5 Skandal Kerajaan Arab Saudi Ini Bikin Gempar Dunia - RadarIslam.com

5 Skandal Kerajaan Arab Saudi Ini Bikin Gempar Dunia

Radarislam.com ~ Kerajaan Arab Saudi atau al-Mamlakah al-Arabiyah as-Su’diyah tak selalu erat dengan kemewahan. Ternyata anggota kerajaan memiliki sejumlah skandal yang pernah membuat gempar dunia.


Kerajaan Arab Saudi yang didirikan dari unifikasi empat wilayah — Hejaz, Najd, dan bagian dari Arabia Timur (Al-Ahsa) dan Arabia Selatan (‘Asir) pada 23 September 1932 tersebut menyimpan banyak skandal. Mulai dari sering melakukan pesta terlarang, kejadian memalukan, hingga pengkhianatan yang berujung pada pembunuhan sang raja.
Inilah 5 skandal Kerajaan Arab Saudi dikutip Radarislam.com dari Liputan6.com:

1. Pembunuhan Raja Faisal
foto : Liputan 6
Salah satu skandal yang pernah terjadi dan menghebohkan publik adalah pembunuhan raja Faisal. Pembunuhan tersebutterjadi pada tanggal 25 Maret 1975 menjadi momen kelam bagi Kerajaan Arab Saudi. Wafatnya sang penguasa dari Dinasti Saud itu sungguh tak terduga.
Keponakan Raja Faisal, Pangeran Faisal bin Musaed dengan sadis langsung menembakkan tiga peluru dari jarak dekat ke arah pamannya. Saat itu Raja Faisal tengah berada dalam sebuah acara kerajaan saat berbincang dengan seorang delegasi Kuwait.
Raja Faisal sedang membungkuk, untuk mencium keponakannya itu. Namun, tanpa tanpa disangka, Pangeran Faisal bin Musaed mengeluarkan pistol dan menembak korban. Senjata itu diarahkan ke bawah dagu, lalu ke telinga. Hingga pada akhirnya, pangeran Faisal bin Musaed dibekuk dan diperiksa oleh pihak Kepolisian Saudi.
Para dokter dan psikiater mengeluarkan diagnosis bahwa pelaku dalam kondisi ‘tak seimbang’ secara mental. Pangeran Faisal dinyatakan bersalah. Faisal bin Musaed dieksekusi mati dengan hukuman pancung dilakukan di sebuah alun-alun di Riyadh pada Juni 1975.

2. Homoseksualitas Sang Pangeran
foto : Liputan 6
Skandal kedua tak kalah membuat geger kerajaan Arab. Saat itu pada tahun 2010, Pangeran Saud bin Abdulaziz bin Nasir al Saud ditahan gara-gara memukuli pembantunya hingga tewas di sebuah kamar hotel mewah London. Karena kasus tersebut, terkuak dugaan homoseksualitas sang pangeran. Hingga pada akhirnya, persidangan pun digelar di Old Bailey, para pengacara Pangeran Saud bin Abdulaziz bin Nasir al Saud berusaha membuktikan bahwa kliennya bukan gay.
Ketika itu , pengacaranya, John Kelsey-Fry QC berpendapat, pertanyaan soal seksualitas terdakwa, tak relevan dengan kasus tersebut. Ia menegaskan, homoseksualitas adalah pelanggaran luar biasa dalam hukum syariah Islam. Jika sang pangeran dinyatakan sebagai homoseksual, maka ia terancam dieksekusi di negara asalnya.
Sementara , pembela hukum tetap bergeming, meski muncul pengakuan dari dua penghibur pria Pablo Silva and Louis Szikora yang mengaku melakukan tindakan seksual kepada sang pangeran.

Seorang porter, Dobromir Dimitrov, yang seorang homoseksual mengatakan, “Aku mengira mereka (korban dan pelaku) adalah pasangan gay.”

Pangeran yang kala itu baru berusia 34 tahun mengakui bahwa ia melakukan kekerasan terhadap pelayannya, Bandar Abdulaziz, namun membantah telah membunuhnya.

3. Menipu Pangeran Charles
foto : Liputan 6
Skandal yang ketiga berkaitan dengan aksi penipuan pangeran Charles yang terjadi pada tahun 2006. Saat itu, Konsul Jenderal AS Tatiana Gfoeller menulis kawat diplomatik yang merinci makan malam yang digelar Pangeran Khalid bin Faisal al-Saud untuk Pangeran Charles.
Pangeran Khalid konon tak siap menggelar acara makan malam itu. Sebab, istananya itu rusak dan membutuhkan renovasi besar. Seorang ‘pebisnis terkemuka dari Barat’ dipilih menjadi penyelenggara makan malam dan bertanggung jawab membereskan lantai pertama istana itu dalam waktu tiga minggu.
Proyektor juga dipasang di sana-sini untuk memproyeksikan gambar dan desain pada dinding. Makan malam hanya diterangi nyala lilin. Kamuflase itu berhasil. Pangeran Charles konon berkomentar, memuji kemegahan istana sang pangeran. Namun setelah fakta tersebut terkuak. Banyak yang menuding Pangeran Khalid begitu pelit sampai harus menipu Pangeran Charles.

4. Kisah Tragis Romeo dan Juliet ala Arab Saudi
foto : Liputan 6
Salah satu skandal yang terjadi di Arab Saudi terkait percintaan mirip kisah tragis Romeo dan Juliet ala Arab Saudi. Kala itu, Putri Misha’al bint Fahd al Saud sudah dijodohkan dengan sesama bangsawan. Calon suaminya ternyata sepupunya sendiri.
Tapi saat menempuh studi di Beirut, Lebanon, ia bertemu dan jatuh cinta dengan Khaled, putra seorang diplomat Saudi. Keduanya pun menjalin cinta terlarang. Hubungan itu terus dijalin bahkan ketika keduanya sudah kembali ke Arab Saudi. Pada 1977, kisah asmara terlarang ini terungkap, keduanya yang tak ingin dipisahkan berniat melarikan diri, namun tertangkap.
Hubungan mereka, dan keengganan sang putri menyalahkan kekasihnya itu, membuat marah sang kakek, Muhammad bin Abdul Aziz al Saud — saudara sang raja.
Hingga pada akhirnya sang Putri Misha’al yang kala itu berusia 19 tahun dibawa ke sebuah tempat parkir di Jeddah. Ia dieksekusi dengan tembakan di depan kekasihnya. Sementara, Khaled dieksekusi pancung .
Ketika itu, dilaporkan pihak Saudi berusaha menutup-nutupi hubungan terlarang itu. Namun, upaya itu gagal. Hingga pada tahun 1980, kisah cinta yang berakhir tragis itu jadi subjek drama dokumenter berjudul Death Of A Princess yang ditayangkan BBC dan PBS.

5. Kokain di pesawat Pangeran Arab
foto : Liputan 6
Skandal ini terjadi pada tahun 2004 dengan dakwaan pada Pangeran Nayef bin Fawwaz Al Shalaan oleh Amerika Serikat dan Prancis atas keterlibatannya dalam operasi perdagangan nark0b4 antara Amerika Selatan dan Eropa.
Kasus tersebut berawal dari hubungan cinta antara sang pangeran dan perempuan Kolombia, Doris Mangeri Salazar di University of Miami pada tahun 1970-an. Mereka terus berhubungan dan bertemu beberapa tahun setelahnya.
Pada tahun 1998, sang pangeran diduga telah bertemu dengan anggota sindikat nark0b4 Kolombia, atas perantaraan Mangeri. Sindikat itu dipimpin Juan Gabriel Usuga dan Carlos Ramon. Pangeran Nayef dilaporkan menyelundupkan kokain lewat pesawat pribadinya yang berjenis Boeing 727.
Pangeran dituduh menyelundupkan 1.980 kokain ke Prancis pada Mei 1999. Barang haram itu awalnya dikirim ke sebuah rumah di Caracas, Venezuela dengan truk kentang. Kemudian dipindahkan ke 100 koper Samsonite kosong, dan akhirnya ditempatkan di atas kapal pesawat pangeran. Sampai di Paris, kokain itu kemudian dikirim ke Italia dan Spanyol. Sejumlah kokain dikabarkan berhasil didistribusikan. Namun, 796 kilogram di antaranya disita aparat di Paris, 188 kg lainnya digerebek polisi Spanyol.

Baca Juga:

Nah, itulah dia kelima skandal Kerajaan Arab yang bikin gempar dunia. [Radarislam/ L6]

Share This !