Sosok Erdogan, Fethullah Gullen, Dan Kudeta Turki Dimata Muslim Aswaja
Radarislam.com ~ Baru-baru ini terjadi Kudeta di Turki dan banyak yang
menaruh perhatian pada pemimpin negara tersebut yaitu Recep Thayib Erdogan. Dia
adalah pemimpin yang menganut faham Aqidah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja). Hal ini
bisa diketahui dari i’tiqad beliau tentang eksistenis Allah SWT.
Dalam pidatonya, erdogan mengungkapkan bahwa dia mewarisi
i’tiqad dari para pemimpin terdahulu dari Turki Utsmani seperti Muhammad Al
Fatih.
Erdogan mengatakan bahwa “"Allah Ta'ala Maha Suci dari ruang dan waktu".
Kebanyakan pengagum
Erdogan di Nusantara justru meyakini aqidah yang sebaliknya. Mereka meyakini
bahwa “Allah ada di atas langit” atau “Allah ada di Arsy” dan semacamnya. Akidah
ini dinamakan aqidah mujassimah atau aqidah yang ada di luar ahlussunah wal
jamaah.
Jangan sampai kita dan
keluarga mempunyai aqidah semacam itu. Maha Suci Allah dari segala yang
disifatkan oleh mereka.
Berkaitan dengan kondisi
Turki maupun kepemimpinan Erdogan belakangan ini, bagaimana sikap kita
seharusnya sebagai muslim ahlussunah wal jamaah?
Mari simak kalam ulama
ahlussunah wal jamaah, Asy Syahid Syaikh Said Ramadhan Al Buthi Rahimahullah,
yang dikutip oleh salah satu mahasiswa asal Aceh di Suriah.
Saya: Syeikh Al Buthi, Dia: Erdogan)
"Saya ( = Syaikh Al Buthi) mengenal dia ( = Erdogan)
sejak dia masih di pesantren, dan dia dulu berjalan lurus sebagaimana diajarkan
di pesantren. Tapi beberapa tahun terakhir berubah, entah kenapa dia jadi
begitu arogan untuk ambisi tertentu. Dia mulai melakukan rencana ini dan itu,
tapi tuhan merencanakan yang lain, tuhan merencanakan yang lain, tuhan akan
memberinya pelajaran atas kesombongannya itu. Tapi tuhan akan memberinya
kesempatan sekali lagi, kalau dia mengambil pelajaran maka kemenangan akan ditangannya,
kalau seandainya dia tidak berubah maka mereka akan hancur. Sesungguhnya Allah
bisa mengampuni semua dosa tapi tidak dengan orang sombong. Bagaimana dengan
kita? Kita doakan semoga dia dianugerahkan Allah agar bisa memperbaiki dirinya
dan diberi hidayah agar bisa seperti dulu lagi karena itu demi kebaikan kita.
Bagaimana dengan rakyat Suriah? Rakyat suriah harus memaafkannya, jadilah
seperti Yusuf yang memaafkan saudara-saudaranya, kita akan mengulurkan tangan
kita memaafkan mereka...."
Itulah firasat Syaikh Al Buthi. Semoga bisa memberikan
pencerahan untuk kita semua. Jangan sampai aksi percekcokan akibat “Kudeta di
Turki” membawa kemudharatan sehingga menimbulkan fitnah. Lalu kita melupakan
realitas yang sesungguhnya.
Ternyata, masih banyak manusia-manusia yang “aneh” di
tanah air kita. Sebagian besar pendukung Erdogan ilmunya masih terbilang
dangkal dan bahkan bab untuk bersuci pun belum dikuasai. Tapi mereka begitu
berani mencaci maki dan menebar fitnah kepada Syaikh Fethullah Gullen yang
ilmunya menyinari Turki dan dunia Islam lainnya. Syaikh Fethullah Gullen yang
dituduh mendalangi kudeta tak lain merupakan ulama kharismatik yang berhati
lembut. Bahkan beliau pernah bercerita tentang Rasulullah SAW hingga meneteskan
air mata dan kedua pipinya basah. Sedangkan orang-orang yang menghina dan
menuduh Syaikh Fethullah Gullen, berani sekali menuduh beliau sebagai Syiah? Semoga
Allah mengampuni dosa mereka dan memberikan hidayah.
Baca Juga:- Heboh! Kakek Duda 64 Tahun Nikahi Gadis 18 Tahun, Maharnya Bikin Merinding
- http://www.radarislam.com/2016/07/kakek-duda-nikah-belia-18-tahun-mahar.html
Berikut salah satu ceramahnya: