Beginilah Saat Rasulullah Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Mendapatkan hikmah dan
berkah Lailatul Qadar adalah keinginan setiap muslim. Rasulullah SAW sendiri
menganjurkan umatnya untuk menyambut malam seribu bulan ini. Rasulullah SAW bersabda “Carilah
sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu jangan sampai luput tujuh hari sisanya.”
(HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165)
Malam Lailatul Qadar yang
istimewa tersebut masih tanda tanya dan tidak tahu pasti kapan datangnya. Tetapi,
jelang akhir Ramadhan, Rasulullah SAW biasanya banyak fokus beribadah,
khususnya 10 malam terakhir.
Aisyah berkata, “Nabi
Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan memilih
fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan
keluarganya untuk ikut beribadah,” (HR Al-Bukhari).
Dalam suatu riwayat
dikisahkan bahwa Rasulullah SAW tengah duduk i’tikaf semalam suntuk pada
hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Sahabat pun tidak sedikit yang mengikuti apa
yang dilakukan oleh beliau.Ketika Rasulullah berdiri
shalat, para sahabat juga menuanaikan shalat. Ketika beliau menegadahkan
tangannya untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya.
Saat itu langit mendung
tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam
riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari bulan Ramadhan. Disaat Rasulullah Saw dan
para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak
beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin
membatalkan shalatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shaf, namun
niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulullah Saw dan sahabat lainnya tetap
sujud dengan khusuk tidak bergerak.
Air hujan pun semakin
menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para
sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah Saw dan
para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.
Beliau basah kuyup dalam
sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. seolah-olah beliau sedang asyik masuk
kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk kedalam
suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi.
Rasulullah takut kalau
keindahan yang sedang beliau saksikan ini akan hilang kalau bergerak dari
sujudnya. Beliau khawatir kalau cahaya itu akan hilang kalau mengangkat kepala.
Beliau lama sekali larut pada sujudnya. Beberapa sahabat bahkan ada yang tidak
kuat menggigil kedingingan. Rasulullah SAW mengangkat kepala dan beliau
kemudian menyelesaikan shalatnya, hujan pun langsung berhenti.
Sahabat Rasulullah SAW, Anas
Bin Malik bangun dari tempat duduknya dan berlari untuk mengambil pakaian
kering bagi Rasulullah SAW. Beliau pun mencegah dia dan berkata, “Wahai Anas
Bin Malik, jangan engkau mengambilkan sesuatu untukku, biar kita sama-sama
basah, nanti pakaian akan kering sendiri.”
Yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW ini menunjukkan banyaknya rahasia dan hikmah di balik malam
seribu bulan. Semoga kita bisa memanfaatkan dengan baik momentum bulan Ramadhan
ini agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga:
- Bahkan Malaikat pun Mendoakan Mereka yang Dicaci Maki
- Tak Sengaja Muncul Simbol Mirip Salib, TVRI Minta Maaf
Sumber: Nu.or.id