Hebat! Tukang Tidur di Kelas, Gadis Ini Justru Raih Beasiswa ke Amerika
Radarislam.com
~ Seorang pelajar kelas 11 SMAN 1 Giri, Banyuwangi,
akhirnya terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar Youth Exchange
Study (YES) ke Amerika Serikat. Bersama dengan 84 siswa yang lain, dia adalah
yang terpilih dari 18.000 pelajar se Indonesia yang mendaftar secara online.
“Yang lain dari seluruh Indonesia, kalau dari Banyuwangi
ya saya sendiri,” ungkapnya.
Tengku mengatakan bahwa dia memilih untuk menunda
sekolahnya selama satu tahun dan akan menyelesaikan studinya setelah pulang
dari Amerika.
“Bisa dibilang seperti ketapel lah. Ditarik mundur untuk
kemudian melesat lebih jauh. Saya akan selesaikan sekolah dengan adik kelas,”
jelas siswi berjilbab tersebut.
Sulit untuk lolos dalam program pertukaran pelajar
itu. Dia harus mengalahkan 18.000 pelajar lebih dan mesti melewati proses
seleksi yang sangat ketat selama kurang lebih satu tahun.
“Saya sempat merasa bimbang kok lama tidak ada
pengumuman. Namun Alhamdulilah lolos dan saya sudah mengajukan izin ke
sekolah. Akhir bulan ini ke Jakarta dan awal bulan depan sudah di sana
(Amerika),” jelas perempuan kelahiran Denpasar, 8 Mei 1999.
Tahapan tes yang harus dia lewati adalah psikologi,
kemampuan kelompok, kreativitas dan kepekaan sosial masyarakat. Gadis yang tinggal
di Kecamatan Kabat, Banyuwangi ini bisa menguasai 5 bahasa yaitu Inggris,
Mandarin, Jepang, Korea dan Jerman. Dia mempelajari bahasa asing secara
otodidak lewat film,lagu dan channel di YouTube.
Kalau lagi iseng dan tidak ada kegiatan ya mendengarkan
musik dan film. Sekarang saya sedang belajar Bahasa Spanyol,” tutur fans berat
Justin Bieber ini. Anak dari Tengku Muhammad Hatta dan Siti Ustadiah ini
menegaskan bahwa dirinya sudah mempersiapkan keberangkatannya, termasuk
melengkapi semua berkas internasional dan kesehatan.
Dia sudah disuntik vaksin 10 kali di Surabaya.
Sering ketiduran
Uniknya, Tengku mengaku sering ketiduran di dalam kelas
saat proses belajar mengajar berlangsung. Bahkan orangtuanya sempat
memeriksakan Tengku ke dokter karena kebiasaannya tersebut.
"Sumpah, gampang sekali saya ngantuk dan tidur di
kelas sampai dipanggil tukang tidur. Tapi, ya gimana lagi. Saya suka pelajaran
praktik dan guru yang aktif. Kata dokter saya, nggak apa-apa," jelasnya.
Jika ketiduran dan ketinggalan materi, ia mengaku pinjam
catatan teman dan mempelajarinya sendiri.
"Jika nggak paham tanya langsung sama guru,"
jelas gadis yang bercita-cita jadi diplomat tersebut.
Dia berharap dengan mengikuti pertukaran pelajar di
Amerika banyak ilmu yang ia dapatkan dan diaplikasikan saat pulang ke
Indonesia.
Selain bersekolah, selama di Amerika, dia akan tinggal di
rumah ibu angkat dan juga harus bekerja menjadi relawan di tempat sosial
seperti panti asuhan.
"Saya juga mengenalkan budaya Indonesia dan sedang
belajar nari tradisional Banyuwangi, tari Gandrung, untuk dipentaskan di sana.
Dan, ini juga masih menunggu kepastian siapa ibu angkat dan di negara bagian
mana nanti saya akan tinggal. Deg-degan banget. Semoga lancar semuanya," ceritanya sambil tersenyum.
sumber: kompas.com