Ini Yang Terjadi Pada Siswi SD yang Meninggal Usai Imunisasi Rubella, Cairan di Otaknya Keruh - RadarIslam.com

Ini Yang Terjadi Pada Siswi SD yang Meninggal Usai Imunisasi Rubella, Cairan di Otaknya Keruh

Siswa meninggal usai imunisasi Rubella, Radarislam.com ~ Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor membantah jika Gina Naziba Yasmin (11) meninggal akibat divaksin campak rubela.


Menurut Kabid Pencegahan pengendalian penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi menuturkan, pihaknya sudah melakukan langkah penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kasus anak yang meninggal tersebut.

"Setelah mendapatkan kabar kami langsung melakukan pengecekan dan berkordinasi dengan pihak rumah sakit yang menangani korban," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (23/8/2017).

Dari hasil audit yang dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bersama Pokja KIPI, sambungnya, korban diketahui meninggal karena ada infeksi otak.

Sebab, dari hasil pemeriksaan dokter rumah sakit, laboratorium, rontgen, MRI, cek cairan otak menunjukkan adanya infeksi otak (encefalomyelitis).

Sehingga, dapat disimpulkan sementara meninggalnya korban akibat ada infeksi di bagian otaknya yang muncul bertepatan saat dilakukan vaksin rubella.

"Kami berdasarkan data dan hasil lab korban, hasil lab pun menunjukan cairan otaknya keruh," terangnya.

Kendati demikian, dr Agus mengaku ikut berbelasungkawa atas nama pemerintah terhadap meninggalnya almarhum Gina Naziba Yasmin warga Desa Leuwinutug RT 03/06, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor tersebut.

"Kasus ini diluar dugaan, karena tidak mungkin program pemerintah itu malah menyusahkan masyarakat," jelasnya.

Sebab, katanya, jika tidak dilakukan imunisasi campak rubela akan berdampak besar bagi kesehatan generasi muda dimasa depan yang bisa mengancam keselamatan nyawa anak-anak.

"Ini program nasional, bahkan sudah sukses berjalan di 144 negara dan Indonesia baru melakukannya saat ini," kata dia.

Kendati demikian, ini menjadi masukan bagi pemerintah untuk memberitahukan kepada orangtua atau pihak keluarga si anak yang akan dilakukan imunisasi campak rubela agar bisa mengetahui riwayat penyakit si anak itu.

Tak hanya itu, kata dia, sosialisasi pun akan semakin digencarkan agar masyarakat memahami dampak dari campak rubela itu.

"Ini menjadi masukan bagi kami, tapi kami berharap hal ini tidak membuat kekhawatiran di masyarakat. Sehingga program kesehatan pemerintah pusat ini bisa terus berjalan," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gina Naziba Yasmin (11) sempat mengalami kelumpuhan setelah diimunisasi rubella pada awal Agustus silam.

"Tadinya sehat-sehat saja, tapi setelah satu minggu diimunisasi pada awal agustus lalu kaki engga bisa gerakin saat akan berangkat ke sekolah," kata Yudi, paman Gina saat ditemui TribunnewsBogor.com dirumah korban, Rabu (23/8/2017).

Pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD) juga sempat dibawa ke rumah sakit oleh kedua orang tuanya, Iwa Kartiwa (46) dan Mimi Dahlia (40).

Menurut Yudi, sebelum mengalami kelumpuhan siswi SD Sentul 1 itu dalam kondisi sehat.

Namun, Tuhan berkehendak lain untuk anak kedua dari tiga bersaudara itu.


Yasmin pun menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Minggu (20/8/2017) sore disalah satu rumah sakit diwilayah Kabupaten Bogor.  [Radarislam/ Tn]

Share This !