Saking Cintanya Pada Yesus, Inilah Alasan Kainama Masuk Islam - RadarIslam.com

Saking Cintanya Pada Yesus, Inilah Alasan Kainama Masuk Islam

Kainama Masuk Islam karena cinta Yesus, Radarislam.com ~ Hidayah kembali datang pada seorang pria keturunan Ambon yang seluruh keluarganya memeluk agama Nasrani. 

Dengan keputusannya ini hingga kini ia tidak diakui lagi oleh keluarga besarnya baik di Ambon maupun yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta.

"Keluargaku bilang tidak ada Kainama yang memeluk Islam," ujarnya.

Pria yang terlahir dengan nama Agustinus Christovel Kainama mengaku keputusannya menjadi muslim, bukan karena ia mempelajari Al-Quran. Tetapi karena ia memperdalam Injil sebagai kecintaannya kepada Yesus. 

Ia memang seorang pendeta yang aktif sejak 2005. Bahkan Kainama pernah ke Yerussalem hingga ke Leiden untuk kuliah jurusan Liturgi Teologi, itu semua ia lakukan dengan biaya gratis yang ditanggung oleh Gereja Zebaot, Bogor, gereja di mana ia ditunjuk menjadi pendeta.

Sekolah teologinya dibiayai oleh gereja itu mulai dari S1 di STT (Sekolah Tinggi Teologi) Jakarta, sampai menjadi orang sukses. Apa yang membuat ia berubah haluan?

Ia mengungkapkan setelah mempelajari Injil, ia memahami Nabi Isa ternyata menjalankan apa yang umat Muslim lakukan seperti puasa, shalat, disunat, wudhu, tahajud dan bersedekah. 

“Semua itu dilakukan pula oleh umat Islam,” katanya.

Ia pun mengkaji Injil lebih dalam sampai ia memutuskan menjadi muslim karena apa yang dilakukan oleh Yesus. Baginya itu adalah keputusan yang tepat. Apalagi sejak tahun 2000 pondasi keimanannya sebenarnya mulai runtuh lantaran ia memahami surat Yohanes 21 ayat 15 yang menjelaskan “sesudah sarapan, Yesus berkata kepada Petrus. Petrus apakah engkau mengasihi aku”.

Menurutnya, jika Yesus seorang Tuhan seharusnya ia tidak makan, karena ia bukan manusia. Tapi dalam ayat tadi disebutkan Yesus makan. Akhirnya Kainama mengambil kesimpulan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Kainama menceritakan tahun 2000 sampai 2010 adalah masa tersulit baginya. Taktaka saat itu ia mengalami tekanan batin karena merasa telah menceritakan kebohongan kepada orang-orang ketika menjabat sebagai pendeta.

Namun sejak keimanan goyah pada tahun 2000, ia belum berani untuk memeluk agama Islam. Ia merasa nyalinya ciut, ia bingung dengan langkah yang harus ditempuh sebab hidupnya dibiayai oleh Gereja Zebaot. Tapi penolakan batinnya begitu kuat untuk nerpindah keyakinan menjadi muallaf.

“Pernah pada suatu kali, ketika saya ada perjalanan pekabaran Injil di Orchad, Singapura. Saat saya mau khotbah, tiba-tiba saya ketakutan, berkeringat dan gemetar dan kemudian saya memegang pinggir mimbar, sampai-sampai orang-orang yang menyaksikan mengatakan saya disentuh Roh Kudus,” jelasnya.

Padahal, sama sekali bukan. Ia ketakutan lantaran tak sanggup lagi melakukan kebohongan, sesuatu yang bertentangan dengan batinnya. Atas petunjuk Allah, akhirnya keputusannya untuk memeluk Islam kian bulat. Ia mendatangi Masjid Agung Sunda Kelapa untuk membaca syahadat dan menjadi muallaf.

Setelah menjadi muslim, kehidupannya berubah drastis. Ia merasa keimanannya semakin diuji karena tidak ada satu orang pun keluarganya yang menerima ia menjadi sorang muslim. Ia hidup sendiri, tanpa pekerjaan, tanpa uang, dan tanpa fasilitas selama ini yang ia miliki seperti mobil, dan baju bagus.

Sampai ia harus tinggal menumpang di Sekolah Legenda Wisata (Global Mandiri), Cibubur, dan ia tidur di studio musik. Namun ujian itu tak meruntuhkan keputusannya. Kemampuannya bermusik pun akhirnya malah membuat ia diterima menjadi pengajar di studio musik sekolah tersebut.

Walau keluarga bagai membuangnya dan ia kehilangan fasilitas yang dimiliki. Kainama mengaku merasa bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah dan kedamaian batin kepadanya. Ia bersyukur telah terlahir kembali menjadi seorang muslim dan meyakini telah berada di jalan yang benar.

Allahuakbar, hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati manusia. [Radarislam/ Bs]

Share This !