Derita Muslim Rohingya, Kampung Dibakar, Harta Dirampas dan Wanita Diperkosa Tentara Myanmar
Radarislam.com ~ Oktober 2016 silam, tentara Myanmar kembali memasuki
sebuah kampung yang dihuni oleh Muslim Rohingya. Mereka membakar kampung itu
dan juga memperkosa puluhan wanita yang ada di sana.
Sebanyak 8 wanita menceritakan kisah tragis mereka pada kantor berita Reuters. Beberapa dari mereka diwawancarai secara langsung sedangkan yang lain melalui telepon.
Sebanyak 8 wanita menceritakan kisah tragis mereka pada kantor berita Reuters. Beberapa dari mereka diwawancarai secara langsung sedangkan yang lain melalui telepon.
Tujuan tentara Myanmar memasuki daerah bernama Maungdaw
yaitu untuk mencari para militan yang dituntut untuk bertanggung jawab pada
sejumlah serangan yang menewaskan militer dan polisi. Namun, para pria yang ada
di daerah itu telah pergi terlebih dahulu karena khawatir dianggap militan. Wanita
memilih tinggal karena mereka mendengar bahwa rumah-rumah yang kosong akan
dibakar oleh para tentara.
Akibatnya, para wanita menjadi sasaran pemerkosaan oleh
para tentara Myanmar. Wanita yang usianya sudah 40 tahun diperkosa 4 orang
sedangkan anaknya yang masih berumur 15 tahun juga diperkosa.
“Mereka membawa saya ke suatu rumah dan memperkosa saya,”
ujarnya pada Reuters.
Wanita ini juga menceritakan bahwa tentara Myanmar merampok
semua harta miliknya. Wanita yang lain mengaku bahwa dia diperkosa oleh banyak
orang secara bergiliran.
“Mereka mengatakan bahwa mereka tak akan membiarkan kami
hidup di negara ini!” ujarnya
Artikel Terkait :
Tragis! Alunan Ayat Suci yang Merdu dari Bocah Ini Tinggal Kenangan Karena Tentara Myanmar
Sambil menirukan ucapan para oknum tentara biadab tersebut. Wanita yang ada di sana juga mengaku bahwa dia tidak bisa meminta bantuan pada pihak-pihak lain karena mereka tak memiliki pakaian, makanan apalagi uang.
Artikel Terkait :
Tragis! Alunan Ayat Suci yang Merdu dari Bocah Ini Tinggal Kenangan Karena Tentara Myanmar
Sambil menirukan ucapan para oknum tentara biadab tersebut. Wanita yang ada di sana juga mengaku bahwa dia tidak bisa meminta bantuan pada pihak-pihak lain karena mereka tak memiliki pakaian, makanan apalagi uang.