Kisah Pendeta Yahudi Yang Memeluk Islam Setelah Gagal Pancing Amarah Rasulullah SAW
Radarislam.com ~ Banyak cara yang dilalui seseorang untuk mendapatkan
hidayah. Salah satunya yaitu dengan jalan membuktikan kebenaran secara
langsung. Inilah yang dialami oleh pendeta Yahudi, Zaid bin Sanah, yang ingin membuktikan
kebenaran Islam secara langsung.
At-Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW suatu
ketika keluar bersama dengan sahabat-sahabat beliau yang mana di antaranya
adalah Ali bin Abi Thalib ra.
Seorang Badui tiba-tiba menemui Rasulullah SAW, dia lalu
mendekat sembari berkata, “Ya Rasulullah di kampung itu ada sekelompok orang
uang memeluk agama Islam. Mereka mengatakan jika memeluk agama tersebut, mereka
mendapatkan rezeki dan rahmat dari Allah SWT. Namun ternyata setelah mereka
memeluk Islam, kemarau panjang datang.”
Rasulullah lalu memandang Ali bin Abi Thalib memberikan
isyarat. Ali pun memahami maksud Rasulullah. Ali lalu berkata “Ya Rasulullah. Tidak
ada bahan makanan kita untuk membantu.”
Seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sanah lalu
mendengarkan laporan Badui itu serta jawaban Ali bin Abi Thalib. Dia mendekat
kepada sang Rasul seraya berkata, “Wahai Rasulullah. Jika engkau suka maka saya
akan membelikan kurma yang baik lalu kau bisa melunasinya dengan perjanjian.”
Rasulullah menjawab “Jangan membeli kurma itu jika engkau
berharap aku akan hutang padamu. Namun belilah kurma itu dan berikan kami
pinjaman.”
Zaid bin Sanah menjawab, “Baiklah.”
Zaid bin Sanah lalu membeli kurma dengan kualitas terbaik
dan menyerahkan kepada Rasulullah dengan segala perjanjian dan akan dibayarkan
kembali dalam jangka waktu tertentu. Rasulullah SAW pun menerima kurma
tersebut. Dia lalu menyerahkannya pada Badui untuk dibagikan pada penduduk
kampung yang ditimpa bencana tersebut.
Sebelum hutang Rasulullah jatuh tempo, Rasulullah bersama
para sahabatnya sedang menziarahi orang mati. Setelah jenazah disholati,
Rasulullah SAW duduk di suatu sudut. Zaid bin Sanah menghampirinya sembari
menampakkan kemarahannya.
“Hai Muhammad. Bayarlah hutangmu kepadaku. Aku tahu bahwa
keluarga Abdul Muthalib selalu mengulurkan waktunya untuk membayar hutang.”
Umar bin Khattab yang sedang berada di sisi Rasulullah murka.
Kemarahannya pun memuncak. Dia lalu berkata pada pendeta Yahudi. “Hai musuh
Allah. Engkau berkata dengan kasarnya kepada Rasulullah. Kalau bukan rasa
hormatku kepada beliau, tentu aku akan memotong lehermu dengan pedangku ini.”
Rasulullah tenang saja menanggapi kemarahan pendeta
Yahudi itu. Dia lalu bilang ke Umar, “Hai Umar. Saya dan dia memiliki urusan
hutang piutang yang belum selesai. Sebaiknya engkau menyuruhku untuk membayar
hutang itu. Umar, pergilah ke suatu tempat penyimpanan kurma. Bayar hutang
tersebut kepada dia dan tambahlah 20 gantang untuk menghilangkan rasa marahnya.”
Umar melaksanakan perintah Rasulullah. Lalu si pendeta
bertanya “Kenapa ditambah hai Umar?”
Umar menjawab, “Aku diperintahkan Rasulullah untuk menambahnya.
Itu untuk hadiah kemarahanmu.”
Zaid bin Sanah lalu berkata “Hai Umar, apakah kamu
mengenal siapa aku?”
Umar menjawab, “Tidak.”
“Aku adalah pendeta Yahudi Zaid bin Sanah.”
Umar terkejut “Benarkah?”
Zaid bin Sanag menjawab dengan ringkas, “Ya.”
“Mengapa engkau berbuat kasar kepada Rasulullah?” tanya
Umar.
“Hai Umar, aku sengaja melakukannya untuk melihat apakah
tanda kenabian ada pada diri Rasulullah. Ternyata memang demikian. Perasaan sayang
santunnya selalu berhasil mengalahkan perasaan marahnya. Semakin seseorang
marah kepadanya, rasa kasih sayangnya semakin bertambah kepada orang itu.”
Umar dan Zaid bin Sanah lalu menjumpai Rasulullah SAW. Setelah
mengucapkan dua kalimat syahadat di depan Rasulullah hari itu, Zaid bin Sanah
pun lalu bertempur dan berjuang bersama Rasulullah SAW. Dia pun syahid di medan
Perang Tabuk.
Baca:
Subhanallah. Begitulah kisah sang pendeta Yahudi yang sangat disegani oleh kaumnya yang justru memeluk islam setelah gagal memancing amarah Rasulullah. [Radar Islam/ Bs]
- Subhanallah! Di Masjid Inilah, Rasulullah Membuat Perjanjian Dengan Bangsa Jin
- Janji Rasulullah Untuk Lindungi Kaum Nasrani Dan Rumah Ibadahnya
- Subhanallah, Beginilah Bentuk dan Proses Pembersihan Rambut Rasulullah SAW
Subhanallah. Begitulah kisah sang pendeta Yahudi yang sangat disegani oleh kaumnya yang justru memeluk islam setelah gagal memancing amarah Rasulullah. [Radar Islam/ Bs]