Subhanallah! Lelaki Ini Rela Habiskan Milyaran Demi Bela Wanita Berhijab
Radarislam,com ~ Ketika Islamophobia melanda dataran Eropa, seorang pria
kaya asal Prancis rela membela para muslimah yang didenda akibat menggunakan
hijab.
Dia adalah Rachid Nekkaz yang mau membela wanita yang menggunakan hijab
bukan karena alasan agama. Bagi dia, hijab adalah hak dan pilihan setiap
wanita. Larangan wanita muslimah menggunakan hijab bagianya menghina wanita
muslim.
Saat ini, Nekkaz tengah berjuang untuk wanita muslim yang
dilarang menggunakan burkini di pantai-pantai Prancis. Pria tersebut merasa
sedih dengan aturan itu. Cara menentang aturan tersebut yaitu dengan membela
muslimah untuk kebebasannya dan membayarkan denda bagi mereka.
“Ketika saya tahu Perancis tidak menghormati kebebasan
yang fundamental, saya sama sekali tidak ragu mengeluarkan cek,” ujar Nekkaz.
Nekkaz sudah terhitung membayarkan tiga kali denda
masing-masing 38 euro atau sekitar Rp 560 ribu untuk muslimah yang ditangkap
sebab menggunakan burkini di pantai-pantai Cannes, Perancis. Sebelum pelarangan
ini, Nekkaz memang sudah sering membela muslimah untuk kebebasannya karena
menggunakan hijab dan burqa di tempat-tempat umum.
Bahkan, Nekkaz melakukan aksi penentangan terhadap
pemakaian cadar dengan berjalan bersama wanita bercadar yang pakaiannya serba
hitam di Locarno, Swiss. Sebagai akibatnya, dia dikenai denda oleh polisi tanpa
meminta sang wanita melepaskan burqanya. Nekkaz menuturkan bahwa dia akan terus
berjuang untuk membela wanita yang memakai hijab.
“Saya akan berjuang sampai mati untuk membela
wanita-wanita yang menggunakan hijab sebagai ekspresi pakaian yang mereka
pilih. Itu adalah bentuk kebebasan dan soal prinsip,” ujar Pria yang lahir 9
Januari 1972 tersebut.
Nekkaz sudah membela para muslimah dengan membayarkan
denda karena berhijab di tempat umum. Prancis merupakan negara pertama yang
melarang wanita menggunakan cadar di tempat umum dan peraturan ini kemudian
diadopsi oleh negara-negara barat yang lainnya. Nekkaz laly menyiapkan dana
untuk membantu para muslimah berjuang dengan jilbab mereka.
Terhitung 245 Euro atau Rp 3,6 miliar untuk membayar
denda para muslimah yang berhijab. Sebanyak 1.165 wanita di Prancis, 268
Belgia, 2 muslimah Belanda dan 1 muslimah di Swiss telah dibelanya. Banyak yang
menjulukinya “Zorro for the Niqab”.
Aksinya membela para hijaber mendapatkan dukungan penuh
dari sang istri, Cecile Le Roux. Oleh karena itu, wanita yang terjun dalam
dunia politik tersebut semakin mudah melangkah.
Soal pelarangan burkini, peraturan itu memicu banyak
sekali ejekan dan kecama dari dalam dan luar Prancis. Nekkaz mengatakan jika
burkini memang berbeda sedikit dengan pakaian renang pada umumnya tapi
menggunakan burkini bukanlah sebuah keasalahan. Dia juga bertanya apakah jika
ada biarawati Katolik yang menggunakan pakaiannya ke pantai, wanita itu akan
ditangkap oleh polisi?
“Ini semacam politik yang ingin bilang bahwa Anda sama
sekali tidak diizinkan menjadi muslim di Prancis. Ini adalah skandal yang sama
sekali tidak menghormati kebebasan-kebebasan yang bersifat fundamental untuk
masyarakat Islam,” imbuhnya.
Nekkaz paham bahwa dirinya seperti sedang bertempur
panjang melawan aturan Prancis. Meskipun begitu, dia mengaku tak akan mneyerah
dan siap membayar apa saja yang memang dibutuhkan.
“Saya bisa bayar 2,3 atau 4 juta Euro untuk membela
mereka,” pungkasnya.
Tanggapan Pemerintah
Eric Raoult, anggota parlemen Perancis, yang ikut menyusun aturan larangan memakai burqa itu, mengatakan bahwa langkah Nekkaz sebagai sesuatu yang sia-sia. Menurutnya, Nekkaz seharusnya ikut memberikan penjelasan soal inti larangan memakai burka kepada pemakaiannya.
Raoult mengatakan larangan memakai burqa bukan bertujuan untuk menghukum pemakaiannya tapi memberikan pilihan agar mereka tidak mengenakannya lagi.
Apalagi, akhir-akhir ini dia melihat banyak wanita muda yang sudah tidak lagi memakai burka tapi memakai kerudung sehingga wajah mereka kelihatan.
[Radar Islam/ Berbagai Sumber]
Tanggapan Pemerintah
Eric Raoult, anggota parlemen Perancis, yang ikut menyusun aturan larangan memakai burqa itu, mengatakan bahwa langkah Nekkaz sebagai sesuatu yang sia-sia. Menurutnya, Nekkaz seharusnya ikut memberikan penjelasan soal inti larangan memakai burka kepada pemakaiannya.
Raoult mengatakan larangan memakai burqa bukan bertujuan untuk menghukum pemakaiannya tapi memberikan pilihan agar mereka tidak mengenakannya lagi.
Apalagi, akhir-akhir ini dia melihat banyak wanita muda yang sudah tidak lagi memakai burka tapi memakai kerudung sehingga wajah mereka kelihatan.
[Radar Islam/ Berbagai Sumber]