Duh, Ternyata Alasan ini Yang Membuat Pelaku Tega Menumpuk 11 Orang di Toilet Sempit - RadarIslam.com

Duh, Ternyata Alasan ini Yang Membuat Pelaku Tega Menumpuk 11 Orang di Toilet Sempit

Radarislam.com ~ Dua orang pelaku perampokan dan pembunuhan di Kawasan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur telah dibekuk oleh polisi. Mereka ditangkap pada tempat persembunyiannya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kalong RT 08 RW 02 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi.

Dua pelaku ditembak pada bagian kaki karena melakukan perlawanan. Kedua pelaku tersebut adalah Ramlan Butar Butar dan Erwin Situmorang. Ramlan tewas karena kehabisan darah ketika dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan bahwa Ramlan yang merupakan pelaku yang tewas adalah perampok khusus rumah mewah dan dia telah menjalani profesi sebagai perampok sejak tahun 2001.

Dia sudah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam berbagai kasus kejahatan. Salah satunya yaitu aksi perampokan terhadap Warga Korea Selatan di Depok pada tahun lalu.

Yang bikin miris, apa alasan para pelaku begitu tega menumpuk 11 korban kedalam kamar mandi yang berukuran sempit?
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan Rabu (28/12/2016) lalu.Seperti dilaporkan Feryanto Hadi Reporter WartaKota (Tribunnews Network) ide untuk memasukkan para korban yang berjumlah 11 orang ini atas perintah Ramlan Butarbutar pimpinan kelompok.

“Ramlan adalah pemimpin komplotan. Perannya besar dalam perampokan kemarin. Dia yang masuk dahulu ke rumah dan punya inisiatif menumpuk 11 korban dalam kamar mandi pembantu,” jelas Iriawan pada jumpa pers Rabu malam.

Semula, pelaku datang dengan mobil pada pukul 14.37 WIB. Mereka menemui sopir di rumah tersebut. Mereka membawa senjata api dan senjata tajam.

Selain itu, pelaku juga mengancam semua anggota keluarga yang ketika itu Dodi, si pemilik rumah belum juga datang. Dari awal kejadian di rumah mewah tersebut, hanya ada seorang pria yaitu sopir rumah. Lalu pelaku masuk dalam semua ruangan dan mengambil barang-barang yang  mereka temui.

“Pak Dodi dan salah satu sopirnya baru datang dari rumah satunya lagi. Mereka akhirnya dimasukkan dalam kamar mandi supaya mudah mengacak-acak isi rumah,”tegas Iriawan.

Iriawan bisa memastikan bahwa motif dari pembunuhan sadis itu adalah perampokan. Pelaku sempat menganiaya anak Dodi yang bernama Diona Arika. Diona diseret dari kamarnya di lantai dua ke lantai satu lewat tangga.

“Saya berharap tak ada spekulasi terdapat motif lain. Ini murni perampokan disertai penganiayaan dan perampasan hak kemerdekaan seseorang,” ujarnya.

Iriawan menyebutkan bahwa tewasnya keenam orang tersebut disebabkan karena kehabisan oksigen.

“Kamar mandi yang sempit berukuran 2x1 meter tidak memiliki ventilasi. Dari pukul 14.35 WIB sampai keesokan hari, 11 orang harus berdesakan di sana,” jelsanya.

Pelaku sengaja membuang kunci kamar mandi dan mematahkan daun pintu sehingga para korban tidak mungkin mereka bisa keluar.

“Kami masih mendalami mengapa mereka memilih kamar mandi itu untuk menyekap.”
Barang bukti yang diamankan polisi yaitu jam tangan rolex, handphone, dan sejumlah uang tunai. [ Radar Islam/ Tribunnews]

Share This !