7 Golongan Inilah yang Kelak Mendapatkan Perlindungan Langsung Allah Saat Kiamat - RadarIslam.com

7 Golongan Inilah yang Kelak Mendapatkan Perlindungan Langsung Allah Saat Kiamat

Radarislam.com ~ Setiap kehidupan pasti akan berakhir. Demikian juga kita. Kelak, kita akan meninggalkan dunia dan kembali padaNya di akhir. Tak ada yang bisa menyelamatkan kita selain berbuat amal yang baik. semakin kita meningkatkan kualitas ketaqwaan, semakin sukses mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.

Di hari akhir nanti, tepatnya pada saat kita semua dikumpulkan di padang Mahsyar, tidak ada lagi penolong bagi kita kecuali Allah SWT dan syafaat Rasulullah SAW. Kita semua tidak tahu bagaimana keadaan kita semua di sana nantinya, Dikatakan pula bahwa di padang Mahsyar jarak antara kita dengan matahari hanya “sejengkal”. Tidak bisa dibayangkan bukan, matahari yang sekarang berjarak ratusan juta kilometer saja kita sudah merasakan panas yang luar biasa, apalagi kalau sampai hanya satu jengkal, pasti luar biasa panasnya.
 

Namun Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa terdapat 7 golongan yang mendapatkan langsung perlindungan Allah di hari akhir. Ketujuh golongan tersebut adalah:

1. Pemimpin yang adil 
2. Pemuda Yang Senantiasa Beribadah Kepada Allah SWT
3. Seseorang Yang Hatinya Terpaut Dengan Masjid-masjid
4. Dua Orang Yang Saling Mengasihi Karena Allah SWT
5. Seorang Laki-laki Yang Menolak Ajakan Perempuan Untuk Berzina
6. Seseorang Yang Bersedekah Secara Sembunyi-sembunyi
 
7. Seseorang Yang Berdzikir Kepada Allah Hingga Menangis

G
olongan-golongan itu disebutkan di dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil; pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah; seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid; dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah; seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’; seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya; dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.” (HR Bukhori)

Berikut penjelasannya,

Pertama
, pemimpin yang adil atau imamun adilun yaitu pemimpin yang memiliki pengaruh yang besar. Dia adalah pemimpin yang keputusannya berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan negaranya.  Kesalahan dan kebenarannya akan membawa dampak yang besar. Keadilan bagi manusia apalagi pemimpin bukan suatu perkara yang sulit.  Namun manusia seringkali abai terhadapnya. Keadilan seorang pemimpin akan semakin nampak dengan kesederhanaan.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di sisi Allah adalah mereka akan berada di atas mimbar dari cahaya di sisi kanan Allah yang Maha Al Rahman dan kedua tanganNya adalah kanan yaitu yang bisa berlaku adil di dalam menghukumi dan adil terhadap tanggung jawab mereka.”

Sebaliknya, bila kepemimpinan itu tersia-siakan maka Allah akan membalas mereka.

Kedua, Syab Nasya’a fi Ibadatillah atau pemuda yang tekun ibadah pada Allah. 
Pemuda adalah harapan, baik agama maupun negara. Masa penjajahan penuh dengan pemuda yaitu pemuda seperti Imam Bonjol, Diponegoro, Pattimura dan lain-lain. Sampai saat ini, pemuda-pemuda yang membanggakan juga tergabung dalam GP Ansor, PMII, HMI, pemuda Muhammadiyah dan sebagainya. Beban pemuda sangat berat dan harus dipahami bahwa masa depan Islam di Indonesia juga sangat tergantung dari pemuda. 

Jika saat ini pemuda tidak memahami Islam dengan baik, maka Islam hanya sekedar nama saja.Pemuda juga menjadi sangat penting karena penguasa masa depan. Syubbanul yaum Rijalul Ghad. Saat ini, pemuda adalah tokoh masa depan.

Ketiga, Rajulun qalbuhu muallaqun fil masajid. Lelaki tersebut hatinya selalu terpaut dengan masjid. Masjid merupakan rumah Allah. Masjid menjadi sumber inspirasi yang memajukan ummat baik jiwa maupun ekonominya. Kesehatan ekonomi dan kesehatan jiwa sangat mempengaruhi kondisi agama.

Jangan jadikan masjid sebagai tempat untuk membesarkan perbedaan. Orang yang selalu memikirkan masjid adalah mereka yang selalu ingat dan memikirkan perintah Allah untuk beribadah. Orang yang begitu akan mendapatkan perlindungan yang penuh dari Allah SWT di hari akhir. Masjid adalah pelajaran demokrasi yang berharga. Tidak ada strata sosial atau ekonomi ketika di masjid. Semua bisa mendapatkan tempat paling depan tanpa kecuali.

Keempat, kedua orang yang saling cinta karena Allah. Mereka yang berkumpul dan berpisah karena Allah. Ikatan keimanan yang terkuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.

Kelima, lelaki yang diajak berzina oleh wanita yang punya kedudukan dan berwajah cantik namun dia berkata ‘Aku takut kepada Allah.’

Begitu juga sebaliknya. Jika ini terjadi pada diri seorang wanita dan dia berani menolaknya. Allah pasti akan mengamankannya di hari kiamat kelak. Ada dalam suatu riwayat bahwa ada seorang lelaki yang mengikuti si wanita sebab dia menyukai wanita itu. Lalu ketika semua orang tertidur, wanita itu masih duduk dan belum tidur juga. 

Lelaki itu mengajak si wanita berbuat maksiat karena dia mengira semua orang telah tidur. “Apa kau yakin semua orang sudah tidur?” lelaki itu menjawab “betul. Semua orang sudah tidur.” Wanita itu berkata “Apakah Allah tertidur dari melihat kita?” mendengarkan ucapan tersebut, maka lelaki tunduk dan berkata. “Allah melihat kita” wanita itu berkata lagi “Kalau begitu, apakah engkau tidak malu hingga kau mengikuti aku dari jauh untuk berbuat keji kepadaku. Bagaimana jika engkau meninggal saat ini?”

Lelaki itu pun menutup mukanya yang memerah karena malu. Lalu dia pergi. Satu tahun kemudian, ada seorang wali yang wafat. Puluhan ribu orang mengantarkannya ke pemakaman. Wali itu tidak lain adalah lelaki yang bertaubat di tangan wanita itu. Allah telah mengangkat derajatnya ke tempat yang tinggi.

Keenam, lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunti sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya. Maksudnya ikhlas. Tanpa pamrih.

Jika kamu menampakkan sedekahmu maka itu adalah hal yang baik sekali. Namun jika kamu menyembunyikannya dan kamu memberikannya pada orang-orang fakir, maka menyembuntikan itu lebih baik untukmu. Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ketujuh, orang yang dzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri sehingga kedua matanya menjadi basah karena menangis.
Sungguh, orang-orang yang beriman adalah mereka yang jika nama Allah disebut maka hati mereka akan gemetar. Jika dibacakan ayat-ayatNya maka iman mereka akan bertambah dan hanya kepada Tuhanlah, mereka tawakkal. [Radar Islam/ Bs]

Share This !