Apa Kabar Rani Juliani? Caddy Golf yang Bikin Antasari Azhar Dipenjara
Radarislam.com ~ Ketua KPK Antasari Azhar beberapa bulan silam menyatakan
perkara yang membuatnya mendekam dalam jeruji besi. Dia menganggap bahwa
sesosok wanita bernama Rani Juliani yang meneror hidupnya.
“Bukan Nasrudin yang sedang meneror saya, namun seorang
wanita,” jelas Antasari.
Seorang Caddy golf asal Tangerang bernama Rani Juliani menjadi terkenal. Rani disebut dalam dakwaan jaksa sebagai wanita yang terlibat dalam kisah cinta segi tiga antara Nasrudin dengan Antasari. Dakwaan ini pun dibantah berulang kali.
7 tahun setelah kasus pembunuhan yang menyita perhatian
publik ini, Rani kini seakan-akan menghilang. Rumahnya yang berada di Jalan
Kampung Kosong, Panunggan, Pinang, Tangerang telah rata dengan tanah. Rumah tersebut
hanya terlihat bekas-bekas pondasinya saja.
Di atas puing-puing bangunan, masih terdapat 2 tenda penjual makanan.
Di atas puing-puing bangunan, masih terdapat 2 tenda penjual makanan.
Salah seorang penjual makanan bernama Titin menjelaskan
bahwa lahan tersebut sudah berganti kepemilikan.
“Tak lama sejak muncul masalah tersebut, rumahnya lalu
dijual. Beberapa tahun yang lalu, pemilik barunya meratakan rumah ini dan
disewakan,” kata Titin.
Sementara Dede si pemilik rumah yang berada di depan
rumah Rani menjelaskan bahwa bangunan itu sudah tidak ada sejak 3 tahun yang
lalu. Menurut dia, orang tua Rani menjualnya kepada seorang pengusaha. Setelah itu,
dia menduga bahwa Rani dan keluarganya pindah ke Banten.
“Tak ada yang tahu kalau mereka pindah. Kami baru
mengetahui rumah itu dijual setelah kosong setahun lamanya,” ujarnya.
Meskipun begitu, tidak ada yang tahu dengan keberadaan
Rani. Pihak RT setempat yang dihubungi juga mengaku tidak tahu menahu. Sejak Rani
pindah, memang kepengurusan telah ganti berkali-kali. Dede pun mengakui bahwa
dia melihat Rani terakhir kali sebelum kasus pembunuhan Nasrudin muncul ke
permukaan.
“Setelah itu, saya hanya tahu mereka semua diamankan ke
suatu apartemen,” jelasnya.
Pengacara Antasari dan keluarga Nasrudin mengaku bahwa mereka tak lagi melihat Rani setelah kesaksian wanita tersebut di pengadilan. Dia hanya pernah memperoleh informasi bahwa istri siri Nasrudin tersebut telah mengubah penampilannya.
“Dia sekarang memakai kerudung. Ada yang pernah cerita ke
saya kalau ketemu di mall dia buru-buru pergi kalau disapa,” tuutrnya.
Antasari Azhar mengatakan dia tak akan melakukan upaya
hukum apapun ketika nanti dia bebas bersyarat. Meskipun terdapat bukti baru
dalam kasusnya, dia tak akan lagi mengusik kasus tersebut.
Dirinya tetap tak akan mengakui menjadi pembunuh dari bos
PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Antasari akhirnya divonis 18
tahun penjara karena kasus tersebut.
“Saya sudah capek kalah terus jadi meskipun ada buktu baru, saya tak akan menuntut,” jelas Anatasari.
Dia juga tak ingin lagi menyebut pihak-pihak yang berada
di balik kasus itu. Dia mengaku sudah menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
“Allah yang akan menunjukkan keadilan. Biarlah Allah yang
menghukum mereka. Saya telah emnjalani hukuman negara. Hukum akhirat,biarlah
mereka yang menerima. Saya ikhlas,” jelas mantan ketua
KPK ini.
“Sejak hari ini dan keluar dari pintu penjara semua
dendam, amarah, kebencian, kekecewaan dan perasaan lain sudah saya tinggalkan
di dalam. Saya ingin pulang dengan hati
yang telah bersih dan tak akan membawa beban ke keluarga,” lanjutnya.
Antasari telah menjalani hukuman kurungan fisik 7 tahun 6
bulan lamanya. Dia sempat ditahan dalam Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Sejak tahun
2010, dia menerima total remisi hingga 4 tahun 6 bulan. Dengan demikian, total masa pidana yang telah
dijalaninya adalah 12 tahun atau 2/3 sudah dijalani dari total vonis sehingga
dia berhak mendapatkan kesempatan untuk menikmati kebebasan bersyarat. [Radar Islam/ Tribunnews]