Wahai Sang Istri, Ketahuilah! Kau Milik Suamiku, Sedang Suamimu Milik Ibunya - RadarIslam.com

Wahai Sang Istri, Ketahuilah! Kau Milik Suamiku, Sedang Suamimu Milik Ibunya

Radarislam.com ~ Seburuk apapun watak mertua. Janganlah kau sebagai menantunya menaruh dendam apalagi berlaku kasar. Ingatlah selalu bahwa dia adalah wanita yang mengandung suamimu dalam selama 9 bulan.

Ibu mertua adalah wanita yang air susunya menjadi makanan pertama bagi suamimu. Beliau adalah wanita yang mendidik dan membesarkan suamimu dan mengajarkan akhlaq sehingga kau nyaman di sisi suamimu saat ini.

Ingatlah wahai para istri, kau tidak pernah keluar uang sepeserpun untuk menyekolahkan suamiku. Hingga ia dapat ijazah, pengetahuan dan pengalaman hidup, yang sekarang semua itu ia gunakan untuk mencari nafkah, Untuk menafkahi dan membahagiakanmu dan anak-anak.

Setelah pengorbanan ibu mertua yang bertubi tubi, anak laki-lakinya kemudian menikah denganmu. Terbagilah kasih sayang putranya.

Pasti beliau cemburu. Bagaimana tidak, kau wanita asing yang kini selalu disayang oleh putranha. Harta putranya kini tercurah untuk kau nikmati, Padahal ia yang melahirkan dengan bertaruh nyawa, membesarkan dan mendidik suamimu.

Pahamilah rasa cemburunya itu, Walau kau pun merasakan cemburu ketika suamiku lebih memihak mertuamu. Namun selalulah ingat bahwa “Kau milik suamimu, sedang suamimu milik ibunya”.

Memang ada kalanya kau marah, kesal, dan sakit hati. Namun ingatlah mungkin mertuamu pun terkadang merasakan hal yang sama. Ingatlah jasa-jasanya pada suamimu. Jasa yang sampai akhir hayat-pun kau tidak akan mampu membayarnya..Terlebih jika mertuamu adalah seorang yang baik serta memperlakukanmu seolah putri kandungnya sendiri.

Terlebih jika kau ingat saat mertuamu selalu mengingatkan suamimu agar jangan memarahi apalagi membentak serta memperlakukanmu dengan sebaik-baik perlakuan dan akhlaq. Maka sangatlah tidak pantas jika aku menghadapkan suamimu pada kondisi yang mengharuskannya memilih antara kau dan ibunya.

Wahai para suami. Bahagiakanlah orang tua semampumu, Insya Allah istrimu akan mendukung dalam berbakti pada orang tuamu, terlebih pada ibundamu.

Semoga kelak anak-anakmu pun membahagiakan kau dan istrimu sebagai balasan baktimu pada orang tuamu. Selagi mereka masih hidup, belum tentu hari esok mereka tak ada.

Ingatlah wahai suami, bantulah istrimu untuk bersabar dan mencintai ibundamu tanpa kenal lelah. Seperti ia dengan tulus mencintaimu. Mereka tak akan lama, merepotkan kita. Bersabar adalah cara terbaik yang Allah berikan, Ikhlaslah karena balasannya surga bagi kita.

Baca Juga:

Amin Ya Rabbal Alamin. [Radarislam/ Mk]

Share This !