Anak Masih Bandel? Terapkan 5 Mantra Ajaib Ini Agar Ia Mau Dengarkan Perkataan Anda
5
‘Mantra Ajaib’ untuk anak bandel, Radarislam.com ~ Ketika memasuki
usia 3 tahun, anak akan punya kemampuan baru yang akan
membuat pusing ibunya.
Pada usia inilah ia sudah mulai bisa memilih apa yang disukai dan
tidak disukainya, termasuk dalam urusan mainan, pakaian sampai pada perkataan
yang disampaikan padanya.
Jika sudah seperti ini, rumah akan berubah menjadi riuh karena debat kecil antara orang tua dan anak.
Ia bisa dengan mudah menolak atau bahkan
pura-pura tidak mendengar apa yang Anda katakan jika ia tidak menginginkannya.
Misalnya, ketika hari sudah larut Anda mulai
memintanya untuk merapikan mainan dan bersiap tidur.
Jika dalam bayangan Anda
si kecil akan langsung menuruti perkataan Anda, mulai usia 3 tahun ini akan
jarang terjadi.
Faktanya Anda harus memaksanya melepaskan mainan atau bahkan
mengejarnya untuk menuruti perkataan Anda. Semakin keras memaksa, akan semakin
keras pula si kecil menolak.
Mengapa demikian? Ternyata ada komponen yang Anda
lewatkan terutama dalam hal memilih kata yang dapat membuat ikatan antara Anda
dan anak.
Bagaimana membangun ikatan
ketika anak mulai melawan Anda.
5 Mantra Ajaib Agar Anak Menuruti Perkataan Orangtua
Seperti yang dikutip dari Radarislam.com dari laman ParentingINA, berikut ini 5
kata yang dapat membantu orang tua membangun ikatan dan membuat anak mau
mendengarkan perkataan Anda:
1. "Kamu mau, kamu bisa..."
Contoh:
Ketika anak lebih memilih bermain dari pada tidur.
Yang harus Anda lakukan:
Dekati dia dan katakan “Kalau kamu mau bermain sepanjang
malam kamu bisa, tapi nanti kamu tidak akan punya waktu untuk tidur”
Saat Anda mendekatinya, maka terjalinlah ikatan yang
membuat Anda dan si kecil saling mengerti.
Ia akan tahu konsekuensi yang ia
dapatkan jika memilih terus bermain sepanjang malam. Dengan mengatakan
“Kamu
berharap kamu bisa……..” membuat si kecil mau mendengarkan Anda melalui
pemahaman dan alasan yang Anda berikan.
2. "Ini berat untukmu…."
Contoh:
Ketika anak tidak mau pergi ke sekolah.
Yang harus Anda lakukan:
Berusahalah untuk memberikan empati pada hal yang
diinginkan si kecil dengan mengatakan “Mama tahu ini berat untuk kamu.
Kamu
tidak ingin pergi sekolah karena sedang ingin bersama Mama seharian.
Menyebalkan ya kalau ada hal yang tidak sesuai keinginanmu”.
Mendengar perkataan Anda, si kecil akan mulai luluh dan
memutuskan untuk pergi sekolah meski dengan wajah cemberut.
Dengan mengatakan
hal itu pula Anda akan terhindar dari “drama” pagi hari.
3.
"Lakukan apa yang kamu mau"
Contohnya:
Ketika upaya Anda menyuruh anak tidak berhasil dan justru
ia malah menangis sejadinya.
Yang harus Anda lakukan:
Biarkan ia melakukan hal yang diinginkannya dan katakan
“Tidak apa-apa kalau tidak mau tidur, tapi coba tenangkan diri kamu.
Kamu boleh
melakukan apa yang kamu mau yang asal setelahnya kamu bisa tidur”
Cara ini akan berhasil terutama saat anak selesai
tantrum.
Bantu si kecil setiap kali ia mencoba mengendalikan dirinya dengan
menyuruhnya tarik napas dalam-dalam.
4. "Kamu bisa atasi ini!"
Contoh:
Saat Anda menjemput si kecil di sekolah dan melihat
ekpresi wajahnya sangat berbeda dengan pagi hari, kini ia sudah ceria.
Yang harus Anda lakukan:
Jangan lantas diam karena mood si kecil sudah kembali
membaik, tapi cobalah menambah semangatnya sekolah esok hari dengan katakan,
“Nah, kamu bisa atasi ini kan? Tadi pagi kamu cemberut, tidak mau sekolah, tapi
sekarang Mama lihat kamu sangat ceria.
Mama tahu seberat apapun masalah yang
kamu punya kamu pasti bisa menghadapinya.”
Perhatian dan perkatan yang Anda berikan akan membuat si
kecil lebih percaya diri jka suatu hari permasalahan yang sama kembali
terulang.
5. "Kendalikan dirimu"
Contoh:
Saat anak mengamuk sejadinya sampai ia memukul-mukul atau
bahkan ingin menggit Anda.
Yang harus Anda lakukan:
Tarik napas dalam dan tahanlah emosi Anda, Ma. Kondisi
ini pasti sangat memicu amarah, namun tangisan si kecil tidak akan berhenti
jika Anda hanya terus berteriak padanya.
Coba katakan ”Kamu tidak boleh begini.
Walaupun kamu marah kamu tidak boleh memukul Mama. Pergilah ke kamar, kamu
boleh pukul bantal sampai kesalmu hilang”.
Mengajarkan pengendalian diri pada anak adalah hal yang
membutuhkan konsistensi dan banyak latihan.
Keterampilan ini bukan saja baik
untuk anak saat amarahnya meluap tapi juga untuk Mama dalam menyikapi perilaku
si kecil.
Semoga bermanfaat. [Ri/ Wb]
Semoga bermanfaat. [Ri/ Wb]