Ditolong Orang Islam, Korban Kebakaran London: Terima Kasih Ramadhan, Kami Pasti Mati Jika Tak Diselamatkan - RadarIslam.com

Ditolong Orang Islam, Korban Kebakaran London: Terima Kasih Ramadhan, Kami Pasti Mati Jika Tak Diselamatkan

Orang Islam selamatkan korban kebakaran London, Radarislam.com ~ Belum lama ini si jago merah melahap apartemen Grenfell Tower di London, Inggris. Tentunya banyak warga yang berusaha menyelamatkan diri dengan harta bendanya yang masih tersisa.

Namun ada pengalaman yang mengharukan yang dialami korban kebakaran. Mereka banyak ditolong oleh kaum muslimin yang tinggal di kawasan tersebut.

Aksi penyelamatan terjadi karena para warga Muslim sedang terjaga untuk persiapan santap sahur Ramadan. Sebanyak 12 orang meninggal dan lebih dari 60 orang lainnya dibawa ke rumah sakit akibat kebakaran hebat di apartemen tersebut.

Ketika api terlihat berkobar di lantai dua sekitar pukul 01.00 waktu London, Rabu (14/6/2017), para warga Muslim yang sedang melakukan persiapan santap sahur bergegas menggedor pintu-pintu tetangganya. Para tetangga yang sedang terlelap tidur dibangunkan untuk segera meninggalkan bangunan apartemen agar selamat dari lalapan api yang berkobar.

Banyak penghuni tidak menyadari bangunan apartemen terbakar karena tidak ada alarm.

Saksi mata Saleha, melalui akun Twitter-nya, @sal_chand.

"Orang-orang Muslim yang terjaga untuk Sahur adalah ‘garis hidup’ untuk orang-orang yang dievakuasi dari #GrenfellTower," tulisnya.

“Anak laki-laki Muslim yang datang dari Masjid menyelamatkan nyawa orang banyak. Mereka berlari mengetuk pintu. Terima kasih Tuhan untuk Ramadhan," kata salah satu warga Huff Post Inggris.

Seorang warga lainnya menuturkan, andai remaja-remaja muslim yang sedang sahur tidak memberikan pertolongan, bisa jadi kejadiannya akan lebih mengerikan.

“Bakal lebih banyak orang meninggal,” katanya.

Remaja-remaja muslim di sekitar Grenfell Tower yang sedang makan sahur di masjid adalah orang yang datang pertama kali untuk memberi pertolongan. Selain berteriak mencari pertolongan, mereka juga datang dengan membawa kantong-kantong air.

“Mereka adalah yang pertama membawa kantong air membantu orang-orang. Mereka berlari mengabari orang-orang,” sambung warga.

Selama Ramadan, banyak muslim yang bangun dini hari untuk makan sahur. Batas makan sahur di London adalah pukul 02.39.

Warga muslim yang tinggal di Grengell Tower, Khalid Suleman Ahmed, mengatakan, jika bukan Ramadan maka dia dan muslimin lainnya tak akan bangun bersamaan saat api berkobar. Saat sahur itulah dia mencium kebakaran.

Ahmed mengaku mereka lantas melihat ke arah jendela dan melihat asap sudah mengepul dari lantai di bawah flat yang dia tempati. Dia mengaku tak mendengar alarm tanda bahaya.

“Saya membangunkan bibi saya, berpakaian dan mulai mengetuk pintu-pintu tetangga. Setiap flat membuka (pintu, red) kecuali dua,” ujarnya.

Warga lainnya pun mengiyakan, Ramadan membawa hikmah tersendiri dan mereka senang bisa berbuat hal yang baik di bulan Ramadan.

"Jika bukan Ramadan, akan ada lebih banyak korban,” katanya seperti dikutip Radarislam.com dari laman Sky News.
Bagaimana menurut Anda? [Radarislam/ Sn]

Share This !