Inilah Shalat yang Paling Berat Bagi Orang Munafik - RadarIslam.com

Inilah Shalat yang Paling Berat Bagi Orang Munafik

Shalat paling berat orang munafik, Radarislam.com ~ Shalat menjadi rukun iman kedua yang wahib dilakukan oleh muslimin dan muslimah. Salah satu ibadah yang paling utama di sisi Allah adalah shalat fardhu berjamaah di masjid. Bahkan, Rasulullah menegaskan, bahwa shalat fardhu berjamaah di masjid itu menjadi pembeda antara orang Mukmin dan orang munafik.

“Shalat fardhu berjamaah yang paling berat dilaksanakan oleh orang munafik adalah shalat Isya dan Shubuh,” kata Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham dikutip Radarislam.com dari laman Republika.co.id, Selasa (18/7).

Padahal shalat Isya dan Shubuh berjamaah itu hikmanya luar biasa. Arifin mengutip hadits Rasulullah SAW,

Barangsiapa yang shalat Isya`berjamaah, maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat Shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR Muslim nomor 656).

Dalam haditsnya yang lain, Rasululah juga menegaskan:

Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat Isya dan Shubuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR Bukhari nomor 657 dan Muslim nomor 651).

Arifin mengajak kaum Muslimin untuk selalu mohon doa kepada Allah, agar menjadi hamba-hamba Allah yang mencintai shalat fardhu berjamaah.

“Allhumma ya Allah, tanamkan di hati kami keindahan iman dan kesenangan shalat berjamaah di Rumah-Mu di mulai waktu Shubuh,” tutur Ustaz Arifin Ilham.


Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya.

“Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut,” katanya.

Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.

Naudzubillah. [Radarislam/ Rpb Rms]

Share This !