Wahai Para Suami! Istrimu Adalah Pendamping Hidup, Bukanlah Seorang Pembantu Rumah Tangga
Tapi
banyak yang beranggapan semua pekerjaan rumah tangga, istrilah yang harus
mengerjakan.
Banyak pula suami yang menilai kodratnya hanya mencari nafkah,
pulang harus melihat rumah dalam keadaan bersih dan rapih, makan pun harus tersedia.
Untuk itu, banyak yang memposisikan istrinya layak
sebagai pembantu rumah tangga.
Namun kisah ini akan membuka hati kita semua bahwasanya
istri adalah seorang pendamping hidup.
Ada seorang pria
yang belum lama menikahi gadis pilihannya.
Suatu hari ia bekunjung ke rumah
orang tuanya. Ia temui ibunya yang tengah sibuk memasak di dapur.
“Ibu masak apa? Aku bantu ya…?,” kata pria itu.
“Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan
Ayah” sahut sang ibu.
“Alhamdulillah.. mantap pasti.. Eh Bu.. calon isteriku
kelihatan tak bisa masak…,” kata anaknya.
“Iya terus kenapa..?” Tanya sang ibu santai.
“Bukan apa Bu.. cuma cerita saja, biar Ibu tidak kecewa,
hehehe,” jawab anaknya.
“Apa kamu pikir yang memasak, membersihkan, menyapu,
mengemas rumah serta lain lain itu kewajipan wanita?,” pertanyaan sang ibu
membuat pria ini mengerutkan dahi.
Ia bengong melihat ibunya dengan perasaan tidak paham.
Lantas sang ibu meneruskan, “Ketahuilah Nak, itu semua sebenarnya
adalah kewajiban suami yang sudah beristeri.” katanya.
Putranya pun terkejut mendengar penuturan ibunya.
“Bukankah Ibu setiap hari mengerjakannya? Saya masih
tetap tidak mengerti juga,” ujarnya.
“Kewajiban Isteri adalah patuh serta mencari ridho Suami.
Karena Ayahmu mungkin tak dapat mengurus rumah, jadi Ibu bantu mengatur
semuanya. Bukan atas nama kewajiban, namun juga sebagai bentuk cinta serta
wujud Isteri yang mencari ridho dari Suaminya,” jelas sang ibu.
“Saya semakin bingung Bu,” pria ini menggeleng masih
belum juga mengerti.
“Baik, anakku sayang. Ini pengetahuan untuk kamu be menikum
lama menikah. Menurutmu, pengertian nafkah itu apa? Bukankah lelaki harus memberi
nafkah kepada Isteri?,” tanya ibu memandang mata putranya,
“Iya sudah pasti Bu.. ,” jawab anaknya mengangguk setuju.
“Baju yang bersih itu nafkah. Hingga mencuci adalah
kewajiban suami. Makanan itu nafkah. Jadi bila masih tetap berbentuk beras, itu
masih setengah nafkah. Karena belum dapat dimakan. Hingga memasak adalah
keharusan suami. Lantas mempersiapkan tempat tinggal adalah kewajiban suami.
Hingga kebersihan rumah itu kewajiban suami,” terang ibunya
Mata pria ini membelalak mendengar kata-kata Ibuku ini.
“Waaaaah.. sampai begitu bu..? Lalu bila itu semua
kewajiban Suami. Mengapa Ibu terus lakukan itu semuanya tanpa meminta dari
Ayah?,” tanyanya lagi.
“Sudah pasti untuk mencari ridho.,” jawab ibunya lagi.
Sudah sepantasnya sang istri tidak diperlakukan sebagai
pembantu. Sebenarnya posisinya adalah menyempurnakan para pria untuk bisa
mengamalkan kewajibannya mencari nafkah.
Baca Juga:
Yang istri lakukan adalah untuk
mencari ridho suaminya agar ia bisa meraih surga. [Radarislam/ Wb]