Teroris Itu Tidak Paham Islam
Radarislam.com ~ Hidup damai, tenang
dan nyaman pasti menjadi dambaan setiap orang. Dengan kehidupan yang seperti
itu, seseorang bisa melakukan segala aktivitasnya dengan baik. Tetapi bagaimana
jika suatu saat ada ancaman yang dilakukan pihak-pihak tertentu? Pasti akan
sangat menimbulkan kekhawatiran trelebih jika ancaman tersebut melibatkan nyawa
manusia. Sebagai orang yang hidup di tanah air tercinta ini, kita sudah akrab
dengan yang namanya terorisme. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha
mencapai suatu tujuan (biasanya tujuan politik), teroris (orang yang
menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut) sedangkan teror ialah
perbuatan sewenang-wenang, bengis, kejam dalam usaha menciptakan ketaktan, rasa
ngeri oleh seseorang atau golongan.
Indonesia bahkan sudah melakukan tindakan tegas terhadap aksi terorisme yang sering terjadi di nusantara. Pemerintah menjadikan terorisme sebagai salah satu dari 3 kejahatan berbahaya di Indonesia. Di samping itu, kesatuan khusus dibentuk untuk melawan tindakan teror yaitu Densus 88 yang berada di bawah Polri. Sebagai warga negara Indonesia, patutlah kita berbangga dengan kinerja aparat yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk melawan para teroris. Prestasi mereka patut diapresiasi karena telah berhasil menghukum mati pelaku teror dan memenjarakan sebagian selama seumur hidup. Bahkan gembong teroris asal Malaysia, DR. Azhari berhasil tewas di tangan Densus 88. Aksi teror yang terjadi di beberapa tempat seringkali menggunakan atribut agama. Dalam hal ini, biasanya agama Islam.
Stigma negatif tentang agama Islam
ini dibantah oleh para pemuka agama. Mereka lantas mendakwahkan bahwa Islam
tidak pernah mengajarkan terorisme. Mereka yang menggunakan atribut Islam
ketika melakukan teror ialah orang yang tidak bisa memahami ajaran Islam dengan
baik. Mereka tidak mampu menafsirkan ajaran Islam sesuai konteksnya.
Orang-orang yang tidak paham dengan Islam inilah yang dimanfaatkan oleh
sejumlah oknum untuk melakukan teror. Mereka yang tidak memahami Islam dengan
benar tidak akan mungkin berbuat onar apalagi sampai merenggut nyawa orang.
Maka jelaslah bahwa para teroris itu adalah orang-orang yang tidak mengerti
agamanya sendiri.
Lagipula, mana ada agama yang
mengajarkan keburukan? Terlebih lagi Islam. Islam sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai perdamaian dan kerukunan. Tidaklah mungkin Islam menyuruh ummatnya
menghabisi nyawa orang tidak bersalah. Tengoklah junjungan para muslimin di
seluruh dunia yaitu Nabi Muhammad SAW sang Rasulullah. Beliau membuktikan bahwa
Islam mengeluarkan manusia dari kegelapan (masa Jahiliyah) menuju masa yang
penuh dengan limpahan cahaya. Islam datang sebagai rahmat, bukannya kutukan.
Bahkan beliau dijadikan tauladan karena akhlaqul karimahnya dan sifat-sifat
lain yang terpuji. Rasulullah mengajarkan kelembutan kepada ummatnya.
Dalam surat Ali Imran ayat 159
dijelaskan
"Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
Sebuah hadits Riwayat Tirmidzi menegaskan
Kejahatan dan perbuatan jahat, keduanya sama sekali bukan
ajaran Islam. Dan orang yang paling baik Islamnya ialah yang paling baik
akhlaqnya.
Bahkan Al Quran dengan tegas mengatakan bahwa siapapun
yang membunuh satu nyawa orang yan tidak berdosa, maka seakan-akan dia telah
membunuh seluruh umat manusia.
Jadi sangat jelas bahwa terorisme bukanlah sebuah
ajaran Islam. Itu hanyalah alat untuk mencapai tujuan politis. Jika memang
terorisme merupakan ajaran agama tang rahmatan lil alamin tersebut, tentulah
tidak ada umat muslim yang hidup sampai sekarang. Sebab semuanya telah
meninggal karena bom bunuh diri seperti yang terjadi belakangan, bukan? Be
smart moslem. (*)