Pasangan Pengantin Ini Menangis Malu Karena Menu di Resepsinya Sudah Busuk - RadarIslam.com

Pasangan Pengantin Ini Menangis Malu Karena Menu di Resepsinya Sudah Busuk

Radarislam.com ~ Setiap pengantin pasti ingin acara pesta pernikahan mereka berlangsung sukses tanpa ada kendala. Rencana yang sudah disusun bisa direalisasikan untuk resepsi momen penting ini.

Mulai dari urusan busana, makanan, pelaminan, dekorasi, undangan, souvenir, dan sebagainya. Karena itu, agar tidak pusing, orang-orang biasanya mempercayakannya kepada wedding planner atau wedding organizer.

Tetapi, dalam memilih wedding planner, calon pengantin harus berhati-hati. Jika tidak, urusannya bisa kacau seperti kisah seorang pengantin wanita dari Malaysia, Fiyt Adenan. Ia sudah mengeluarkan biaya besar untuk pernikahannya tetapi hasilnya malah membuat yang empunya hajat malunya luat biasa.

"Bayangkan, paket pesta pernikahan seharga 25ribu ringgit (sekitar Rp 75,2 juta) sama dengan paket (seharga) 2500 ringgit (sekitar Rp 7,5 juta) saja," tulis Fiyt di Facebook.

Dikutip Radarislam.com dari laman Oh Bulan, Fiyt mengungkapkan prosesi pernikahannya tampak menyedihkan.  Dari foto-foto pernikahannya, tampak tak ada yang istimewa dan semarak. Bahkan bisa dikatakan tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Sebab, dengan 25 ribu ringgit, tamu undangan hanya mendapat lauk ayam yang sudah busuk. Tidak hanya itu. Baru pukul dua siang, makanan sudah habis. Selain hidangan yang tak istimewa, tempat pelaminannya pun hanya berukuran kecil.

Parahnya, kritik yang dia lontarkan di akun wedding planner tersebut dihapus. Rupanya, wedding planner itu tak ingin ada testimoni jelek muncul dan dibaca oleh orang-orang.

Peristiwa serupa juga menimpa sepasang pengantin asal Malaysia yang merayakan hari bahagia mereka rasa kecewa. Sebab pengusaha makanan katering tak menyediakan makanan seperti yang dijanjikan.

Pengantin perempuan yang mengaku bernama Ain (25) ini mengaku telah mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang ditetapkan pengelola katering. Termasuk membayar uang sebesar 9.000 ringgit (sekitar hampir Rp 27 juta) sebelum acara dimulai.

Menurutnya, saat sedang bersiap untuk ke acara resepsi sekitar hampir jam 12 siang, ia mengetahui dari keluarga bahwa prasmaban belum tiba. Padahal para tamu undangan sudah mulai memenuhi ruang di Tikam Batu, Kuala Muda, Kedah.

"Ketika saya hubungi pemilik katering, dia mengaku lupa dan mengira walimah diadakan besok (13 Februari). Padahal di surat pemesanan awal jelas tertera tanggal 12 Februari," jelasnya dengan nada sedih.

Mirisnya, sanak saudara dan para tamu undangan yang mulai berdatangan sejak 11.30 pagi terpaksa menunggu hampir dua jam untuk menikmati hidangan.

Ia dan suami beserta keluarga harus menanggung malu karena menyaksikan tamu undangan kelaparan.

"Kami rancang dengan sebaik-baiknya. Tetapi apa yang terjadi adalah sebaliknya. Tidak hanya malu dengan anggota keluarga tapi sanak-saudara dan kenalan yang datang jauh semata-mata ingin bersantap tapi makanan lambat. Ada juga teman-teman dari kantor yang terpaksa balik ke tempat kerja tanpa makan setelah waktu istirahat habis," paparnya.
Ain mengatakan, saat itu hanya lauk ayam dan daging saja yang dikirim, sedangkan menu lain seperti acar mentimun, bubur kacang dan buah tidak dikirim sampai jam 4 sore.

Baca Juga:

Bagaimanapun Ain akan menuntut ganti rugi atas apa yang terjadi, dan ingin pihak katering bertanggung jawab sepenuhnya. Ia pun membuat laporan di Kantor Polisi Tikam Batu terkait kejadian ini. [Radarislam/ Ob/ Sh]

Share This !