Kisah Karomah Syekh Nawawi Al Bantani
Radarislam.com ~ Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan ulama besar yang
mendapatkan pengakuan dunia karena karya-karyanya dan keluasan ilmunya dalam
bidang fiqh, aqidah, tafsir, tasawwuf dan ilmu-ilmu yang lain. Karena kealiman
dirinya dan juga akhlaqnya yang luhur, Allah menghadiahkan karomah padanya.
Ulama yang lahir di Tanara, Serang, Banten ini meninggal di Mekkah pada tahun 1987.
Ia adalah seorang ulama dan intelektual yang sangat produktif menulis kitab dengan jumlah karyanya mencapai tidak kurang dari 115 kitab. Karena kemasyhurannya, Syekh Nawawi Al-Bantani dijuluki Sayyid Ulama Al-Hijaz (Pemimpin 'Ulama Hijaz), Al-Imam Al-Muhaqqiq wa Al-Fahhamah Al-Mudaqqiq (Imam yang Mumpuni ilmunya), A’yan Ulama Al-Qarn Al-Ram Asyar li Al-Hijrah (Tokoh 'Ulama Abad 14 H), Imam Ulama’ Al-Haramain (Imam 'Ulama Dua Kota Suci)
Banyak cerita tentang karomah beliau, salah satu karomah Syekh Nawawi itu diceritakan oleh Mustasyar PCNU
Kabupaten Subang KH Nawawi pada Ahad (10/01).
“Suatu hari, Syekh Nawawi beristirahat pada sebuah
tempat. Dia kemudian adzan karena hendak shalat. Setelah adzan, tidak ada yang
datang sama sekali. Dia lalu melakukan qamat dan shalat sendiri,” paparnya di
depan puluhan santri.
Setelah shalat, Syekh Nawawi melanjutkan lagi
perjalananya. Ketika dia menengok ke belakang, ada seekor ular yang sangat
besar dan mulutnya tengah menganga.
“Akhirnya diketahui bahwa Syekh Nawawi sedang shalat
dalam mulut ular yang sangat besar tersebut,” jelasnya.
KH Nawawi juga menambahkan bahwa karomah dari Syekh
Nawawi lainnya yaitu ketika makamnya di Arab Saudi akan dibongkar untuk
pelebaran jalan, alat yang dipakai untuk membongkar makam Syekh Nawawi tersebut
justru rusak.
Ketika pembongkaran terus dilanjutkan, para pekerja
terkaget karena ada seseorang yang sedang sujud di dalam makam itu. Makam tidak
jadi dibongkar malah dibuat jalan layang.
Mantan Rais PCNU Subang tersebut menceritakan bahwa
perpustakaan yang terdapat di sebuah Kampus di Mesir pernah terbakar. Semua kitab
yang ada di situ terbakar hingga hangus kecuali kitab Marah Labid atau Tafsir
Munir yang dituliskan oleh Syekh Nawawi Al Bantani.
Karomah tersebut diberikan oleh Allah karena kealiman dan
kesolihan dari Syekh Nawawi sendiri. Orang-orang yang alim dan saleh akan
disayangi oleh Allah SWT.
Kiai Nawawi mendorong para santrinya untuk menjadi anak
yang alim dan saleh karena alim tanpa saleh dan sebaliknya tidak akan pernah
cukup. Keduanya harus menjadi kesatuan. [Radar Islam/ Nu.or.id]