Temukan Kompor Berbahan Bakar Dasar dari Air, Pemuda Ini Jadi Incaran Asing
Radarislam,com ~ Seorang pemuda dari
Kabupaten Subang, Jawa Barat bernama Dede Miftahul Anwar (22) melakukan
inovasi besar. Dia berhasil menciptakan kompor yang menggunakan bahan dasar
air.
Penemuan Dede ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di
kampung kelahirannya karena gas elpiji
sangat jarang disuplai. Alasannya yaitu akses jalannya terbilang susah.
“Mobil yang membawa elpiji bahkan tidak sampai ke kampung saya,” ucap Dede seperti dikutip Radarislam.com dari laman Money.id (9/5/16).
Dede menambahkan bahwa dibutuhkan waktu sekitar 5 jam
untuk sampai ke rumahnya dari pusat Kota Bandung. Dia menegaskan bahwa untuk ke
kampungnya, tidak ada angkutan khusus. Satu-satunya alat transportasi adalah
ojek. Jalan menuju kampung Dede penuh dengan sawah dan hutan karet.
Kesulitan yang lain untuk sampai ke kampung Dede adalah
sungai yang sangat lebar disertai arus deras.
“Hanya terdapat sebuah jembatan kayu yang menghubungkan
ke kampung saya,” ucapnya.
Karena pasokan gas yang sulit inilah, Dede berusaha keras membuat sebuah produk yang bermanfaat untuk keluarga dan orang-orang yang ada di Kampung Kerajan.
“Kalau gas tidak ada, terpaksa cari kayu bakar,” tuturnya.
Keadaan yang mendesak ini mendorong Dede membuat kompor
yang berbahan dasar air. Dia menjelaskan bahwa air terdiri dari dua unsur yaitu
hidrogen dan oksigen. Kemudian, senyawa oksigen diendapkan, sehingga hidrogen
yang dipakai untuk bahan bakarnya. Dede menciptakan senyawa yang bisa mengurai
oksigen dan hidrogen.
![]() |
Dede sedang mempresentasikan tabung gas hidrogen hasil risetnya (Facebook) |
Dede menjual temuannya dengan harga Rp 10 Ribu per tabung
lewat perusahaannya yang bernama CV Energon Teknologi. Kalau dibuat memenuhi
kebutuhan sehari-hari, umumnya cukup untuk 2 pekan.
“Saya mendirikan Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen
(SPBH) sehingga warga yang ada di kampung tak kesulitan melakukan pengisian
hidrogen,” ujarnya.
Penemuan Dede ini dilombakan dalam ajang Wirausaha Muda
Mandiri (WMM) 2015 dan Dede sukses menyabet juara satu dalam ajang Wirausaha
Muda Mandiri 2015 untuk kategori usaha teknologi non digital.
Dede mengaku, berkat penemuannya itu dia berkali-kali dihubungi oleh orang tidak dikenal. Memang Dede tidak menjelaskan secara detail bagaimana proses dia dihubungi. Namun, karena ingin fokus kepada pengembangan bahan bahar hidrogen itu dia memilih tidak menggubrisnya.
"Saya belum tahu soal itu. Saya juga tidak tahu orang itu mendapatkan nomor kontak saya dari mana," tutur Dede..
Yang jelas, Kata Dede, satu hal yang terbersit di dalam hatinya, dia tidak ingin menjual hasil risetnya tersebut kepada pihak manapun. Dia bertekad ingin merintis bisnis itu dari bawah, mematenkan temuannya sehingga suatu saat nanti produknya tersebut bisa dikenal sebagai produk asli Indonesia. [Radar Islam/ Money.id]
Dede mengaku, berkat penemuannya itu dia berkali-kali dihubungi oleh orang tidak dikenal. Memang Dede tidak menjelaskan secara detail bagaimana proses dia dihubungi. Namun, karena ingin fokus kepada pengembangan bahan bahar hidrogen itu dia memilih tidak menggubrisnya.
"Saya belum tahu soal itu. Saya juga tidak tahu orang itu mendapatkan nomor kontak saya dari mana," tutur Dede..
Yang jelas, Kata Dede, satu hal yang terbersit di dalam hatinya, dia tidak ingin menjual hasil risetnya tersebut kepada pihak manapun. Dia bertekad ingin merintis bisnis itu dari bawah, mematenkan temuannya sehingga suatu saat nanti produknya tersebut bisa dikenal sebagai produk asli Indonesia. [Radar Islam/ Money.id]