Inilah Sosok Fethullah Gulen, Tokoh yang Dituduh Dalangi Kudeta Turki

Gullen merupakan warga Turki yang merupakan mantan imam,
penulis dan tokoh politik. Pria yang berusia 75 tahun itu melakukan gerakan
politik keagamaan yang bernama gerakan Gulen atau yang dikenal dengan nama
Hizmet di Turki.
Gulen yang mengaku bermazhab Hanafi itu menekankan
pengajarannya dengan memadukan agama dengan ilmu pengetahuna alam, mendorong
dialog yang dilakukan antar agama serta demokrasi multi partai. Dia yang
mendorong dialog dengan Vatikan dan organisasi-organisasi Yahudi.
Awalnya, Gulen merupakan pendukung Erdogan. Kongsi kedua
tokoh ini pecah tahun 2013 saat kasus korupsi mendera keluarga dan para
pendukung Erdogan di pemerintahan dan kepolisian. Erdogan membantah tudingan
tersebut dan menuduh Gulen berada di balik fitnah korupsi terhadap dirinya.
Gulen kemudian kabur ke AS, upaya Turki mendeportasinya belum membuahkan hasil.
Ajaran Gulen diyakini oleh sekitar 10 persen populasi
Turki, atau yang disebut Gulenis. Saat ini Gulen masuk dalam salah satu buronan
teroris nomor satu Turki. Hizmet yang dijuluki Turki sebagai Organisasi Teror
Gulenis, FETO, dituding mencoba menggulingkan pemerintahan Erdogan, salah
satunya dengan menebar fitnah korupsi di ring satu pemerintahan.
Dalam sebuah rekaman video tahun 1999, Gulen menyarankan
para pengikutnya untuk menyusup ke institusi-institusi pemerintahan.
"Kalian harus masuk ke urat nadi sistem, tanpa
seorang pun yang mengetahui kehadiran kalian, sampai kalian mencapai pusat dari
kekuatan....kalian harus menunggu sampai memperoleh semua kekuatan di
pemerintahan, sampai semua kekuatan di institusi konstitusional berada di pihak
kalian," ujar Gulen saat itu.
Gulen membantahnya, mengatakan video rekaman itu telah
diubah.
Pengacara pemerintah Turki, Robert Amsterdam, mengatakan
ada indikasi keterlibatan para Gulenis dalam upaya kudeta militer ini. Menurut
laporan intelijen yang diterima Amsterdam, ada "tanda-tanda Gulen bekerja
sama dengan beberapa petinggi militer untuk melawan pemerintah terpilih."
Dari Pennsylvania, Gulen membantah tuduhan itu. Dia mengaku
menentang perebutan kekuasaan dengan kekerasan.
“Sungguh penghinaan jika saya dituduh terkait dalam upaya
kudeta karena saya sendiri juga menderita akibat kudeta militer selama 5 dekade
terakhir,” ungkap Gulen.
Kudeta berhasil digagalkan setelah para pendukung Erdogan
turun ke jalan. Erdogan menegaskan bahwa yang melakukan kudeta adalah para
pengkhianat. Ada setidaknya 60 orang yang tewas dalam kudeta di Ankara. Sedangkan
ratusan tentara ditahan.
Baca Juga:
- Ingin Anak Jadi Cerdas? Kasih 4 Jenis Makanan Ini
- Tragis, Habis Rp. 392 Juta Untuk Menikah, Pria Ini Ditinggal Kabur Istrinya Setelah 3 Hari
Sumber: cnnindonesia.com