Naudzubillah! Jenazah Pejabat Ini Alami 7 Hal Aneh dan Mengerikan Saat Hendak Akan Dikuburkan - RadarIslam.com

Naudzubillah! Jenazah Pejabat Ini Alami 7 Hal Aneh dan Mengerikan Saat Hendak Akan Dikuburkan

Jenazah pejabat kondisi aneh dan mengerikan, Radarislam.com ~ Menjadi seorang pejabat bukan hal yang mudah. Ia harus mengemban tugas dan amanah masyarakat. Jika tugas dan wewenangnya di salah gunakan malah berakibat fatal bagi kehidupan bahkan kematiannya.



Seperti kisah nyata proses penguburan jenazah seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur ini.

Seorang Modin (pengurus jenazah) menceritakan pengalamannya saat mengurus jenazah pejabat tersebuy.

"Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun. Berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya," katanya.

Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini, menyebabkan ia dapat kesempatan ‘istimewa’ sepanjang hidupnya.

"Inilah pertama saya bertemu proses penguburan yang cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus memberikan banyak hikmah," lanjutnya.

Sebagai Modin tetap di desa itu, ia diminta oleh anak almarhum untuk mengurus jenazah sang ayah. Ia pun kemudian pergi ke rumah duka.

"Tapi saat tiba di rumah almarhum, tercium bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan menjijikan," ujarnya.

Modin tersebut mengaku telah mengurus banyak jenazah namun tidak pernah menemukan jenazah yang aromanya sudah sebusuk itu. Saat ia lihat wajah almarhum, sekali lagi ia tersentuh karena  wajah jenazah dirundung perasaan takut, cemas dan cemas.

"Wajahnya seperti tidak mendapat nur dari Allah Subhanahu Wata’ala," ungkapnya.

Kemudian sang modin pun mengambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum dan dipotongnya. Secara kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah mengikuti kursus fardhu kifayah atau pengurus jenazah yang pernah diajarkannya.

"Saya ajak mereka membantu saya dan mereka setuju. Tetapi selama memandikan mayat itu, kejadian pertama pun terjadi. Sekedar untuk pengetahuan pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut almarhum," paparnya.

Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan, kotoran jenazah tidak keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya.

"Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu tidak terulang lagi karena saya mengurut perutnya untuk kali terakhir," tuturnya.

Sekali lagi saat ia urut perut jenazah, keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat kotoran (belatung). Ia pun berpikir padahal almarhum meninggal dunia akibat diserang jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat mayatnya sudah menjadi demikian rupa?

"Saya lihat wajah anak almarhum. Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat dan merasa mendapat aib dengan apa yang berlaku pada bapaknya," katanya.

Kemudian ia tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik. Lalu ia katakan kepada mereka, inilah ujian Allah terhadap kita. Lalu ia minta salah satu seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil semua anak almarhum.
Almarhum pada dasarnya seorang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak laki-laki. Namun seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah.

Ketika semua anak almarhum masuk, sang modin menasehati mereka bahwasanya tanggung jawabnya adalah membantu menguruskan jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung jawab ada pada ahli warisnya.

"Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdhal menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan hanya iman, hanya bilal, atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan mereka untuk menunggingkan mayat itu," ujarnya.

Namun saat posisi mayat ditunggingkan tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom penuh. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji meja makan. Suasana menjadi makin panik.

"Benar-benar kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa. Saya terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi kejadian yang lebih ganjil. Setelah itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan," lanjutnya.

Ia membawa mayat ke dalam kamarnya dan tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali waris yang terdekat sebab sang modin takut kejadian yang lebih aib akan terjadi.

Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan hendak dikafani. Namun yang ia dapati kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka sang modin tak dapat mengikat kepala dan kaki.

"Lantas saya berpikir apakah kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah, mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain, saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang," ujarnya.

Memang kain kafan jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang bisa sang modin lakukan.

"Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah, Yaa Allah, jangan kau hinakan jenazah ini Yaa Allah, cukuplah sekedar peringatan kepada hamba-Mu ini," katanya.

Baca Juga:

Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk tak berbuat dzalim atau ingkar kepada Allah selagi masih hidup dan sehat. Amin. [Radarislam/ Sm]

Share This !