Catat Baik-Baik! Inilah yang Dilakukan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban
Radarislam.com ~ Bulan
Sya’ban merupakan bulan yang istimewa karena semakin dekat dengan bulan
Ramadhan. Pada bulan ini, seseorang bisa melakukan ibadah puasa untuk melatih
diri menghadapi bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda bahwa orang yang melakukan puasa di Bulan Sya’ban
akan sangat menghormati Bulan Ramadhan. “Puasa Sya’ban itu gunanya untuk
mengagungkan Ramadhan.”
Puasa Sya’ban sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut pengakuan
‘Aisyah RA, “Hanya di bulan Ramadhan Nabi Muhammad berpuasa satu bulan penuh
dan saya tidak melihat Beliau sering puasa kecuali di bulan Sya’ban,” (HR
Al-Bukhari). Dalam riwayat Ahmad disebutkan, “Puasa yang disukai Nabi Muhammad
SAW ialah puasa di bulan Sya’ban.”
Syeikh Nawawi Banten di dalam Nihayatuz Zain menjelaskan sebagai berikut.
Syeikh Nawawi Banten di dalam Nihayatuz Zain menjelaskan sebagai berikut.
الثاني عشر صوم شعبان لحبه صلى الله عليه وسلم صيامه فمن صامه نال شفاعته صلى
الله عليه وسلم يوم القيامة
Artinya, “Macam puasa sunah yang kedua belas adalah puasa Sya’ban. Sebab Nabi Muhammad SAW sangat suka berpuasa pada bulan tersebut. Siapa saja yang berpuasa di bulan Sya’ban, ia akan memperoleh sya’faat di hari kelak.”
Sebagai umatnya, puasa sunah yang dilakukan Nabi SAW ini penting untuk kita amalkan. Meskipun tidak mampu meniru sepenuhnya apa yang diamalkan Nabi Muhammad SAW, paling tidak kita coba berpuasa semampunya selama bulan Sya’ban. Selain mendapatkan ganjaran, puasa Sya’ban dapat melatih diri sendiri agar siap melakukan puasa wajib Ramadhan.
Biasanya, orang yang tidak terbiasa berpuasa tentu akan merasa berat melakukan puasa sebulan penuh pada Ramadhan. Untuk itu, biasakan puasa sebanyak-banyaknya di bulan Sya’ban agar nanti di bulan Ramadhan organ lambung tidak terkejut bila tidak beraktivitas selama siang hari.
Sya’ban juga merupakan bulan yang tepat untuk mengganti puasa Ramadhan
tahun lalu bagi perempuan. Supaya nanti saat bulan Ramadhan, seluruh hutang
puasa sudah lunas dan terbayar.
Malam Nisfu Sya'ban
Malam Nisfu Sya'ban
Diantara kebiasaan kaum muslimin pada malam Nisfu
Sya'ban adalah melakukan salat pada tengah malam dan datang ke pekuburan untuk
memintakan maghfirah bagi para leluhur yang telah meninggal dunia. Kebiasaan
seperti ini adalah berdasar dari amal perbuatan atau sunnah Nabi Muhammad saw.
Antara lain ada hadist yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Musnadnya dari
Sayidah Aisyah RA, yang artinya kurang lebih sebagai berikut:
"Pada suatu malam Rasulullah saw berdiri
melakukan salat dan beliau memperlama sujudnya, sehingga aku mengira bahwa
beliau telah meninggal dunia. Tatkala aku melihat hal yang demikian itu, maka
aku berdiri lalu aku gerakkan ibu jari beliau dan ibu jari itu bergerak lalu aku
kembali ke tempatku dan aku mendengar beliau mengucapkan dalam sujudnya:
"Aku berlindung dengan maaf-Mu dari siksa-Mu; aku berlindung dengan
kerelaan-Mu dari murka-Mu; dan aku berlindung dengan Engkau dari Engkau. Aku
tidak dapat menghitung sanjungan atas-Mu sebagaimana Engkau menyanjung atas
diri-Mu." Setelah selesai dari salat beliau bersabda kepada Aisyah,
"Ini adalah malam Nisfu Sya'ban. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla berkenan
melihat kepada para hamba-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, kemudian mengampunkan
bagi orang-orang yang meminta ampun, memberi rahmat kepada orang-orang yang
memohon rahmat, dan mengakhiri ahli dendam seperti keadaan mereka."
Nabi Muhammad saw pada malam Nisfu Sya'ban berdoa
untuk para umatnya, baik yang masih hidup maupun mati. Dalam hal ini Sayidah
Aisyah RA meriwayatkan hadits:
إنَّهُ خَرَجَ فِى هَذِهِ اللَّيْلَةِ إلَى الْبَقِيعِ
فَوَجَدْتُهُ يَسْتَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالشُّهَدَاءِ.
"Sesungguhnya Nabi Muhammad saw telah keluar pada
malam ini (malam Nisfu Sya'ban) ke pekuburan Baqi' (di kota Madinah) kemudian
aku mendapati beliau (di pekuburan tersebut) sedang memintakan ampun bagi
orang-orang mukminin dan mukminat dan para syuhada."
Banyak hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal,
at-Tirmidzi, at-Tabrani, Ibn Hibban, Ibn Majah, Baihaqi, dan an-Nasa'i bahwa
Rasulullah saw menghormati malam Nisfu Sya'ban dan memuliakannya dengan
memperbanyak salat, doa, dan istighfar
Tanggal 15 Sya’ban 1437 H jatuh pada tanggal 22 mei 2016 . Jadi jika ingin Puasa Nisfu Sya’ban, pada 22 Mei 2016. Semoga sunnah Rasulullah SAW ini bisa kita ikuti. Aamiin.
Baca Juga:
- Ini Dia Cara Ampuh Punya Perut Six Packs Tanpa Nge-Gym
- Kisah Nyata Ini Akan Menyadarkan Kita Mahalnya Hidayah Allah
Sumber: Nu.or.id, piss-ktb.com