Momen Sejarah Pertemuan Ir Soekarno dan Raja Saud di Saudi Arabia 1955 - RadarIslam.com

Momen Sejarah Pertemuan Ir Soekarno dan Raja Saud di Saudi Arabia 1955

Radarislam.com ~ Raja Faisal menjadi kepala negara pertama dari Arab Saudi yang menjejakkan kakinya di Indonesia. Sebelumnya, hubungan Saudi dan Indonesia pada masa Raja Faisal saat era Presiden Soekarno memang kurang harmonis.

Kedua negara tidak mengirimkan duta besarnya, kawat diplomatik cukup diwakili dengan kuasa usaha saja. Keretakan ini kabarnya bermula sejak Jakarta dinilai bersikap tidak layak terhadap delegasi Saudi yang ditugaskan Raja Faisal.

Baru ketika Orde Baru, Saudi membuka pintu hatinya bagi Indonesia. Presiden Soeharto menyambut Raja Faisal dan Rombongan turun dari pesawat kala itu, bersama Gubernur Jakarta Ali Sadikin beserta istri masing-masing.

Raja Faisal sendiri merupakan pengganti Raja Saud yang sebelumnya digulingkan akibat ketidakpuasan keluarganya sendiri, terutama adik-adik tirinya. Mereka melihat anak-anak Raja Saud tidak mempunyai cukup pengalaman dalam memerintah negara di samping khawatir Raja Saud mungkin melantik anaknya untuk menggantikannya setelah ini.

Berbeda dengan Raja Faisal, hubungan Suekarno dengan Raja Saud memang sangat mesra. Dikutip Radarislam.com dari laman Detikcom (2/3/17), Pertemuan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Rabu (1/3) kemarin seperti memutar kembali kenangan di masa lampau. Begitu tiba di Istana Bogor, Raja Salman mencari tahu keberadaan cucu dari Presiden pertama RI, Soekarno.
Raja Salman saat berbincang dengan Puan Maharani yang merupakan cucu dari Soekarno. Foto: Pool/ detikcom
Bukan tanpa alasan kenapa Raja Salman menanyakan keberadaan cucu Soekarno. Sosok tokoh proklamator itu membekas dalam ingatannya ketika mereka bertemu di Arab Saudi pada 1955 lalu. Raja Salman ikut mendampingi Raja Saud bin Abdulaziz yang memimpin Arab Saudi saat itu untuk menyambut Soekarno.

Dalam buku biografi Soekarno 'Penyambung Lidah Rakyat' yang ditulis oleh Cindy Adams, Soekarno berangkat ke tanah suci pada 1955 untuk menunaikkan ibadah haji. Ia disambut dengan hangat oleh Raja Saud. Bahkan, Raja Saud memberikan cinderamata khusus untuk Soekarno berupa kiswah atau potongan kain penutup ka'bah.


Soekarno beristirahat saat naik haji. Foto: Dok. Cindy Adams 'Soekarno Penyambung Lidah Rakyat'
Selain kiswah, selama beribadah haji, Soekarno juga diberi fasilitas oleh pihak kerajaan berupa mobil Chrysler Crown Imperial. Mobil yang ditungganginya itu turut menjadi hadiah untuk dibawa pulang ke Indonesia.

Soekarno saat bertemu dengan Raja Saud pada 1955. Foto: Dok. King sSaud Foundation (kingsaud.org).
"Ketika aku akan kembali ke tanah air, Raja Arab Saudi mengatakan, 'Presiden Soekarno, mobil Chrysler Crown Imperial ini telah Anda pakai selama berada di sini. Dan sekarang saya menyerahkannya kepada Anda sebagai hadiah," ujar Sukarno mengulang kembali ucapan Raja Saud, dalam buku Penyambung Lidah Rakyat.

Soekarno yang telah jatuh hati pada mobil pabrikan Amerika Serikat itu dengan senang hati menerimanya. "Sudah tentu aku tidak akan menentang kebiasaan itu. Selain itu, aku sudah sudah tertarik pada Chrysler ini sejak pertama kali melihatnya," ungkap Soekarno.

Baca Juga:

Buah tangan balasan dibawa khusus oleh Suekarno untuk Arab Saudi. Ia membawa banyak bibit pohon mimba untuk ditanam di Padang Arafah. Bibit tersebut telah tumbuh menjadi pohon yang menyimpan kenangan keakraban keduanya. Pohon itu kini dikenal dengan nama Syajarah Soekarno atau Pohon Soekarno. [Radarislam/ Dtk]

Share This !