Ternyata Nabi Yusuf Pernah Memohon Kematian Dirinya, Ini Kisahnya - RadarIslam.com

Ternyata Nabi Yusuf Pernah Memohon Kematian Dirinya, Ini Kisahnya

Radarislam.com ~ Kematian merupakan hal yang paling ditakuti manusia. Mereka begitu takut meninggalkan duniawi menuju alam barzah dengan membawa amal perbuatan mereka.  Karenanya banyak yang berupaya dan berdoa agar mereka bisa panjang umur.

Namun kematian malah pernah diminta Nabi Yusuf  AS. Putra Nabi Yaqub ini pernah memohon diwafatkan, meski sebenarnya memohon kematian itu dilarang oleh Allah SWT

Allah Swt berfirman mengabarkan tentang Nabi Yusuf 'AS dalam Surah Yusuf,

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيل
ِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi. ( Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang - orang yang shaleh.” (QS. Yusuf : 101)

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :

Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada seseorang melewati kubur orang lain seraya mengatakan : Andaikata aku berada di tempatnya.” (Muttafaq 'Alaih)

Dalam pemaparan Firman Allah beserta hadits tak ada seorang Nabi pun yang pernah mengharapkan kematian selain Nabi Yusuf 'AS. Hal ini ia lakukan ketika merasa sudah mendapatkan kenikmatan - kenikmatan yang sempurna dan meraih segalanya, Nabi Yusuf rindu untuk segera bertemu dengan Tuhannya.

Namun Ijma' ulama ahli tafsir dalam menafsiri ayat tersebut adalah Nabi Yusuf 'AS tidak hanya sekedar mengharapkan kematian tetapi ia ingin meninggal dunia dalam keadaan beragama Islam. Atau dengan kata lain

Nabi Yusuf berkata : "Jika telah tiba ajalku maka wafatkanlah aku dalam keadaan Islam."

Dari penjelasan tersebut boleh saja mengharapkan kematian demi menyelamatkan agamanya. Dimana saat-saat tersebut nilai - nilai agama sudah memudar dan ia sudah tak beraya mengatasinya. Sedangkan mengharap kematian dan berdoa memintanya karena penderitaan yang menimpa, baik yang menyangkut kesehatan, ekonomi, dan sebagainya tentu hal tersebut sangat dilarang.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda:
لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُم
ْ الْمَوْتَ وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ انْقَطَعَ عَمَلُهُ وَإِنَّهُ لَا يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلَّا خَيْرً

Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah dia berdoa untuk mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan.” (HR. Muslim)

Jika terdapat seorang muslim yang menderita sakit kronis dalam kondisi antara hidup dan mati yang sangat menyiksa, hendaknya dia berdoa dengan doa yang tersebut dalam hadits Rasulullah Saw.

Dari Anas bin Malik ra dia berkata: Rasulullah Saw telah bersabda:
 لَا يَتَمَنَّيَنّ
َ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

 “Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya dia berdoa, “Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Baca Juga:

Kematian pasti akan datang menjemput kita, dan kita pun harus siap membawa sebanyak mungkin amalan baik untuk bekal di alam barzah. Semoga Allah mematikan kita dalam keadaan khusnul khatimah. [Radarislam/ Bm]

Share This !