Begini Kronologi Dugaan Pilot Mabuk yang Berbuntut Pemecatan dan Mundurnya Dirut Citilink

Radarislam.com
~ Seorang pilot maskapai penerbangan Citilink yag diduga mabuk membuat
geger. Tak hanya masyarakat namun juga menjadi sorotan terkait evaluasi
yang dilakukan oleh pihak pesawat sekaligus Kementerian Perhubungan RI.
Capt Pilot bernama Tekad Purna tersebut akhirnya dibebas tugaskan lantara insiden tersebut. Direncanakan, Tekad Purna akan menerbangkan pesawat Airbus A320 dengan jumlah penumpang 152 dewasa, sembilan anak-anak dan dua bayi.
Antara melaporkan, dari informasi yang disampaikan oleh manajemen Citilink kepada Dirjen Perhubungan Udara, penerbangan pesawat QG 800 rute Bandara Juanda (Surabaya) menuju Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) dijadwalkan berangkat pukul 05.15 WIB.
Capt pilot yang bertugas adalah Capt. Tekad Purna dengan Co-pilot (FO) Bayu Segara, sedangkan pramugari (flight Attendant) adalah Rigke Mutya, Anggita Nur, Gunung D dan Ling Radia.
Berikut Kronologi kejadian sebelum sang pilot kedapatan terekam CCTV berjalan sempoyongan karena diduga mabuk.
Pukul 05.09 WIB Pilot tiba di "flight operations" atau flops dan langsung ke pesawat yang parkir di stand 5A dengan B sedang proses "boarding". Pilot masuk ke kokpit dan di kokpit melakukan pengumuman ke kabin pesawat dengan suara yang kurang jelas seperti ngelantur, sehingga hampir semua penumpang komplain dan meminta captain pilot diganti.
Pukul 05.30 WIB, seluruh penumpang turun dari pesawat. Flops Citilink memutuskan mengganti captain pilot tersebut dengan Capt. Wahana Agus. Seluruh penumpang kemudian naik ke pesawat dan sembilan penumpang memutuskan membatalkan penerbangan.
Pukul 06.20 WIB, penerbangan QG 800 "push back" (dimundurkan) menuju Bandara Halim PK.
Pukul 06.35 WIB Capt. Tekad Purna diperiksa di klinik Graha Angkasa Pura I oleh dr Putu. Pemeriksaan tes alkohol dan obat-obatan menunjukkan hasil negatif. Kemenhub tetap meminta agar pilot diperiksa kesehatannya menyeluruh untuk memastikan kondisinya.
Dirut Cililink Mengundurkan diri
Akibat insiden pilot QG 800 yang diduga mabuk saat bertugas dalam penerbangan rute Surabaya-Jakarta pada Rabu, 28 Desember 2016, Direktur Utama Citilink Indonesia, Albert Burhan dan Direktur Produksi Hadinoto Sudigno mengundurkan diri.
"Dampak yang telah diberikan dari masalah ini kepada Citilink, secara personal, saya dan Pak Hadinoto Direktur Produksi merasa bertanggung jawab atas hal ini, sehingga kami mengajukan permohonan untuk mengudurkan diri dari Citilink," kata Albert dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat, 30 Desember 2016.
Albert mengatakan pihaknya telah menyampaikan pengunduran dirinya tersebut secara lisan, dan surat resmi akan segera diserahkan.
Dengan sikapnya tersebut, Albert yang pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Citilink itu berharap maskapai penerbangan berbiaya murah di bawah naungan Garuda Indonesia itu bisa lebih baik ke depannya.
Baca Juga:
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Citilink Benny S Butarbutar mengatakan permohonan tersebut akan disampaikan kepada pemegang saham.[Radar Islam/ Pikiran Rakyat]