Kisah Suraqah, Setelah 2 Kali Mencoba Membunuh Rasulullah - RadarIslam.com

Kisah Suraqah, Setelah 2 Kali Mencoba Membunuh Rasulullah

Radarislam.com ~ Ujian seakan tidak berhenti menghampiri Rasulullah saat menyebarkan Islam. Salah satunya sebuah percobaan pembunuhan yang diarahkan pada dirinya saat pergi hijrah ke Madinah.
Para musyrikin sedang berembuk dalam suatu pertemuan. Mereka mendiskusikan bagaimana cara untuk membunuh Rasulullah. Diumumkanlah sebuah sayembara untuk siapa saja yang bisa menggorok leher Rasulullah akan mendapatkan hadiah yang besar. Tidak tanggung-tanggung, hadiahnya yaitu 100 unta merah dengan biji mata warna hitam. Onta jenis ini terbaik dan paling mahal bagi siapa pun yang bisa membawa kepala atau tubuh Nabi.

Suraqah ibn Malik. Dialah orang pertama kali berdiri dan langsung menyanggupi sayembara jahat tersebut. Ia tidak menyia-nyiakan waktu. Suraqah bergegas meloncat ke atas kudanya dan mengejar perjalanan Nabi.

Suraqah termasuk beruntung. Usaha kerasnya mengantarkannya tepat di belakang Rasulullah. Bersama untanya Rasulullah tetap tampak tenang. Namun, dalam kondisi itu Suraqah justru menghunus padang dan langsung menyabetkannya ke arah kepala Nabi.

“Blessss..!”

Dalam al-Aqthaf ad-Daniyyah fî Idlâhi Mawâ‘idh al-Ushfriyah dijelaskan, bumi saat itu tunduk kepada perintah Nabi. Tiba-tiba saja kaki kuda Suroqah ambles ke dalam tanah hingga lutut. Pedang pun gagal menyentuh kulit Nabi.

Suraqah hanya bisa mengeluh dan meminta pertolongan. Rasulullah, meskipun menjadi korban percobaan pembunuhan itu, tanpa rasa curiga menyelamatkannya. Hingga akhirnya Nabi meneruskan kembali perjalanan hijrahnya seperti biasa.

Suraqah secara fisik memang selamat, tapi syahwat untuk mendapatkan hadiah sayembara yang melimpah ternyata telah membutakan dan menyesatan jalan pikirannya. Selang beberapa saat, ia kembali membuntuti Rasulullah dan mengulangi perbuatan kejinya. Kuda berpacu dan, sekali lagi, pedang siap dihantamkan.

“Blessss...!

Kali ini kaki giliran kuda Suraqah terhisap bumi lebih dalam lagi, hingga mencapai perut. Lagi-lagi, Suraqah memohon ampun dan perlindungan Rasulullah. Ia bersumpah tak akan mengulangi tindakan jahatnya. Mendengar hal itu, Rasulullah tetap memaafkan bahkan mendoakannya.

Suraqah turun dari tunggangannya dan duduk di depan unta Rasulullah. “Wahai Rasulullah, jelaskanlah padaku tentang Tuhanmu yang memiliki kekuatan yang sedemikian rupa. Apakah Dia terbuat dari emas? Ataukah dari perak?”

Nabi terdiam cukup lama. Tak lama Malaikat Jibril datang kepada Nabi dan membaca surat Al Ikhlas ayat 1-4 dan Asy Syura ayat 11.

Suraqah pun memohon kepada Rasulullah, “Ajarkan aku tentang Islam.”

Akhirnya Rasulullah bersedia mengajarkan soal agama Islam. Suraqah mendapatkan hadiah yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya yaitu melihat teladan manusia yang suci bersih dari dendam. Suraqah juga memasuki dunia baru yang sarat dengan nilai ketuhanan sebagai seorang muslim.

Baca Juga
- Iran Tidak Main-Main, Delapan Menit Saja, Israel Bisa Hancur!
- Waspada! Tahu Goreng Bulat Ternyata Tidak Menyehatkan


Sumber: nu.or.id



Share This !