Kisah Ustadz Aswaja yang Berhasil Meruqyah Istri Peruqyah Ustadz Salafi
Radarislam,com ~ Bulan Agustus silam, saya beserta dengan team diundang ke
suatu pesantren yang beraliran Wahabi di Cikarang. Pesantren itu bernama Ponpes
Tahfidz Al Quran Al Madinah. Saya membawakan materi tentang Ruqyah, Jin, Sihir,
Khodam dan lain sebagainya.
Banyak pengurus pesantren khususnya Ustadz Khaidir Lc Al
Hafidz yang mengajukan beberapa pertanyaan. Saya pun menjawab semuanya dengan
baik dan memuaskan.
Setelah saya selesai melakukan ruqyah masal, Ustadz
Khaidir mengajak saya ke rumahnya untuk meruqyah sang istri yang sudah tak
sadarkan diri sejak lama karena gangguan jin (sejak 10 tahun yang lalu).
Selama ini, tidak sedikit ustadz-ustadz Salafi yang
meruqyah istri Ustadz Khaidir namun tidak ada yang berhasil satu pun. Bahkan jin
dalam tubuh sang istri berkata, “Kalau tidak bisa meruqyah, jangan sok bisa
meruqyah.” Padahal ustadz tersebut merupakan seorang hafidz yang bisa menghafal
30 juz Al Quran.
Kemudian, saya pun meruqyah istri ust Khaidir di
hadapannya. Saya belum memulai bacaan-bacaan Ruqyah, tapi jin dalam tubuhnya
berontak namun saya akhirnya bisa mengatasinya.
Ustadz Khaidir mengirimkan WA keesokan harinya. Dia mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan saya
dan dia juga meminta saya mengajarkan metode-metode Ruqyah Aswaja yang kami miliki.
Tanggal 28 Agustus, kami mengadakan pelatihan Ruqyah
Aswaja di Ciawi Bogor. Ustadz Khaidir menghadiri acara tersebut mulai awal
sampai selesai dan beliau banyak bertanya dalam forum itu.
Ustadz Khaidir tertarik dengan Ruqyah Aswaja sehingga
beliau mengundang saya untuk Ruqyah Masal di kampung istrinya pada hari
berikutnya. Saya menerima undangan tersebut.
Sebelum acara ini dimulai, Ustadz Khaidir curhat sama
saya bahwa ustadz-ustadz salafi yang ada di pesantrennya dan ada di kampungnya
menanyakan soal saya kepada dia. Tentang saya siapa, apakah ruqyah yang saya
lakukan syar’i, apakah tidak menggunakan khodam jin dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya.
Ustadz Khaidir menjawab bahwa ruqyah yang saya lakukan
adalah syar’i bagi saya dan ustadz Khaidir pun tidak pernah menjumpai hal-hal
yang bertentangan dengan syariat.
Ketika kawan-kawannya bertanya “Sewaktu dia menangani
istrimu. Kenapa dia sampai membuka mata batinyya sehingga dia bisa melihat
jin-jin yang ada dalam tubuh istrimu? Ini bagaimana menurut Syariat? Jelas tidak
Syar’i karena tidak ada manusia yang bisa melihat jin. Kalaupun ada berarti ada
jin dalam tubuhnya. Yang bisa melihat itu Cuma setan,” ucap kawan-kawannya
tersebut.
Lalu saya bertanya “Kapan mereka bertanya seperti itu,
Ustadz?”
Ustadz Khaidir menjawab, “Baru saja. Sebelum saya
berangkat menjemput antum. Saya sudah mengatakan kepada mereka bahwa Ustadz
Imron nanti mau ruqyah masal di kampung istri saya. Nanti kalau mau bertanya
persoalan-persoalan itu, silahkan tanyakan pada Ustadz Imron langsung.”
Saya menjawab, “Suruh mereka semua datang ke sini,
Ustadz. Saya siap menjawab pertanyaan mereka dengan detail dan menggunakan
logika serta hujjah mereka sendiri. Saya bisa gunakan pedang mereka sendiri di
leher mereka.”
Kemudian, Ustadz Khaidir menelpon mereka namun tapi tidak
ada yang mau menemui saya secara langsung dengan alasan-alasan yang sangat
lucu. Katanya mereka akan menyuruh 2 orang yang ingin jumpa langsung dengan
saya.
Baca Juga:
Namun ketika acara tersebut dimulai sampai acaranya selesai, dua orang yang diutus belum juga muncul. Memang begitulah sikap wahabi sejak dulu hingga sekarang. Saya akan menjawab semua ocehan mereka agar saudara-saudara Aswaja semakin yakin. Insya Allah.