Waspada Diabetes! Kenali 5 Ciri Berikut Sebelum Terlambat
Gejala awal terkena diabetes agak sulit dideteksi, karena tidak
setiap kasus diabetes tipe
2 bermula dari timbulnya gejala yang khas, seperti buang air kecil terlampau
sering atau tangan dan kaki yang sering kesemutan atau mati rasa.
Ada juga
gejala-gejala yang tak biasa, bahkan tak pernah terpikirkan kalau gejala
tersebut berkaitan dengan penyakit “kencing manis”. Jadi anda harus waspada denagn
5 ciri berikut:
1. Perubahan pada kulit
Jangan abaikan bila ada perubahan tak biasa pada kulit. Bila warnanya menjadi lebih gelap, bersisik di daerah lipatan, terutama di bagian belakang leher, siku, atau buku-buku jari, padahal Anda cukup rajin melakukan perawatan, kondisi tersebut sering menjadi peringatan awal dari kadar gula darah yang terlalu tinggi.
Jangan abaikan bila ada perubahan tak biasa pada kulit. Bila warnanya menjadi lebih gelap, bersisik di daerah lipatan, terutama di bagian belakang leher, siku, atau buku-buku jari, padahal Anda cukup rajin melakukan perawatan, kondisi tersebut sering menjadi peringatan awal dari kadar gula darah yang terlalu tinggi.
“Meskipun
genetika atau kondisi hormonal dapat menyebabkan gangguan kulit yang disebut
acanthosis nigricans, namun ketika saya melihat kondisi ini, hal pertama yang
saya lakukan pada pasien ialah melakukan tes gula darah," kata Sanjiv
Saini, MD, dermatolog di Edgewater, Maryland.
Kadar insulin
yang tinggi mendorong pertumbuhan sel-sel kulit dan melanin. Pigmen dalam
sel-sel kulit akhirnya akan menimbulkan bercak-bercak hitam. Tes gula darah
dapat menunjukkan apakah pasien sudah memiliki diabetes, atau sekadar mendeteksi kadar
gula darah sebagai cara untuk mendeteksi penyakit.
“Melakukan diet dan
penurunan berat badan setidaknya bisa mengurangi tingginya kadar gula darah dan
dapat membantu pembersihan kulit,” lanjut Saini.
2. Penglihatan menjadi lebih tajam tanpa sebab
Tak lagi bergantung dengan kacamata, karena penglihatan Anda menajam secara seketika? Sebaiknya tak berbangga hati dulu. Gejala diabetes tak hanya berupa penurunan kualitas penglihatan, namun juga berlaku sebaliknya.
Tak lagi bergantung dengan kacamata, karena penglihatan Anda menajam secara seketika? Sebaiknya tak berbangga hati dulu. Gejala diabetes tak hanya berupa penurunan kualitas penglihatan, namun juga berlaku sebaliknya.
“Visi dapat
berubah jadi lebih baik atau lebih buruk," kata Howard Baum, MD, asisten
profesor kedokteran dari divisi diabetes di
Vanderbilt University.
"Banyak
pasien yang menceritakan kepada saya, bahwa visi mereka berangsur membaik
ketika kadar gula darah mereka naik, namun setelah mereka mulai menjalani
pengobatan diabetes, mereka membutuhkan kacamata
lagi,” lanjutnya.
Apa yang
menyebabkan kondisi itu? diabetes menyebabkan
kadar cairan dalam tubuh bergeser, termasuk di dalam mata Anda, yang mengarah
ke perubahan penglihatan.
3. Gatal yang tak kunjung reda
Tak perlu malu berkonsultasi bila Anda mengalami gatal yang terus menerus. diabetes bisa mengganggu sirkulasi darah yang memicu kulit kering dan gatal.
Tak perlu malu berkonsultasi bila Anda mengalami gatal yang terus menerus. diabetes bisa mengganggu sirkulasi darah yang memicu kulit kering dan gatal.
"Beberapa
pasien diabetes mengeluhkan
gatal yang parah pada tangan, betis, serta kaki, sehingga ini menjadi sesuatu
yang harus ditanggapi dengan serius," kata Baum.
Sehingga,
jika pelembab kulit tidak mampu meredakan gatal, maka ada baiknya segera
menemui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh.
4. Pendengaran berkurang
Jika akhir-akhir ini Anda perlu meninggikan volume televisi atau sulit untuk mendengar jelas saat orang lain berbicara, segera beri tahu dokter Anda, Anda mungkin memerlukan tes gula darah.
Jika akhir-akhir ini Anda perlu meninggikan volume televisi atau sulit untuk mendengar jelas saat orang lain berbicara, segera beri tahu dokter Anda, Anda mungkin memerlukan tes gula darah.
Sebuah studi
yang dilakukan oleh National Institute of Health menyebutkan, gangguan
pendengaran bisa menjadi peringatan awal dari diabetes.
Walau belum
masuk dalam kriteria diabetes, orang dengan kadar gula darah di
atas normal memiliki risiko 30% lebih mungkin mengalami kerusakan pendengaran
ketimbang orang dengan kadar gula darah normal.
Para peneliti
percaya bahwa diabetes memicu
kerusakan pembuluh darah dan saraf telinga bagian dalam, yang menyebabkan
gangguan pendengaran.
5. Mendengkur lebih keras
"Sekitar setengah dari penderita diabetes tipe 2 memiliki gangguan napas saat tidur," kata Osama Hamdy, MD, direktur manajemen diabetes di Joslin diabetes Center, Boston. Jadi ketika
"Sekitar setengah dari penderita diabetes tipe 2 memiliki gangguan napas saat tidur," kata Osama Hamdy, MD, direktur manajemen diabetes di Joslin diabetes Center, Boston. Jadi ketika
Anda
mengalami dengkuran keras saat tidur, sering mengalami kantuk di siang hari,
saatnya melakukan tes gula darah .
Sebuah
penelitian di Kanada baru-baru ini menunjukkan bahwa 23% dari pasien yang
didiagnosis dengan gangguan tidur yang umum, berisiko mengembangkan diabetes dalam
waktu 5 ½ tahun ke depan.
Walau kaitan
antar keduanya tidak sepenuhnya dipahami, namun ada kemungkinan; pasien dengan
gangguan napas saat tidur cenderung untuk melepaskan hormon stres selama tidur,
yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Sumber: health.kompas.com