Buang Air Rebusan Mie Instan Itu Mitos Salah, Ini Bahayanya Menurut Guru Besar IPB

Salah satu cara meminimalisir efek buruknya, konon dengan cara membuang air rebusan dan menggantinya dengan air rebus yang baru.
Ternyata hal ini justru salah kaprah alias mitos belaka.
Ada 3 mitos terkait mie instan yang harus diketahui:
Berikut penjelasan dari Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr. Hardinsyah terkait mitos dan bahaya Mie Instan.
1. Mengganti air rebusan mie instan tidak diperlukan
Hardinsyah mengatakann bahwa saat merebus mie instan, air
rebusannya tidak perlu diganti.
Beberapa mie instan tepung terigunya mengandung
asam folat yang baik untuk tubuh dan asam folat itu larut dalam air sehingga
kalau dibuang, asam folat itu jelas akan hilang.
2. Mie dicerna dalam waktu yang Lama
Hindari terlalu sering mengkonsumsi mie instan, apalagi menjadikannya sebagai menu harian.
Karena dibutuhkan waktu 2 hari untuk dicerna tubuh secara sempurna.
Jadi paling cepat anda boleh mengkonsumsinya setelah 3 hari setelahnya.
Hardinsyah mengatakan kalau tubuh terasa mendapatkan
energi setelah makan, itu berarti makanan tersebut diolah dengan baik.
Sebaliknya, jika tubuh lemas, berarti makanan itu tidak dicerna dengan baik.
Kalau
setelah makan mie instan, tubuh terasa berenergi, berarti mie instan tersebut
dapat diolah secara langsung oleh tubuh.
3. Makan mie instan bersama dengan nasi
Banyak orang berpendapat jika mengkonsumsi mie instan
bersama nasi tidaklah baik karena nasi dan mie instan sama-sama mengandung
karbohidrat.
Ada baiknya makan mie dengan telur atau sayur untuk menyeimbangkan
asupan nutrisi.
Resiko Konsumsi Mie Instan Terlalu Sering
Selain itu, ada baiknya orang juga perlu tahu apa saja sih bahaya konsumsi mie
instan terus menerus bagi kesehatan?
Berikut penjelasannya.
1. Mengurangi kemampuan tubuh menyerap gizi
Jika seseorang makan mie instan kemudian dia makan buah
dan sayur, tubuh tidak akan bisa menyerap semua kandungan gizi dari sayur dan
buah.
Mie instan mempengaruhi proses pencernaan secara negatif beberapa jam
setelah dimakan.
2. Memicu penyakit kanker
Mie instan mengandung pengawet dan unsur lain yang
sifatnya karsinogen dan bisa mengakibatkan kanker.
Mie seduh instan umumnya
dikemas dalam cangkir yang mengandung pemicu kanker seperti plasticizer dan
dioksin.
Keduanya bisa tercampur dalam mie kalau diseduh dengan air panas.
3. Natrium yang terlalu tinggi
Natrium yang terlampau tinggi bisa menyebabkan batu
ginjal dan kerusakan ginjal.
Kandungan rata-rata natrium dalam satu bungkus mie
instan adalah lebih dari 800 mg.
Asupan natrium yang disarankan setiap harinya
adalah 2400 mg.
Satu porsi mie instan saja sudah memenuhi setengah jumlah
asupan natrium yang disarankan.
4. Mengandung MSG
Mie instan banyak mengandung MSG (monosodium glutamat).
Konsumsi
MSG yang berlebihan akan menyebabkan penyakit lain, yaitu kanker.
5. Mengandung zat anti beku
Mie instan juga biasanya mengandung zar anti beku seperti
glycol yang mencegah mie menjadi kering.
Konsumsi aditif anti beku ini bisa
menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan jantung, ginjal dan melemahkan
imun tubuh.
Cerdaslah dalam mengkonsumsi mie instan. (*)