Nasib Seorang Istri Yang Tinggal Seatap dengan Ayah Mertua, Kisah Pilunya Getarkan Hati
Radarislam.com ~ Pernikahan
memang perjalanan yang harus dilalui manusia.bertemunya dua insan yang saling
mecintai dan berkomitmen untuk menjalani rumah tangga.Namun ada kalanya
kehidupan rumah tangga tersebut dihadang oleh cobaan dan ujian.
Tentu banyak pasangan suami istri yang masih tinggal
serumah dengan mertua. Ternyata memang menjalani
kehidupan rumah tangga di rumah orangtua bukanlah persoalan mudah bagi pasangan
suami-istri. Sang menantu, baik pria dan wanita, harus menyesuaikan diri dengan
suasana baru. Mereka harus hidup berdasarkan aturan yang telah terbentuk sejak
lama di rumah mertua.
Meskipun berada dalam satu rumah, menantu wanita patut menjaga
batas dan adab, serta aurat terhadap saudara ipar dan ayah mertua. Kamar tidur
merupakan satu-satunya privasi bagi suami-istri. Mereka bisa melakukan apa saja
dan berpakaian sesukanya.
Lain ceritanya bagi seorang wanita asal Malaysia yang
tidak ingin dikenal identitasnya. Dia mengaku tertekan dengan sikap ayah
mertua. Menurutnya, ayah mertuanya suka masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu
lebih dulu.
" Saya sudah menikah hampir tiga tahun. Sekarang
saya tinggal di rumah mertua saya. Saya ada masalah, ayah mertua suka sekali
masuk kamar saya. Kamar saya baru siap pakai, pintu belum terpasang,” katanya.
"Suami sibuk, tak sempat beli pintu. Jadi, saya
hanya pasang gorden untuk menutup kamar. Yang saya tidak suka, ayah mertua suka
masuk tanpa beri salam terlebih dahulu," keluhnya seperti yang dikutip Radarislam.com
dari situs Facebook Kisah Rumah Tangga.
Menurutnya, setiap kali tirai ditutup, ayah mertuanya
masuk dengan alasan ingin bermain dengan cucunya.
"Kadang-kadang, meski lihat saya baru mandi, dia
tetap akan buka tirai semata-mata ingin ambil cucu. Situasi begini sudah sering
terjadi. Pagi-pagi pun dia akan masuk ke dalam kamar dengan alasan ingin
melihat cucu," katanya lagi.
Tidak tahan dengan situasi tersebut, wanita ini
mengusulkan untuk hidup 'berpisah' dari keluarga suaminya. Tetapi, keinginan
itu ditentang ibu mertua yang menderita berbagai jenis penyakit.
"Kalau saya keluar, tidak ada yang akan jaga ibu
mertua. Sekarang saya hamil anak kedua dengan usia kandungan 8 bulan dan saya
mengalami alergi yang parah. Bila siang, saya akan duduk dalam kamar sebab saya
cepat pusing. Ayah mertua suka buka tirai kamar semata-mata ingin tahu apa yang
saya buat dalam kamar. Saya merasa malu bila dia lihat saya hanya memakai
kemben," paparnya.
Ia mengungkapkan masalah
itu sering dilaporkan ke suami. Tetapi, jawaban yang diterima agak kurang
memuaskan.
"Saya sering kali tanya suami kenapa ayahnya buat
begitu. Suami hanya bilang ayahnya anggap saya seperti anaknya. Tapi saya tak
suka. Kami selalu bertengkar tentang masalah itu," katanya.
Ia berpikir nekat akan pergi dan memulai hidup di rumah
sendiri setelah melahirkan. Tetapi, dia khawatir kedua mertuanya akan
keberatan.
" Ibu mertua juga suka ikut campur urusan rumah
tangga kami. Saya sungguh letih sampai menangis. Apa yang harus saya
lakukan?" ujarnya.
Sementara itu, menurut Bagian Manajemen Dakwah, Departemen
Agama Islam Selangor aturan agama telah menggariskan golongan yang dianggap
sebagai muhrim kepada seseorang wanita. Mereka adalah suami, ayah, termasuk
kakek dari ibu dan ayah serta ayah mertua.
Kewajiban menutup aurat di hadapan pria bukan muhrim
adalah sangat penting dan harus dilaksanakan oleh setiap wanita. Itu dilakukan
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan, pemerk0saan dan
sebagainya. Hal yang diinginkan bisa terjadi karena memuncaknya nafsu para pria
akibat dari penglihatan mereka pada wanita yang memakai pakaian menggoda.
Baca Juga:
Masalah itu juga berlaku pada wanita yang bersuami. Jadi
dosa seorang istri yang membuka aurat akan ditanggung oleh suami. Karena itu,
seorang wanita wajib memahami batas-batas aurat ketika berhadapan dengan
orang-orang tertentu dalam kondisi yang berbeda-beda. [Radarislam/ Krt]