Shalat Jamaah Berdua Sama Pacar? Begini Hukumnya - RadarIslam.com

Shalat Jamaah Berdua Sama Pacar? Begini Hukumnya

Radarislam.com ~ Pacaran yang merupakan ikatan tidak resmi antara lelaki dengan wanita dianggap sebagai hal yang wajar oleh masyarakat. Memiliki kekasih seakan dianggap keharusan yang amat dianjurkan. Orang-orang akan merasa santai ketika melihat laki-laki dan perempuan yang bukan pasangan suami istri jalan berduaan serta bermesraan.

Seseorang yang mempunyai pacar cenderung ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Semua kegiatan dilakukan dengan sang pacar mulai makan bersama, menghadiri pesta, sampai shalat berjamaah pun ingin dengan pacarnya.

Tetapi ada sebuah pertanyaan yaitu bolehkah shalat berdua dengan pacar? Jawabannya adalah tidak boleh bahkan menimbulkan dosa.

Rasulullah SAW bersabda,

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ

“Jangan pernah ada lelaki yang berduaan dengan wanita keculi ditemani oleh mahramnya.” (HR. Al Bukhari 5233 dan Muslim 1341)

Dari Umar RA, Rasulullah SAW pun bersabda

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

“Jika seorang lelaki berduaan dengan wanita, maka yang ketiga adalah setan.” (HR Ahmad 177 At Turmudzi 2165)

Ulama Syafiiyah (Abu Ishaq as-Syaerozi) menyatakan:

ويكره أن يصلي الرجل بامرأة أجنبية ; لما روي أن النبي قال : لا يخلون رجل بامرأة فإن ثالثهما الشيطان
“Laki-laki yang shalat mengimami wanita yang  bukan mahram hukumnya makruh.”

Penjelasan an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab yaitu 

المراد بالكراهة كراهة تحريم هذا إذا خلا بها: قال أصحابنا إذا أم الرجل بامرأته أو محرم له وخلا بها جاز بلا كراهة لأنه يباح له الخلوة بها في غير الصلاة وإن أم بأجنبية وخلا بها حرم ذلك عليه وعليها للأحاديث الصحيحة

Makruh yang dimaksudkan dari keterangan beliau adlaah makruh tahrim alias haram. Jika lelaki hanya berduaan dengan wanita yang bukan muhrimnya. Ulama-ulama madzhab Syafii mengatakan bahwa lelaki yang mengimami istri atau mahram dan hanya berduaan dengannya maka hukumnya boleh dan tidak makruh.

Boleh berduaan dengan istri atau mahram di luar shalat tetapi jika dia menjadi imam bagi wanita yang bukan mahram dan berduaan dengan dia, maka haram hukumnya baik bagi lelaki tersebut maupun untuk wanita.

An-Nawawi juga menyebutkan beberapa keterangan dari Imam as-Syafii. Beliau mengharamkan laki-laki yang sedang sendirian dan dia mengimami jamaah wanita sedangkan tidak ada satu pun laki-laki yang berada di antara jamaah tersebut.

An Nawawi mengatakan 


ونقل إمام الحرمين وصاحب العدة.. أن الشافعي نص على أنه يحرم أن يصلي الرجل بنساء منفردات إلا أن يكون فيهن محرم له أو زوجة وقطع بانه يحرم خلوة رجل بنسوة إلا أن يكون له فيهن محرم

Imamul Haramain dan penulis kitab al-Uddah bahwa Imam as-Syafii menegaskan bahwa haram bagi seorang lelaki untuk menjadi imam dari jamaah wanita tanpa lelaki yang lainnya kecuali di antara jamaah tersebut ada mahramnya atau istrinya. Beliau menegaskan bahwa haram hukumnya jika ada lelaki yang sendirian di tengah para wanita kecuali jika di anatara mereka ada wanita yang merupakan mahram dari lelaki itu. 

Mengapa itu diharamkan?

Untuk menghindari segala bentuk fitnah termausk fitnah syahwat. 

Syaikh as-Syinqithy menjelaskan dalam Syarh Zadul Mustaqni 

وإذا خلا بأجنبية فإنه منهي عن هذه الخلوة لقوله عليه الصلاة والسلام: ما خلا رجلٌ بامرأة إلا كان الشيطان ثالثهما، وقال: (ألا لا يخلون رجلٌ بامرأة) فهذا نهي، قالوا: وبناءً على ذلك لا يصلي الرجل الأجنبي بالمرأة الأجنبية على خلوة؛ لأنه قد يخرج عن مقصود الصلاة إلى الفتنة

Haram hukumnya jika seseorang lelaki berduaan dengan wanita yang bukan mahram. Rasulullah SAW bersabda “Apabila seorang lelaki hanya berdua saja dengan wanita maka yang ketiga adalah setan.” Beliau juga mengatakan “Janganlah seorang lelaki hanya berdua dengan wanita.” Ini artinya sangat dilarang. Berdasarkan keterangan ini, tidak diperbolehkan seorang lelaki menjadi imam bagi wanita yang bukan mahramnya karena tujuannya bisa menyimpang dari ibadah yaitu menjadi sumber syahwat (Syarh Zadul Mustaqni’ 3/149).

Imam Ibnu Utsaimin juga menyampaikan

إذا خَلا بها فإنَّه يحرُمُ عليه أن يَؤمَّها ؛ لأنَّ ما أفضى إلى المُحَرَّمِ فهو محرَّمٌ

Jika seorang lelaki berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya maka hukumnya haram untuk menjadi imam bagi wanita tersebut karena segala sesuatu yang mengantarkan pada yang haram, hukumnya juga haram. (as-Syarh al-Mumthi’, 4/251)

Artikel Terkait:


Begitulah penjelasan dari shalat berdua dengan pacar beserta dengan hukumnya. Sudah jelas Islam melarang khalwat antara lelaki dengan wanita yang bukan mahramnya. [Radar Islam/ AS]

Share This !