Akui Lakukan Pembunuhan, Pangeran Arab Saudi di Eksekusi Mati
Radarislam.com ~ Salah satu anggota kerajaan Arab saudi telah divonis
mendapatkan hukuman mati karena dia telah menembak seorang pria dalam sebuah
perselisihan hingga si korban tewas. Dia adalah Pangeran Turki bin Saud bin
Turki bin Saud al-Kabeer.
Dalam berita yang disiarkan oleh kantor berita
pemerintahan tidak disebutkan cara eksekusi yang dilakukan. Namun menurut
kebiasaan, eksekusi biasanya dilakukan dengan cara dihukum pancung oleh algojo
di depan umum.
Eksekusi pangeran dari Arab Saudi ini menjadi obrolan hangat
di dunia maya. Banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah menyangka hal
seperti ini akan terjadi. Tidak sedikit pula yang memberikan apresiasi pada
hukum kerajaan Arab Saudi yang tidak pernah pandang bulu dalam menerapkan hukum
syariat.
Para pengguna Twitter juga membuat hashtag khusus yang
memuji tindakan Raja Salman. Sejauh ini, Arab Saudi memang dikenal sebagai
salah satu dari beberapa negara yang masih mempertahankan kekausaan monarki di
dunia. Sebagian besar anggota kerajaan menikmati kemewahan dan hak-hak istimewa
yang tidak didapatkan oleh orang-orang lainnya di kerajaan tersebut.
Eksekusi terhadap Pangeran Saudi yang dilakukan kemarin
merupakan ekskusi pertama pada pria yang merupakan anggota kerajaan sejak tahun
1975. Pada tahun 1975, Pangeran Faisal Bin Musaid dipancung di Riyadh sebab
membunuh Raja Faisal.
The New York Times mengabarkan bahwa kala itu 10.000
orang telah menyaksikan eksekusi tersebut dalam diam ketika algojo mengayunkan
pedang yang berlapiskan emas. Tetapi kemudian ribuan orang berteriak takbir
karena merasa bahwa keadilan telah ditegakkan.
Tak lama kemudian, seorang putri Saudi bernama Mishael
telah ditembak mati karena menolak menikahi lelaki yang sudah dipilihkan oleh
keluarganya. Dia juga dituduh melakukan tindakan asusila dengan seorang lelaki
yang diketahui sebagai suaminya. Ketika itu, suaminya bernama Khalid Muhallal
disuruh menyaksikan eksekusi tersebut dan dia sendiri dipenggal.
Sampai saat ini belum begitu jelas apakah eksekusi
Pangeran Turki diperlihatkan di depan masyarakat. Media pemerintah tidak
menyebutkan biografi dari si pangeran.
Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud mengatakan bahwa
Pangeran Turki merupakan keturunan salah seorang cabang keluarga kerajaan yang
paling terkenal dan memiliki hubungan darah dengan Raja Abdulaziz. Raja ini
mendirikan negara Arab yang modern pada tahun 1932.
“Raja kami selalu bahwa tidak ada beda antara pangeran
dengan orang lain. Saya pikir inilah pembuktian dari ucapan tersebut,” jelas
Faisal.
Menurut pemberitaan, Pangeran Turki menembak salah
seorang pria karena sebuah perkelahian yang terjadi beberapa tahun yang lalu. [Radar Islam/ Beritasatu/ Newyork times]