Nenek Lusuh Penjual Manisan ini Enggan Dibantu, Tapi Kejadian Berikutnya Bikin Haru - RadarIslam.com

Nenek Lusuh Penjual Manisan ini Enggan Dibantu, Tapi Kejadian Berikutnya Bikin Haru

Radarislam.com ~ Sitti Hajar, Penjual Nasi Lemak Anak Dara, menjadi viral di sosial media. Kebaikan hatinya diperbincangkan banyak netizen. Gadis lulusan teknik ini ternyata memiliki sifat senang membantu orang lain. Siti, baru-baru ini, membagikan pengalamannya bertemu seorang wanita yang berpakaian lusuh.

Pertemuan tersebut membuatnya kagum sekaligus iba. Si nenek yang dia temui enggan dibantu. Tapi lihat apa yang terjadi?

Simaklah kisah gadis ini.

Peristiwa itu terjadi beberapa hari yang lalu. Aku singgah di Aeon Big di Batu Pahat guna membeli bahan-bahan untuk membuat sup buah. Barangkali Allah menakdirkan aku bertemu dengan seorang nenek tua yang mungkin menurut orang lain menjijikkan namun bagiku sendiri dia sangatlah mulia.

Ketika sedang memilih buah, ada hal yang membuat diriku tersentuh. Aku mendekati nenek yang tampak bingung memilih barang-barang belanjaannya. Mungkin barang-barang sekarang harganya menjadi lebih mahal.

Lalu aku memberikan uangku kepadanya. Tetapi si nenek enggan menerimanya. Aku terus paksa dia supaya mengambil uang tersebut. Dia akhirnya menerima uang pemberianku.
Lalu aku melanjutkan belanjaku. 

Aku masih terus menatap nenek itu dari jauh. Banyak orang yang melihatnya dengan tatapan yang jijik. Padahal dia manusia seperti mereka. Beberapa menit kemudian, dia mendatangi aku sambil memberikan manisan yang dia jual dekat pintu masuk. 

Aku menolak dengan alasan supaya itu bisa dia jual demi mendapatkan uang. Aku bilang aku membantu nenek itu karena ikhlas. Nenek itu dari awal nampak tidak ingin membuat susah orang banyak.

Dia mencari rezeki dengan berjualan manisan bukan dengan mengemis. Aku suka caranya. Setiap kali melihat harga makanan di rak, dia meletakan kembali ke tempat asal karena uangnya tidak cukup untuk membelinya.

Aku menghampirinya. Aku menyuruh dia meletakkan barang belanjaan itu di troliku. Dia menolak karena tidak ingin aku susah. Aku menjawab bahwa aku akan membantunya selagi aku mampu. Akhirnya dia mau.

Aku bertanya “Nenek ini Melayu atau Tionghoa?”

Dia menjawab “Saya Islam.”

Penasaranku muncul karena logat nenek itu mirip orang Tionghoa. Mungkin dia seorang China Muslim. Ketika kami hendak berpisah, dia mengulurkan sesuatu yang dikemas rapi dalam plastik. Aku kira itu adalah barang dagangannya yang setiap hari dia jual.
Semoga Allah memberikan rezeki untuk nenek itu dan segala urusannya dimudahkan. Aamiin. [Radar Islam/ Ohbulan]

Share This !