Kisah Diluar Akal Tentang Mbah Marzuki Dan Mahrus Lirboyo
RadarIslam.com ~ Saat acara takziah atas meninggalnya adik ipar kemarin di Blengok
Gandusari Trenggalek (21/04), Mbah H. Syungeb (Syu’aib) bercerita saat takziyah
atas meninggalnya adik ipar kemarin, bahwa pada tahun 1974 beliau menunaikan
ibadah haji yang kebetulan satu pesawat dengan KH. Mahrus Ali, Nyai Hj. Zainab
(istri beliau) dan Gus Imam (KH. Imam Yahya Mahrus).
Dan, pada musim haji tahun 1974 itulah terjadi musibah jatuhnya pesawat yang membawa jama’ah haji asal kabupaten Blitar di Colombo yang kemudian semua korbannya dimakamkan di komplek makam Sunan Ampel, tepatnya di samping makam Mbah Bolong.
Sebenarnya,
mbah yai Mahrus beserta keluarga dijadwalkan naik pesawat tersebut dan beliau
saat itu sudah berada di atas pesawat.
Ketika baru saja duduk di kursi pesawat,
tiba-tiba beliau berdiri dan dawuh kepada Bu Nyai dan Gus Imam, “Ayo mudun,
melu penerbangan sak mburine iki, pesawat iki mambu gondho mayit.”
Kemudian, beliau bertiga akhirnya ganti
pesawat, sehingga menjadi satu kloter dengan mbah Syungeb. Dan setelah itu,
terjadilah musibah jatuhnya pesawat yang kemudian dimonumenkan dengan
pembangunan Rumah Sakit Syuhada Haji di Blitar.
Kemudian, sesampainya di tanah suci dan
rangkaian ibadah haji dimulai, di salah satu hari, Mbah Yai Mahrus, Bu Nyai dan
Gus Imam naik bis dari Kos tempat menginap milik Syekh Sirojuddin menuju
Masjidil Haram.
Perlu diketahui, bahwa Syekh Sirojuddin adalah alumni Lirboyo
era mbah Faqih Sumbersari Pare Kediri, putra dari KH. Abdulloh Umar, pendiri
Pondok Pesantren AT-TAQWA Kedunglurah Trenggalek.
Saat itu, mungkin karena ingin menikmati
suasana lain, Gus Imam naik di atas kap bis bersama beberapa jama’ah haji
lainnya, sedangkan Mbah Yai Mahrus beserta Bu Nyai duduk di kursi dalam bis.
Ketika di tengah perjalanan, tiba-tiba
sopir mendadak mengerem bis untuk menghindari tabrakan, dan penumpang yang
berada di atas kap berjatuhan, termasuk Gus Imam. Pada saat jatuh itulah ada
kejadian luar biasa yang dialami Gus Imam.
Sebagaimana yang diceritakan sendiri
pada mbah Syungeb, bahwa ketika jatuh dari kap bis, Gus Imam tidak merasakan
kesakitan atau bahkan terluka, karena pada saat itu ternyata beliau tiba-tiba
ditangkap oleh KH. Marzuqi Dahlan dan diselamatkan dalam pangkuannya, padahal
saat musim haji tahun itu Mbah Yai Marzuqi tidak ikut melaksanakan ibadah haji
dan hanya berada di Lirboyo.
Gus Imam berkata pada mbah Syungeb, “Anu
ngeb, pas ceblok songko nduwur bis, aku ditampani karo Pak Dhe, padahal Pak Dhe
ndek Lirboyo lho, ora melu haji. Bar ngunu, aku noleh Pak Dhe wis ora enek.”
Yang dimaksud dengan Pak Dhe oleh KH. Imam
Yahya Mahrus adalah Al-Maghfurlah KH. Marzuqi Dahlan, ayahanda KH. A. Idris
Marzuqi.
Untuk para beliau, Al-Fatihah
Baca Juga:
- Heboh Rumor Tarif Mahal Oki Setiana Dewi, Netizen Bandingkan Dengan Ustazah Artis Lain Bahkan Rela Tak Dibayar
- Kesaksian Azlina, Hafal Alquran Setelah 2 Jam Mati Suri
Sumber : Ust Azizichasbulloh (fahmialinh.wordpress.com)
- Heboh Rumor Tarif Mahal Oki Setiana Dewi, Netizen Bandingkan Dengan Ustazah Artis Lain Bahkan Rela Tak Dibayar
- Kesaksian Azlina, Hafal Alquran Setelah 2 Jam Mati Suri