Pancasila Sudah Sesuai Kok dengan Al Quran, Gak Usah Ganti ya?
Radarislam.com
~ Akhir-akhir ini tentu kita akrab dengan sekelompok orang dan organisasi
yang ingin meng ganti ideologi Pancasila dengan syariat Islam. Alasan mereka
karena Pancasila adalah buatan manusia. Itu simbol yang tidak perlu diagungkan.
Menurut mereka, mengganti ideologi pancasila adalah awal bagi tegaknya syariat
di bumi nusantara. Padahal, kalau kita mau mengkaji lebih jauh Pancasila dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sama sekali tidak ada yang
bertentangan dengan kitab suci umat islam, Al Quran. Justru sila-sila yang
tercantum dalam dasar negara tersebut sangat match dengan beberapa ayat
di Al Quran.
Kalau menengok terbentuknya Pancasila, 5 sila itu justru dirumuskan oleh sejumlah tokoh Islam seperti H. Agus Salim dan Wahid Hasjim. Rumusan Pancasila ini muncul pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Ketika itu Muhammad Yamin menyampaikan sebuah pidato dan merumuskan beberapa gagasan yang menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila. Pidato Muhammad Yamin tersebut berisi 5 macam ideologi yaitu idelogi kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan dan kesejahteraan. Baru pada tanggal 1 Juni 1945, Founding Father Soekarno mengemukakan dasar-dasar kebangsaan, kesejahteraan, ketuhanan, mufakat dan internasionalisme. Saat itu, dasar-dasar ini dinamai Pancasila yang berarti lima dasar atau lima azas.
Ide Bung
Karno tersebut ditanggapi secara serius dan terbentuklah Panitia Sembilan yang
terdiri dari Soekarno, Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Muhammad
Hatta, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin dan Achmad Soebardjo. Kesembilan tokoh
tersebut memiliki tugas untuk merumuskan kembali Pancasila yang diusulkan oleh
Bung Karno. Akhirnya Pancasila disahkan pada tanggal 5 Juli 1959 yang isinya
sesuai dengan apa yang kita kenal sekarang ini.
Bagi umat
muslim, Pancasila seharusnya bukan menjadi sesuatu yang asing. “Roh” dari
Pancasila itu sendiri adalah bagian dari nilai-nilai universal dalam agama
Islam. Nilai dalam Pancasila itu ada dalam ajaran Al Quran. Dari gambar diatas manifestasi dari sila-sila pancasila juga sinkron dengan beberapa ayat dalam Al Quran, namun alangkah baiknya mari kita telah
satu per satu.
1. Sila
Pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini senafas dengan beberapa ayat dalam Al Quran.
Surah Al-Maa-idah : 73
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang
mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. ..”
2. Sila Kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila yang ini sesuai dengan ayat-ayat berikut.
Surah Al-Insaan: 8 – 9
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak
menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. “
Surah Al-Israa’: 70
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
Surah Al-Israa’: 70
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia (Tentang Kebangsaan)
Bahkan dalam sila yang menekankan persatuan ini tidak bertentangan dengan
ayat-ayat dalam Al Quran. Justru beberapa ayat menjadi landasan dari sila ini
seperti
Surah Alhujuraat: 10
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada
Allah supaya kamu mendapat rahmat. “
Surah Alhujuraat:13
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “
Surah Alhujuraat:13
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “
4. Sila Keempat yang berbunyi Kerakyatan yang Dimpimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Bermusyawarah adalah jalan yang sudah sesuai dengan ajaran Islam. Beberapa ayat
di bawah ini menerangkan perintah untuk bermusyawarah.
Surah Almujaadilah:11
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu”. Surah
Asysyuura: 38
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. “
Asysyuura: 38
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. “
5. Sila Kelima yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini sesuai dengan ayat-ayat
Surah Al-Imran:180
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil
dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi
mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di
lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di
langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. “
Surah Al-Hadiid: 11
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu
untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak, “
Baca Juga:
- Kisah Inspiratif Ustad Muda Yang Mengajar di Papua
- Kisah Nyata: Makam Digali, Jenazah Duduk Bersila Membaca Surah Yaasin
Referensi : portalsejarah.com , Sinarislam.wordpress.com Baca Juga:
- Kisah Inspiratif Ustad Muda Yang Mengajar di Papua
- Kisah Nyata: Makam Digali, Jenazah Duduk Bersila Membaca Surah Yaasin