Marwah Daud Cium Tangan Mahaguru Palsu, Dimas Kanjeng Dan Vijay Tak Kuat Menahan Tawa

Radarislam.com ~ Terkait kasus yang menimpa Dimas Kanjeng Taat Pribadi,
Marwah Daud Ibrahim diperiksa penyidik mulai pukul 12.00 WIB. Ia dicecar 15
pertanyaan untuk melengkapi pemeriksaan terdahulu terkait padepokan.
Kuasa hukum Marwah, Herman, mengatakan kliennya diperiksa terkait peran dan kegiatan Marwah Daud di padepokan. Karena sebelumnya, Marwah sebagai anggota pembina dan tidak aktif. Marwah yang saat itu masih sebagai santri disuruh mengisi acara sesuai apa yang Marwah kuasai.
"Bu Marwah memberikan wawasan kebangsaan, sumber daya manusia dan pendidikan. Waktunya berbicara di depan santri sekitar 7 menit," jelasnya.
Wawancara semula berlangsung menyenangkan, namun saat ditanya apakah Marwah pernah istighotsah bersama mahaguru, Marwah dan kuasa hukumnya langsung berjalan menuju mobil Toyota Innova silver L 1180 E yang menunggu di parkiran.
Pada 7 November 2016 lalu seorang penyidik saat menunjukkan tujuh mahaguru palsu yang ternyata hanya orang-orang biasa bahkan ada yang seorang pengemis yang sengaja direkrut SP Mananta alias Vijay untuk berpura-pura menjadi Mahagurunya Dimas Kanjeng.
Marwah Daud Ibrahim, anggota DPR RI selama tiga periode itu juga terkecoh bahkan ikut mencium tangan Marno Sumarno alias Abah Kholil. Mahaguru abal-abal ini disetting oleh Vijay untuk muncul di makam KH Syaikhona Kholil di Bangkalan, Madura secara tiba-tiba.
Dari informasi pihak kepolisian, cerita itu berawal saat Taat Pribadi bersama Marwah dan rombongan lain ziarah ke makam Syaichona Cholil di Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu. Untuk mengelabuhi para pengikutnya, Vijay yang dihubungi Taat Pribadi diminta untuk mengatur acara ziarah.
Sebelum pengikut Dimas Kanjeng berangkat, tersangka Vijay diperintah Dimas Kanjeng Taat Pribadi agar berangkat duluan ke makam Syaikhona Kholil. Vijay membuat skenario Abah Kholil muncul tiba-tiba di tempat yang sudah dipersiapkan setelah para pengikut selesai berdoa.
Dengan rencana yang matang, Vijay menyeting supaya Abah Kholil datang secara metafisika (gaib).”Ini merupakan pengakuan dari tersangka Vijay, saat dilakukan pemeriksaan,” ujar polisi saat menggelar jumpa pers di Ditreskrimum Polda Jatim, Senin.
Marno yang didandani dengan jubah hitam plus surban hitam ditutupkan pada kepala sambil membawa ratusan tasbih di punggungnya. Sontak, acara yang berlangsung khidmat itu kian bertambah hening karena tiba-tiba muncul Marno dengan jenggot putih sembari mengucapkan salam.
Lantas Marno berjalan ke peserta rombongan yang mengambil duduk bersila sambil membagi-bagi tasbih. Katanya tasbih itu dari Makkah. Begitu mudah terpedaya, para jamaah pun langsung percaya dan menciumi tangan Abah Kholil tersebut, termasuk Marwah Daud.
Marwah juga diberi tasbih oleh Marno. Puluhan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang ada dalam satu rombongan termasuk tersangka Taat juga diberi tasbih.
Artikel Terkait:
- Fakta Mengejutkan 7 Maha Guru Dimas Kanjeng, Sekali Muncul Dibayar Belasan Juta
- Marwah Daud Ibrahim Tantang Presiden Dan Kapolri Saksikan "Karomah" Dimas Kanjeng Hadirkan Uang
Setelah satu bulan kemudian, Marwah bertemu Vijay di Padepokan Dimas Kanjeng. Marwah bercerita bahwa dirinya diberi tasbih oleh Abah Holil. Mendengar cerita itu, Vijay sampai tak kuat menahan tawa. [Radar Islam/ Tribun Bangka]