Astaghfirullah! Banyak Penghafal dan Pembaca Al Quran Justru "Dikutuk" Al Quran Sendiri - RadarIslam.com

Astaghfirullah! Banyak Penghafal dan Pembaca Al Quran Justru "Dikutuk" Al Quran Sendiri

Radarislam.com ~ Wahai umat muslim, cobalah tengok di sekelilingmu, ada berapa banyak pembaca Al Quran serta penghafalnya? Tentu tidak sedikit bukan? Namun beberapa di antara mereka justru mendapatkan "kutukan" dari Al Quran itu sendiri. Seperti Ibn Muqri yang bisa membaca Al Quran dengan bacaan yang benar tetapi dia tidak mendapatkan petunjuk dari maknanya.

Dia membaca tetapi tidak menggunakan pengetahuannya. Dia tidak mau memahami apalagi mengamalkan pengajaran didalamnya. Dia seperti orang “buta”, seolah tidak menyadari bahwa yang dia pegang itulah sebuah petunjuk. Ibaratnya dia tengah memegang tongkat, tetapi ketika ditawari menggunakannya untuk memandunya berjalan, dia akan menolak karena takut kehilangan tongkatnya. Semua orang akan tahu  bahwa sebenarnya dia tidak tahu apa-apa mengenai fungsi tongkat itu sendiri. Persis seperti seorang anak yang sedang bermain dengan buah kenari kesayangan, jika ditawari kenari model lain, anak itu pasti menolak. Menurutnya, kenari adalah sesuatu yang bisa mengeluarkan suara bising dan bisa berputar. Maka mereka menolak sesuatu yang tidak bising dan tidak dapat berputar.

Tuhan memiliki ilmu yang sangat luas. Jika seorang manusia membaca sebuah Al Quran dengan pengetahuannya, mengapa dia menolak Al Quran yang lain? Suatu ketika seseorang berkata kepada pembaca Al Quran. Tuhan berfirman dalam Al Quran, "Katakan, apabila lautan adalah tinta untuk menulis kata-kata Tuhan, sungguh laut tidak akan cukup untuk menuliskan kata-kata Tuhan" (QS. 18:109).

Lima puluh drum tinta saja mungkin sudah bisa menuliskan seluruh isi Al Quran. Sebab Al Quran hanyalah simbol dari pengetahuan Tuhan. Seluruh pengetahuanNya tentu tidak akan terwakili dengan Al Quran. Seperti tukang obat yang meletakkan sedikit serbuk di atas kertas. Akankah kita berpikir bahwa seluruh toko obat ada di atas kertas itu? Pada zaman Isa, Musa, dan lainnya, Al Quran telah ada. Firman Tuhan telah hadir tetapi tidak dalam Bahasa Arab.

Aku harap orang-orang yang membaca Al Quran bisa paham dengan isinya. Tetapi aku sadar itu tidak akan berdampak apa-apa, akhirnya aku meninggalkannya.” (Jalaludin Rumi ~ Fihi Ma Fi).
Sumber: Catatan Facebook
Judul Asli: Banyak Pembaca Al Quran Namun Dikutuk Al Quran

Share This !