Ketika Setan Suruh Abu Burairah Baca Ayat-Kursi Sebelum Tidur - RadarIslam.com

Ketika Setan Suruh Abu Burairah Baca Ayat-Kursi Sebelum Tidur

Radarislam.com ~ Ayat Kursi disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur'an. Ayat kursi yang menjadi bagian ayat Al-Qur'an dari surah Al-Baqarah ayat ke 255 berisikan tentang keesaan dan kekuasaan Tuhan yang mutlak atas segala sesuatu. Allah tanpa kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya.

Bacaan ayat kursi ini sering di anjurkan orang tua, ustadz maupun ustadzah kita untuk menghafal dan mengamalkan serta jadikan dzikir sehari-hari, sebab banyak  fadhilah yang terkandung didalam ayat kursi tersebut. Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah Saw untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah Saw," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek.

"Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan," rengekan pencuri.

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, caranya memang keliru. Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah Saw.

"Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?," tanya Rasulullah

"Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah.

Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya. "

"Bohong dia. Pada hal nanti malam ia akan datang lagi," ujar sang Rasul.

Karena Rasulullah Saw berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah Saw," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin.

"Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji besok tidak akan kembali lagi," kata pencuri memohon ampun lagi.

Abu Hurairah kembali iba mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah Saw, dan beliau pun bertanya seperti kemaren. Dan setelah mendapat jawaban yang sama, sekali lagi Rasulullah Saw menegaskan pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi.

Malam itu Abu Hurairah kembali berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti dikatakan oleh Rasulullah Saw dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal, kenapa pencuri kemaren itu dilepaskan begitu sahaja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah Saw? Kenapa mau saja ia ditipu olehnya ?

"Awas! Kali ini tidak akan kuberikan ampun," tuturnya dalam hati.

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri tumpukan makanan yang dia jaga.

"Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya membenarkan ucapan Rasul.

Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pastinya saya adukan kepada Rasulullah Saw. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi kemari, tapi ternyata kau kembali juga."

"Lepaskan saya," pencuri itu memohon.

Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat dipahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi.

Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?," tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu.

"Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi," jelas sang pencuri.

Pencuri itu pun dilepaskan kembali oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang. Keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah Saw untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah."

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

"Katanya kalau tidur, bacalah ayat Kursi Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari," terang Abu Hurairah.

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi Saw berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta."

Kemudian Nabi Saw bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?".

Tidak Tau ya Rasulullah." jawab Abu Hurairah.

"Itulah syaitan, jawab sang Rasul.

Baca Juga:

Dari kisah tersebut kisa dapat mengambil kesimpulan bahwa mewiridkan ayat kursi sebelum tidur, insya Allah kita tidak di dekati syetan maupun pencuri. Tentunya setelah kita berusaha dulu, tutup kunci pintu dan jendela khususnya bagi pencuri. [Radarislam/ Bm]

Share This !