Usulan Bandara Baru, Lahan di Tulungagung Telah Disiapkan
Radarislam.com ~ Kementrian Perhubungan rencananya ingin membuka ruang udara untuk penerbangan sipil kawasan selatan Jawa
setelah adanya desakan dari delapan kepala daerah eks-Karisidenan Kediri dan
Madiun. Emil Elestianto, Bupati Trenggalek merekomendasikan Kabupaten Tulungagung sebagai
lokasi yang cocok untuk bandara di wilayah ini.
Lebih lanjut, Emil menjelaskan bahwa
usulan pendirian bandara yang disampaikan oleh delapan walikota dan bupati
kepada Menkopolhukan, Binsar Panjaitan beberapa waktu yang lalu cukup mendapatkan
respon yang cepat dari Presiden Jokowi.
“Kami sangat mengapresiasi
langkah cepat dari Menkopolhukan, Menhub, Setkab, dan TNI setelah menerima usulan bersama kami,” kata Emil.
Emil yakin delapan kepala
daerah yang menginisiasi pendirian bandara di wilayah selatan Pulau Jawa siap
bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan proyek tersebut. Diantaranya adalah Bupati Madiun Muhtarom, Bupati Magetan Sumantri, Wali Kota Kediri
Abdullah Abu Bakar, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Pacitan
Indartato, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Bupati Blitar Rijanto, dan Bupati
Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Walaupun dusah ada lampu hijau
dari pemerintah pusat, awalnya delapan kepala daerah tersebut belum
bermufakat soal lokasi pendirian bandara. Mereka justru menyerahkan pilihan
tersebut pada survei dan kajian Kementerian Perhubungan untuk menentukan daerah
mana yang lebih cocok.
“Lokasi persis belum ada, tapi dulu pernah ada usulan bandara di Pacitan, Kediri, dan Blitar selain pemanfaatan Lanud Iswahyudi,” kata Emil seperti dilansir Tempo, Sabtu 16 Juli 2016.
“Lokasi persis belum ada, tapi dulu pernah ada usulan bandara di Pacitan, Kediri, dan Blitar selain pemanfaatan Lanud Iswahyudi,” kata Emil seperti dilansir Tempo, Sabtu 16 Juli 2016.
Tetapi belakangan, Bupati Trenggalek suami
artis Arumi Bachsin ini merekomendasikan wilayah Tulungagung Selatan menjadi pilihan
terbaru yang diusulkan. Alasannya, lokasi tersebut cukup representatif di
tengah-tengah delapan kota dan kabupaten pengusul bandara.
“Tulungagung selatan cukup sentral lokasinya, “ ungkap Emil.
“Tulungagung selatan cukup sentral lokasinya, “ ungkap Emil.
Sementara itu, dihubungi ditempat lain, Kepala Bagian Humas Pemerintah
Kabupaten Tulungagung Sudarmaji mengungkapakan, pemerintah Tulungagung sendiri memang telah
menyiapkan lahan khusus di Kecamatan Campurdarat. Kecamatan ini berada di
sebelah selatan Pantai Popoh dengan kondisi geografis landai dan terbuka.
Selain itu lokasi ini juga hanya berjarak lima kilometer dari Jalur Lintas
Selatan.
“Cukup strategis jika dijadikan bandara,” katanya.
“Cukup strategis jika dijadikan bandara,” katanya.
Hanya saja sekarang permasalahannya adalah
status lahan masih bercampur dengan kas desa dan perorangan warga. Meski begitu pemerintah
akan menjamin tidak akan ada kendala dalam pembebasan nantinya sebab dampaknya
akan sangat besar bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Sebagai tindak lanjut dari permohonan 8 kepala daerah kepada Menkopolhukam Luhut Binjar Panjaitan saat berkunjung ke Ponorogo bulan Ramadhan lalu ini, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan sendiri telah mengumumkan rencana pembangunan bandara baru di Jawa Timur. Rencananya, bandara itu akan selesai dalam kurun waktu dua tahun pembangunan dan menghabiskan anggaran Rp 700 miliar APBN. (*)