Ternyata Ini 11 Metode Belajar Yang Membuat Musa Jadi Hafiz di Usia 7 Tahun
RadarIslam.com ~ Saat menunggu di bandara Soeta kemarin (10/4/2016) bertemu dengan Abu
Musa. Pertemuan yang pasti direncanakan Allah. Ngobrol dari jam 14.30 hingga
16.00 wib, ana nyontek ilmu bagaimana beliau menjadikan Musa yang berumur 7
tahun itu sudah mutqin (kuat hafalannya) hafal 30 juz.
Sebagai tambahan, Musa sudah hafal
‘Umdatul Ahkam, Arbain Nawawi, Arbain hadits ust Abdul Hakim bin Amir Abdat,
dan telah selesai Durusul Lughoh. Sekarang sedang menghafal Bulughul Maram. Semua
program menghafalnya Musa dilakukan mandiri oleh Abu Musa di rumah saja!
Berikut kiat-kiat ala La Ode Abu
Hanafi untuk Musa dalam menghafal Al-Quran:
1.
Pada awalnya Musa juga sulit menghafal sebagaimana
umumnya anak-anak, namun dengan ketekunan akhirnya hafal juga. Kunci paling
penting adalah Murajaahnya, alias mengulang-ulang hafalan. Perlu diketahui juga
Abu Musa tidak hafal semua itu, namun bisa menjadikan Musa hafal dengan kuat.2. Pergaulan dijaga. Bisa dikatakan Musa kurang bergaul dengan banyak anak, karena memang niat abinya untuk menjaga hafalan.
3. Televisi jauh jauh dah. Musa sangat dijaga jangan sampai nonton televisi. Bukti, pas ana ngobrol dengan beliau di ruang tunggu kebetulan pas di depan televisi beliau minta pindah. Pindah yuk, akh. Takut Musa nantinya lihat televisi, kata beliau.
4. Makanan dijaga. Sari kurma, madu dan propolis selalu diberikan kepada Musa dan adik-adiknya. Menghafal membutuhkan banyak energi!
5. Rutinitas harian Musa adalah: pagi setengah jam sebelum subuh, tahajud menjadi imam untuk adik-adiknya. Kemudian Subuh berjamaah di masjid. Setelah Subuh murajaahnya sampai jam 9 pagi. Musa kuat murajaah 10 juz dalam sehari secara rutin! Antum berapa? hayoo..
6. Jam 9-10 Makan pagi dll.
7. Jam 10-Dhuhur: Tidur siang. Tidur ini hukumnya wajib untuk Musa.
8. Habis Dhuhur nambah hafalan baru sampai Ashar.
9. Bada Ashar sekarang Musa sedang menghafal Bulughul Maram.
10. Jam 5-maghrib: Waktu bermain
11. Maghrib-Isya: Ikut taklim abinya. Sebelum Abinya nyampaikan taklim, Musa mengawali dengan membaca hafalannya. Dan terkadang hadirin dipersilakan bertanya mengetes. Ini berjalan hampir setiap hari.
Dan unik dan kadang bikin geli,
banyak sekolah-sekolah yang mengundang Musa dan ayahnya, dan pengin belajar
cara menghafal. Padahal semua tahu, Musa kan ‘tidak sekolah’. Jadi yang sekolah
malah belajar sama yang ‘tidak sekolah’.
Saat bertemu, saya langsung tanya,
Abu Musa, ya? Kemudian langsung menebak beliau mau ke Mesir untuk lomba Tahfidz
sedunia. Dan benar. Dia satu-satunya yang mewakili Indonesia. Semoga menang,
Musa!
Semoga obrolan ini menginspirasi
semua orangtua. Monggo
sumber: fb Rohmanto Abu Al
Laits