Husni Ba'abud Hina Kiai Said Gila, Ia Menyesal dan Lakukan Hal Ini - RadarIslam.com

Husni Ba'abud Hina Kiai Said Gila, Ia Menyesal dan Lakukan Hal Ini

Radarislam.com ~ Sepertinya pikir dua kali sebelum berkata frontal di dunia maya apalagi sampai menghina ulama. Seperti alumnus IAIN Walisongo Muhammad Husni Sadikin Ba'abud.

Dalam sebuah komentar, Husni menyamakan Kiai Said dengan Yazid Jawas (wahabi) sebagai orang yang sama-sama gila. Bahkan ia menyebut Kiai Ishomudin lebih gila lagi dari keduanya.
Pria asli Wonosobo yang selalu membenarkan Habib Rizieq Shihab, pada Kamis (06/04/2017) kini terpaksa harus meminta maaf kepada publik setelah tersandung status penghinaan kepada Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj.
Selama ini, Husni dikenal publik tidak pernah dan pantang menyerah untuk meminta maaf. Namun, atas alasan yang entah, ia akhirnya mau membubuhkan tanda tangan dalam surat pernyataan meminta maaf kepada nahdliyyin dan juga Banser seluruh Indonesia. Tak sampai di situ ia memutuskan untuk menutup akun Facebooknya.

Tak hanya Husni yang oernah menghina Kiai Said, Mochammad Fahim Elmaghotsy juga pernah berurusan dengan banyak orang. Dia didatangi anggota GP Ansor karena menghina Ketum PBNU Said Aqil Siradj.

Masalah ini bermula saat Fahim berkomentar di grup WhatsApp 'Brigade Aswaja', Senin (2/1) malam. Karyawan koperasi di Kecamatan Jenggawah, Jember ini menulis; 'Demi Allah SAID Aqil itu adalah wujud dari jelmaan dan kaki tangan DAJJAL abad ini'.

Fahim dijemput untuk menyampaikan klarifikasi di Kantor GP Ansor Jember di jalan Danau Toba, Kelurahan Tegalgede, Sumbersari, Selasa (3/1/2017).

Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi itu dari tim cyber GP Ansor Jember. Demi mencegah kesalahpahaman, pihaknya mengajak Fahim bermusyawarah.

"Berbeda pendapat itu boleh. Namun jika berujung pada penistaan kepada tokoh secara pribadi, maka itu jelas melanggar aturan yang berlaku. Apalagi, KH. Said adalah kyai sekaligus pemimpin kami," kata Ayub.

Fahim meminta maaf atas statementnya. Dia menulis dan menandatangani surat bermaterai yang menyatakan permohonan maaf dan juga pencabutan komentar tersebut.

"Saya mohon maaf kepada seluruh hadirin di sini dan juga kepada seluruh masyarakat yang merasa sakit hati dengan pernyataan saya," kata Fahim.

Ia beralasan, komentar itu ia lontarkan di dalam grup tertutup yang berjumlah belasan orang. Dia tidak mengira bahwa komentarnya itu di-capture dan disebarluaskan oleh anggota grup lainnya.

"Saya tidak menduga bahwa komentar itu akan tersebar. Karena bagaimana pun jika sampai diproses hukum, bukan hanya saya, tapi penyebar informasi itu juga bisa diproses. Tetapi, terus terang saya khilaf dan meminta maaf sebesar-besarnya," terangnya.

Baca Juga:

Pihak GP Ansor menerima permintaan maaf Fahim. Ia juga memberikan nasihat kepada Fahim agar berhati-hati jika berstatement di media sosial. [Radarislam/ Di/ Dtk]

Share This !