Ulasan: Cerdas Memahami Konflik Berdarah Di Timur Tengah
RadarIslam.com ~ Seperti yang kita tahu, jika kita mendengar Timur Tengah, tepatnya di kawasan asia barat daya yang mayoritas di huni dari oleh bangsa arab yang kaya minyak ini selalu rawan dengan konflik dan perang saudara. Mulai dari perang Iraq - Iran yang dimulai pada tahun 1980an, Perang teluk I pada tahun 1990an, perang Iraq dan Kuwait yang juga melibatkan campur tangan Amerika, dan baru-baru ini konflik Yaman, perang saudara di Suriah dan sebagainya membuat yang juga melibatkan negara-negara tetangga seperti Arab Saudi dan Turki, seperti membuat kita mahfum bahwa kawasan ini memang selalu rawan dengan konfilk.
Nyatanya, efek dari konflik di kawasan ini tidak hanya berimbas di kawasan tersebut, bahkan sampai ke Indonesia. Meski tidak berimbas langsung, setidaknya banyak terjadi perbedaan pendapat kelompok mana yang harus kita bela?. Sesungguhnya membahas ini sepertinya tidak akan pernah habis, karena akan selalu ada pro dan kontra. Sebenarnya apa yang terjadi?
Berikut sebuah ulasan mendalam yang patut kita simak yang ditulis oleh salah satu penggiat sosial media yang kami kutip darisalah satu catatan facebook :
PERHATIAN:
Artikel ini adalah pemaparan FAKTA disertai sumber Kredibel & valid, BUKAN Teori Konstipasi, BUKAN cocoklogi. WARNING! Membaca artikel ini dengan pikiran terbuka dapat meningkatkan kecerdasan & mengenyahkan kebodohan.
I. PEMBUKAAN
Nyatanya, efek dari konflik di kawasan ini tidak hanya berimbas di kawasan tersebut, bahkan sampai ke Indonesia. Meski tidak berimbas langsung, setidaknya banyak terjadi perbedaan pendapat kelompok mana yang harus kita bela?. Sesungguhnya membahas ini sepertinya tidak akan pernah habis, karena akan selalu ada pro dan kontra. Sebenarnya apa yang terjadi?
Berikut sebuah ulasan mendalam yang patut kita simak yang ditulis oleh salah satu penggiat sosial media yang kami kutip darisalah satu catatan facebook :
PERHATIAN:
Artikel ini adalah pemaparan FAKTA disertai sumber Kredibel & valid, BUKAN Teori Konstipasi, BUKAN cocoklogi. WARNING! Membaca artikel ini dengan pikiran terbuka dapat meningkatkan kecerdasan & mengenyahkan kebodohan.
I. PEMBUKAAN
Banyak
aspek yang membentuk "wajah" carut marut Timur Tengah seperti yang
kita kenal sekarang. Aspek yang mayoritas populasi dunia (termasuk anda)
sering kurang jeli menangkapnya. Aspek seperti: Geopolitik, ekonomi, komoditi
geografis, kepentingan politik negara-negara superpower, tak ketinggalan
perseteruan abadi antara dua blok besar dunia: Barat (NATO) VS. Timur
(Rusia,dkk).
Hal
ini diperparah oleh pembodohan sistematis yang dilakukan oleh media, yang
sengaja menyunting sisi kompleks & mensimplifikasi berita menjadi sebuah
drama sensasional demi rating. Seperti Konfik Israel-Palestina yang digoreng
& dikemas ulang menjadi sebuahopera
sabun "perang agama" yang semakin memperkeruh penilaian
awam.
YANG DISUNTING OLEH MEDIA: Demografi penduduk Palestina yang terdiri dari tidak hanya
Muslim, tapi juga Nasrani, bahkan berpaham Komunis. Media dengan sengaja
menggiring opini "Arab Palestina = Muslim" untuk justifikasi tema
perang agama yahudi VS. Islam.
![]() |
Sumber Wikipedia: Popular Front for the Liberation of Palestine_of_Palestine
II. YANG DISUNTING OLEH MEDIA: Fakta pasukan IDF (tentara Israel) terdiri dari banyak Muslim. Informasi mencerdaskan seperti ini malah seolah sengaja diedit dari reportase, dijauhkan dari jangkauan audiens, demi membangun tema sesat "perang agama" demi sensasi & rating.
Pembodohan
sistematis media yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, melahirkan
pandangan Naif yang memandang segalanya "hitam putih" disebabkan oleh
gagal memahami aspek-aspek penting Konflik Berdarah Timur Tengah yang memang
disembunyikan dari jangkauan khalayak awam.
TAPI
SUDAH CUKUP! WAKTUNYA KITA TERBEBAS DARI PEMBODOHAN!
III. AWAL DARI SEGALANYA
Perlu
anda pahami bahwa sejak ditemukannya moda transportasi berbahan bakar minyak
(BBM), Minyak telah menjadi Komoditas no.1 dunia abad ke-20, dan Timur Tengah
adalah wilayah dengan kandungan minyak terbesar dunia dengan akses termudah,
membuatnya menjadi wilayah yang paling vital & strategis.
Moda
transportasi BBM diciptakan oleh Peradaban Barat, seperti banyak teknologi yang
kita nikmati sekarang (seperti satelit, TV, internet, dll). Kita harus tulus
mengucapkan terima kasih kepada Peradaban Barat atas kenikmatan ini. Adalah
peradaban Barat juga yang menemukan ladang minyak kaya di Timur Tengah.
Semua
berawal ketika tim eksplorasi yang dikirim oleh William
Knox D'Arcy (pengusaha
Irlandia) menemukan ladang minyak luas di Persia (sekarang Iran), kemudian
bersama Burmah Oil Co (BUMN Inggris) mendirikan APOC (Anglo Persian Oil
Company), korporasi minyak milik Barat pertama di Timur Tengah, nantinya
menjadi British Petroleum (BP Plc).
Menyadari
nilai strategis komoditi yang satu ini, Barat mengirim pasukan peneliti Minyak
ke Timur Tengah, dan ladang-ladang minyak besar lainnya pun ditemukan, dari
Semenanjung Arab sampai Laut Kaspia, pantai utara Afrika, di daerah-daerah yang
kita kenal sekarang dengan nama Arabi Saudi, UEA, Kuwait, Irak, Suriah, sampai
Libya dan Aljazair.
Penemuan
ini adalah Game Changer yang merombak total kebijakan luar
negeri Barat dalam sekejap mata. Timur Tengah menjadi pertaruhan besar bagi
konstelasi politik yang mampu mendikte peta kekuatan dunia di masa mendatang.
Dan satu-satunya penghalang adalah Kekaisaran Ottoman yang saat itu menguasai hampir seluruh
Semenanjung Arab. Ottoman harus pergi.
Referensi Buku (Wikipedia) : The Prize: The Epic Quest for Oil, Money, and Power
IV. PERANG INTELIJEN BERMOTIF MINYAK
Setelah
sadar perang terbuka head to head tidak akan mempercepat proses
"pendongkelan" Ottoman dari Timur Tengah, peradaban Barat menemukan
metoda lebih efektif & mematikan untuk digunakan kepada suku barbar
penunggang unta padang pasir ini, yakni: Perang Intelijen.
Militer
Inggris lalu mengirim perwira-perwira jenius, diantaranya sang Legenda T. E.
Lawrence, yang membaur & berhasil memprovokasi pemberontakan
Revolusi Arab tahun 1916. Kekaisaran Ottoman sukses
"didongkel" dari Timur Tengah hanya dalam waktu setahun!
Catatan : Pemberontakan Revolusi
Arab adalah Perang Intelijen Berorientasi Minyakperdana
yang dilancarkan Barat kepada sebuah rezim yang berkuasa di Timur Tengah.
Kesuksesan Lawrence of Arabia "mengusir" Ottoman melalui penghasutan
pemberontakan akan menjadi Blue Print untuk operasi-operasi serupa di masa
mendatang
V. POTONGAN KUE UNTUK ADIK TERSAYANG
Militer
Inggris lalu mempartisi wilayah Ottoman salah satunya lewat perjanjian Darindengan Ibnu
Saud, yang menetapkan wilayah Arab Saudi dibawah proteksi
Inggris. Kerajaan Inggris tidak hanya memberikan suplai persenjataan &
"gaji" 5000 pound per bulan, tapi juga menganugerahkan gelar Sir (ksatria) Order of Bath kepada Ibnu Saud.
Sumber Wikipedia: Ibn Saud
Memuluskan
jalan untuk Rockefeller, owner
konglomerasi minyak terbesar dunia Standard Oil untuk mendapatkan Konsesi
Minyak Arab Saudi. Standard Oil Company of California (SOCAL), nantinya berubah
nama menjadi Chevron, mendirikan
Arabian American Oil Company (ARAMCO).
Standard Oil of New Jersey, nantinya menjadi Exxon, Standard Oil of
New York, nantinya Mobil Oil, menguasai
ladang-ladang minyak Saudi. Pada tahun 1949, BP dan Shell menguasai 52% dari
seluruh ladang minyak di Timur Tengah, dan Chevron, Exxon, Mobil, Texaco
menguasai 42%.
Referensi Buku:
Arab
Saudi menasionalisasi ARAMCO dengan membeli 100% pada tahun 1980. Namun pada
prakteknya, 4 raksasa minyak Amerika: Chevron, Exxon, Mobil & Texaco
masih mengoperasikan ARAMCO. Pada tahun 1990, Exxon melaporkan
saham kepemilikan sebesar 28,33% di ARAMCO kepada SEC (Bapepam untuk Wall
Street), 10 tahun setelah nasionalisasi Exxon masih memiliki 28,33% saham
ARAMCO. Seluruh kilang minyak pun masih dikelola oleh Mobil Oil & Shell.
Referensi Buku:
Big Oil & Their Persian Gulf Bankers: Four
Horsemen, Eight Families with Their Global Intelligence, and Terror
Network (Bridger House) - by Dean Henderson
VI. PROXY WAR (PERANG BONEKA)
Untuk
mengamankan British Petroleum (BP),
militer inggris menduduki Iran & menginstalasi Rezim "ramah kepada
Barat" Mohammad Reza Pahlavi sebagai Shah (raja Iran), meresmikan Iran
sebagai suplier minyak Barat terbesar setelah Arab Saudi. Namun pada 1951,
gerakan Nasionalis dipimpin PM Iran Mohammad Mosaddegh mencoba membatasi kekuasaan monarki
Shah Pahlavi, dan menasionalisasi Anglo-Iranian Oil Company (BP).
Inggris
dibantu C.I.A. (dinas intelijen Amerika) melancarkan
Perang Intelijen menggulingkan PM Mossadegh melalui provokasi Kudeta yang
dikenal dengan 28 Mordad Coup. Pada
Agustus 2013, C.I.A. resmi mengakui operasi intelijen "pelengseran"
PM Iran Mossadegh melalui penggerakan massa & menyogok politisi &
petinggi militer Iran. British Petroleum (BP) menyumbang uang sebesar $25.000
untuk operasi tsb.
Sumber Wikipedia: 1953 Iranian coup d'état
Sumber
CNN: CIA acknowledges role in '53 Iran coup
Upaya
PM Mossadegh mengganggu hegemoni Barat berhasil digagalkan. Namun harmoni tak
bertahan lama, karena monarki Pahlavi digulingkan oleh Islam FundamentalisAyatollah Khomeini,
yang mendirikan Republik Islam Iran, dikenal juga dengan Iranian
Revolution 1979. C.I.A. membiayai Jendral Oveisi, petinggi
militer loyalis Shah Pahlavi. Kapal perang USS Constellation berangkat dari
Subic Bay Filipina menuju laut Arab untuk mendukung penghasutan "perang
saudara" antara Loyalis Pahlavi V.S. Rezim Khomeini. Namun kali ini,
operasi yang dibiayai oleh Rockefeller (Chevron) menemui kegagalan.
VII. PEMBIAYAAN PERANG IRAK-IRAN
Berdasarkan
rekomendasi Zbigniew Brzezinski, National Security Advisor Gedung Putih kepada
Presiden Carter: Saddam Hussein bisa dimanfaatkan untuk
menumbangkan rezim Anti-Barat Ayatollah Khomeini, Presiden
Jimmy Carter langsung instruksikan C.I.A. membuka kantor di Baghdad yang
disambut baik oleh Saddam Hussein. A.S. langsung menerbitkan peringatan ke
negara-negara sekitar akan eskalasi yang akan datang. Washington juga
memberikan ultimatum kepada Soviet agar tidak turut campur. Saddam Hussein
melihat ini sebagai "lampu hijau", dan agresi militer Irak ke Iran
pun dimulai pada 22 September 1980.
A.S.
langsung memberikan bantuan "Economic Aid" milyaran Dollar, suplai senjata,
suplai amunisi, sampai transfer teknologi militer. C.I.A. memberikan arahan Tactical untuk setiap operasi militer Irak,
memberikan bocoran intel, bahkan pelatihan Special Ops. DepartemenDefense Intelligence Agency Pentagon ikut buka kantor di Baghdad memberikan
arahan langsung kepada A.U. Irak. Personel militer Irak menerima pelatihan dari
Satuan KhususGreen
Berets di Fort
Bragg, North Carolina, juga pelatihan untuk Pilot Helikopter.
Tak
hanya itu, militer A.S. juga terlibat langsung melakukan serangan terhadap
target-target militer Iran. C.I.A. melancarkan Operasi Eager Glacier sabotase target-target
strategis di Iran menggunakan Agen Lapangan. Kapal perang USS Stark menyerang
kapal-kapal Minyak Iran. Perang baru berakhir 8 tahun kemudian melalui
intervensi PBB pada 20 Agustus 1988 Resolution 59, setelah
menewaskan lebih dari 1.000.000 personel militer & sipil.
Namun upaya penggulingan rezim Islam Iran kembali gagal.
Sumber Wkipedia: United States support for Iraq during the Iran–Iraq war
VIII. MEMPERSENJATAI TALIBAN & OSAMA BIN LADEN
Soviet
Rusia pun berusaha untuk mendapatkan potongan kue & menginvasi Afghanistan
tahun 1979. Presiden Jimmy Carter merespon dengan menerbitkan Carter
Doctrine yang
berbunyi, "Amerika Serikat akan menggunakan
kekuatan Militer bila diperlukan untuk mempertahankan kepentingan di Teluk
Persia".
Sumber Wikipedia: Carter Doctrine
Pada
3 Juli 1979, Presiden Carter menandatangani PO (perintah operasi) Operation
Cyclone yang
menugaskan C.I.A untuk melakukan Covert Op (operasi intelijen) membiayai
Mujahidin Afghanistan
Pendanaan
Etape Pertama dimulai 20-30 juta Dollar per tahun pada 1980, diujung
tombaki oleh National Security Adviser, Zbigniew Brzezinski, diteruskan kabinet
Ronald Reagan menjadi 630 juta Dollar per tahun pada 1987, diujung-tombaki
Senator Charlie Wilson sampai Soviet sukses diusir dari Afghanistan pada tahun
1989.
Sumber Wikpedia: Operation Cyclone
![]() |
Presiden Ronald Reagan bertemu petinggi Taliban di Gedung Putih, Washington, 1985 |
Operasi
mempersenjatai Mujahidin (Taliban) Afghanistan ini melibatkan sukarelawan Arab
Saudi yang dikomandani oleh Osama Bin Laden, yang
mana militan asuhan Osama ini nantinya menjadi cikal bakal organisasi teroris
Al-Qaeda.
![]() |
Osama Bin Laden dipuji sebagai pahlawan yang mengusir Soviet dari Afghanistan pada artikel Koran Independent Edisi 6 Desember 1993 |
Referensi Buku: Holy War Inc (Free Press) by Peter Bergen.
IX. MUAMAR KHADAFI YANG SELINGKUH
Pada
tahun 2009, Muamar Khadafi sempat menyampaikan kepada mahasiwa Georgetown
University Amerika bahwa ia mempertimbangkan nasionalisasi Libyan Oil. Lalu
pada awal tahun 2011, Khadafi menyatakan bahwa ia akan
membatalkan kontrak minyak dengan Barat & memberikan kontrak tsb kepada
Tiongkok.
Pada
tahun itu juga, pemberontakan Libya pecah & bereskalasi menjadi perang
saudara yang menggulingkan Muamar Khadafi. Berdasarkan penelitian The Jamestown
Foundation Institute for Research and Analysis Washington, mereka menemukan
bukti pemimpin pasukan pemberontak Libya adalah kolaborator CIA. Khalifa
Haftar, komandan pasukan pemberontak Libya yg menggulingkan
Khadafi mengaku ia seorang kolaborator C.I.A.,
juga mengakui C.I.A. mendanai & mempersenjatai
paramiliter Anti Khadafi.
C.I.A.
juga melepas 3 tahanan anggota Al-Qaeda: Abdel Hakim al-Hasady, Salah
al-Barrani, Sufyan Ben Qumu, dari Guantanamo Bay hanya untuk bergabung dengan
pemberontak Libya.
Operasi
C.I.A di Libya saat penggulingan Khadafi juga dilansir oleh New
York Times, bersama MI6 membantu mengumpulkan intel. Obama juga
diberitakan memberikan perintah ke C.I.A untuk persenjatai pemberontak. NATO
akhirnya terang-terangan melakukan pemboman terhadap posisi militer Khadafi
yang memberikan kemenangan kepada pemberontak.
X. PENGGULINGAN ASSAD UNTUK LEMAHKAN RUSIA :::
Sudah
bukan rahasia, rezim Assad Suriah adalah sekutu kuat Rusia selain Iran di Timur
Tengah. Dan dalam upaya melemahkan "musuh bebuyutan" yang satu ini,
Amerika tidak segan-segan untuk terang-terangan memberikan pendanaan &
persenjataan kepadaTeroris
Al-Qaeda yang dikemas menjadi "Pemberontak Suriah Pejuang Demokrasi".
Dunia
telah mengetahui bahwa pemberontak Suriah tidak lain adalah teroris Al-Qaeda
sejak tahun 2012 seperti yang dilansir New York Times. Al-Qaeda membentuk
Al-Nusra Front, sayap militer khusus untuk memerangi rezim Assad sejak 23
Januari 2012.
Sumber Wikipedia: al-Nusra Front
C.I.A
terang-terangan mensuplai persenjataan kepada teroris Al-Qaaeda sayap Al-Nusra
Front yang berkedok "pemberontak" Free Syrian Army (FSA), salah
satunya yang dilansir oleh CNN pada pertengahan 2013 berikut ini:
Pada
satu wawancara yang disiarkan oleh sebuah televisi swasta Amerika, Senator John
McCain mengakui bahwa perjalanannya ke Suriah bertemu dengan
"pemberontak" FSA, Al-Qaeda adalah berdasarkan rekomendasi yang diberikan
gedung putih Washington.
Berikut
ini adalah video reportase laporan pandangan mata reporter PBS Network Amerika
langsung dari Suriah, meliput C.I.A. mensuplai teroris pemberontak dengan rudal
anti-tank canggih tipe American TOW 71E ATGM 57mm.
Obama
terang-terangan melobi Kongres (parlemen AS) meminta persetujuan atas alokasi
dana sebesar 500 juta Dollar untuk membiayai & mempersenjatai teroris
pemberontak Suriah
Semuanya
demi upaya Barat untuk melemahkan musuh bebuyutan Blok Timur (Rusia) diatas
penderitaan bangsa Suriah. Ratusan ribu jiwa rakyat sipil melayang terjepit
ditengah penanganan dingin & kejam rezim Assad, dan kebiadaban teroris
pemberontak yang melakukan pembersihan etnis & genosida, sebuah tragedi
kemanusiaan yang
belum terlihat tanda-tanda usai.
XI. INDUK SEMANG TERORISME GLOBAL
Berdasarkan
keterangan mantan Direktur C.I.A. James Woolsey, sejak
akhir 1970-an & awal 1980-an, Arab Saudi telah menghabiskan 90 milyar Dollar
untuk penyebaran faham Ultra Radikal Salafi/Wahabi-isme dalam bentuk sumbangan ke
negara-negara berkembang (seperti Indonesia) dalam "kemasan" dana
pembangunan / operasional Mesjid, Madrasah, Pesantren, & Islamic Center,
disertai dengan distribusi buku-buku agama, materi akademis, juga pembiayaan
pendidikan calon Imam / Ustad. Materi edukasi Islam yang disispkan materi
penghasutan kebencian (benci
Syiah, benci Yahudi), fanatisme & radikalisme.
Sumber Situs: Saudi Arabia's Export of Radical Islam by Adrian Morgan
UN Security Council (Dewan Keamanan PBB) bersama Jean-Charles Brisard (ahli teroris no.1 dunia) telah
mengetahui sejak tahun 2002, Wahabi Arab Saudi mentransfer dana ratusan juta
dollar ke teroris Al-Qaeda, dengan total 1,5 milyar Dollar selama 1 dekade
terakhir.
Sumber Buku: Princes of Darkness by Laurent Murawiec
FBI Joint Terrorism Task Force telah mengetahui sejak tahun 2002, Yayasan Al-Haramain dibawah
kendali Pangeran Salman (sekarang Raja Arab Saudi), membiayai operasi teroris
Al-Qaeda, bahkan sejak pra-serangan 911.
Sumber Buku: 40 Questions About 9/11 Attacks by Harry Helms
Senator Bob Graham, ketua Senate Intelligence Committee (komite intelijen senat AS),
menyatakan bahwa jaringan teroris 911 mendapat dukungan finansial dari lingkar
keluarga kerajaan Arab Saudi, dituangkan dalam Laporan 27 halaman Congressional
Inquiry's Final Report tahun
2002. Testimoni Bob Graham: "the Bush administration and FBI
blocked a congressional investigation into that relationship". Terjemahan: pemerintahan Bush dan FBI
menghalang-halangi penyelidikan terhadap hubungan (Saudi & Teroris)
tersebut.
Michael Scheuer, mantan kepala CIA Counter Terrorism Center (unit anti teroris CIA), memberikan
pernyataan kepada Wahington Post tahun 2005, "bin Laden family in the US are
nearly completely off limits to US law enforcement.",
Terjemahan: keluarga Bin Laden di Amerika hampir tidak bisa disentuh oleh
penegakan Hukum.
Sumber Buku Intelligence Matters:
XII. ULTRA RADIKAL WAHABI ISLAMIC STATE ISIS
Berdasarkan
keterangan Hillary Clinton,
Wahabi Arab Saudi adalah Sumber Dana Terbesar untuk terorisme global, dari Al-Qaeda,
Taliban s/d ISIS. WIKIPEDIA: Saudi Arabia is the world's largest
source of funds for terrorist militant groups: al-Qaeda, Taliban, ISIS,
according to Hillary Clinton.[84]
Sumber Wkipedia: State Sponsored Terrorism
Bahkan
setelah berulangkali diberikan peringatan oleh DK PBB, FBI, Senator Bob Graham,
sampai Hillary Clinton, setelah mengetahui sejak 2002 Salafi/Wahabi
sebagai pelaku tunggal terorisme
global dan Arab Saudi sebagai Biang / Induk
Semangnya, tidak membuat koalisi Barat yang dipimpin oleh
Amerika menggerakkan satu jaripun untuk menghukum Arab Saudi.
Afghanistan
diinvasi & dibom hanya karena dituduh menyembunyikan Osama. Irak diinvasi
& dibom padahal tidak terlibat dalam serangan 911. Rusia diberi sanksi
hanya karena dituduh ikut-campur dalam konflik Ukraina. Tapi Arab
Saudi yang jelas-jelas membiayai teroris Al-Qaeda untuk serangan 911, tidak
diinvasi, tidak dibom, tidak diberikan sanksi, bahkan dijewer
kupingnya pun tidak. Sebuah standar ganda yang menghina intelejensia.
Kita
bisa tebak standar ganda sama berlaku pada kasus ISIS, yang dibentuk dari
Al-Qaeda cabang Iraq (AQI) yang juga mendapat pembiayaan signifikan dari Arab
Saudi pada masa awal pembetukannya. Seperti induk semangnya Arab Saudi &
pendahulunya Al-Qaeda,ISIS
juga menganut faham Ultra Radikal Salafi/Wahabi.
Pendahulunya
Osama Bin Laden, dan 15 pembajak 911 beraliran Salafi/Wahabi.
WIKIPEDIA: many in the Wahhabi/Salafi movement
(such as Osama bin Laden focusing on jihad (Salafist jihadists) against the US
and (what they believe are) other enemies of Islam.[178][179]
Sumber Wikipedia : Wahhabism
![]() |
Al-Qaeda beraliran Salafi/Wahabi |
Wikipedia: It operates as a network comprising both a multinational, stateless army[28] an extremist wahhabi jihadist group.[29]
Sumber Wikipedia : al-Qaeda
- Amrozi Bom Bali juga beraliran Wahabi. Wikipedia: Amrozis' family were strictly religious, following the Wahhabist school of Islam which has its roots in Saudi Arabia.
Sumber Wikipedia: Amrozi bin Nurhasyim
Koalisi
Barat lagi-lagi menutup mata terhadap pendanaan substansial yang dilakukan oleh
donatur Wahabi di Arab Saudi, yang pemerintah Arab Saudi tutup mata terhadap
ini. INDEPENDENT: He does not doubt that substantial and
sustained funding from private donors in Saudi Arabia and Qatar, to which the
authorities may have turned a blind eye, has played a central role in the ISIS
surge.
Koalisi
Barat tutup mata terhadap Arab Saudi yang membidani kelahiran bayi monster nan
mengerikan ISIS. TELEGRAPH: ISIS is Saudi Arabia’s latest
monstrous contribution to world history. the jihadists of ISIS and sundry other
groupuscules paid by the Saudi Wahhabis.
Koalisi
Barat tutup mata terhadap ratusan juta dollar yang ditransfer dari
donatur-donatur Wahabi di Arab Saudi kepada ISIS. THE WASHINGTON INSTITUTE: Saudis have funneled hundreds of millions of dollars to
ISIS and other groups
Setelah
mengetahui Arab Saudi menjadi Sumber Dana Terbesar untuk jaringan terorisme
global Salafi/Wahabi dari Al-Qaeda, Taliban s/d ISIS, apa yang Amerika lakukan?
Simak pernyataan Senator Rand Paul (R-Ky) dari negara bagian Kentucky ini, "America
has been funding people who are allies with ISIS... ISIS is stronger because
we've been funding Islamic rebels in Syria." Terjemahan: America membiayai sekutu ISIS.. ISIS
menjadi kuat karena kita membiayai pemberontak Suriah.
Video You Tube Testimoni Rand Paul : John McCain Hillary Clinton America FUNDING & ARMING Al-Qaeda ISIS
Amerika
bantah mempersenjatai Osama Bin Laden, tapi mempersenjatai Mujahidin Taliban
yang saat itu bekerja sama dengan Osama Bin Laden. Amerika bantah persenjatai
ISIS, tapi Amerika persenjatai teroris pemberontak Suriah yang saat itu bekerja
sama dengan ISIS.
Dan
tentunya, Amerika bisa dengan mudah menghentikan penebaran teror oleh jaringan
teroris Salafi/Wahabi Al-Qaeda & ISIS dengan "membungkam" Biang /
Induk Semang-nya Arab Saudi. Namun itu persis yang tidak pernah dilakukan
Amerika, seolah-olah melestarikan terorisme sebagai pretext / dalih untuk justifikasi kampanye
militer di Timur Tengah, atau memang sengaja dipelihara untuk PROXY
WAR (perang boneka)
gulingkan rezim-rezim yang tak ramah.
Apapun
itu, satu hal yang pasti: KONFLIK BERDARAH TIMUR TENGAH TIDAK
PERNAH BENAR2 KARENA AGAMA. Mungkin lebih akurat untuk
menyimpulkan bahwa Agama adalah kedoknya, menimbang begitu banyak variabel,
aspek & kepentingan yang memutar "roda darah" Timur Tengah.
XIII. PENUTUPAN
Sebagai
penutup, mari kita dengarkan kesaksian negarawan AS Ron Paul,
kandidat Calon Presiden AS yang juga congressman (anggota DPR), jelas bukan
orang sembarangan. Beliau bersaksi di depan parlemen AS, berkomentar apa yang
ia ketahui mengenai terorisme, C.I.A. dan Timur Tengah..
Profil
RON PAUL: Ron Paul
Video Testimoni Ron Paul: Ron Paul Israel created Hamas CIA armed Al-Qaeda ISIS
Thank
you for reading.
***
***