Bahaya yang Akan Terjadi Pada Bayi dalam Kandungan Saat Sang Ibu Sedih atau Stress.
Bahaya pada bayi dalam kandungan saat ibu sedih atau stress, Radarislam.com ~ Banyak orang yang percaya bahwa antara ibu dan anak mempunyai ikatan batin yang sangat kuat.
Stres juga dapat memengaruhi plasenta ibu hamil. Ketika ibu hamil mengalami stress, terutama pada trimester pertama, plasenta meningkatkan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH).
Stress kronis berkontribusi terhadap adanya kelainan proses pembentukan otak janin yang dapat memicu masalah perilaku pada kelanjutan pertumbuhan bayi.
Ketika ibu hamil merasakan kecemasan, tubuhnya akan memproduksi hormon stress yang bisa berdampak kepada janin, yaitu epinephrine dan norepinephrine yang berefek mengencangkan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke rahim.
Beberapa data menunjukkan bahwa pemicu stress kronis pada ibu hamil yang tidak diiringi dengan kemampuan manajemen stres yang baik dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah atau lahir prematur.
Saat anaknya berada dalam masalah atau menghadapi bahaya, seorang ibu biasanya merasakan firasat dalam dirinya.
Ternyata, hal sebaliknya juga terjadi, bahkan sejak dalam kandungan.
Penelitian terbaru menunjukkan foto yang membuktikan teori stres pada ibu hamil. Saat ibu hamil mengalami stres, bayi dalam kandungan pun akan mengalami kecemasan serupa.
Penelitian terbaru menunjukkan foto yang membuktikan teori stres pada ibu hamil. Saat ibu hamil mengalami stres, bayi dalam kandungan pun akan mengalami kecemasan serupa.
Hal ini ditunjukkan dengan janin yang cenderung menyentuh wajahnya, seperti seorang dewasa memegang kepala ketika stres.
Ternyata teori ini sudah ada sejak dulu, namun bukti nyata baru ditunjukkan dalam foto yang diambil dengan mesin scanner 4D.
Ternyata teori ini sudah ada sejak dulu, namun bukti nyata baru ditunjukkan dalam foto yang diambil dengan mesin scanner 4D.
Ditunjukkan bagaimana janin yang masih ada dalam kandungan itu menyentuh mulut dan keningnya seperti seseorang yang sedang cemas dan gelisah.
Dr. Reissland mengungkapkan bahwa semakin ibu merasakan stres, janinnya cenderung mengusap bagian alis. Hal ini sebagai reaksi hormon stres yang dihasilkan oleh sang ibu.
Dr. Reissland mengungkapkan bahwa semakin ibu merasakan stres, janinnya cenderung mengusap bagian alis. Hal ini sebagai reaksi hormon stres yang dihasilkan oleh sang ibu.
Kecemasan pada ibu juga tampak ketika janin mulai menggunakan tangan kiri untuk menyentuh wajahnya dan mengerutkan bibirnya.
"Bagi sebagian ibu hamil tidak perlu khawatir akan hal ini, namun beberapa ibu hamil lainnya yang mudah stres perlu memikirkan cara untuk meredakan stress yang mereka alami," kata Dr. Reissland.
Berikut adalah beberapa bahaya stres yang tidak dikelola dengan baik untuk kesehatan ibu dan janin:
"Bagi sebagian ibu hamil tidak perlu khawatir akan hal ini, namun beberapa ibu hamil lainnya yang mudah stres perlu memikirkan cara untuk meredakan stress yang mereka alami," kata Dr. Reissland.
Bahaya Stress Pada Ibu Hamil pada Bayi dalam Kandungan
Berikut adalah beberapa bahaya stres yang tidak dikelola dengan baik untuk kesehatan ibu dan janin:
1. Berpotensi lahir prematur
Stres juga dapat memengaruhi plasenta ibu hamil. Ketika ibu hamil mengalami stress, terutama pada trimester pertama, plasenta meningkatkan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH).
Hormon ini bertugas mengatur durasi kehamilan. Kadar hormon tersebut yang lebih tinggi dari seharusnya dapat mempercepat durasi kehamilan, sehingga bayi berisiko lahir prematur.
2. Berpengaruh terhadap otak janin
Stress kronis berkontribusi terhadap adanya kelainan proses pembentukan otak janin yang dapat memicu masalah perilaku pada kelanjutan pertumbuhan bayi.
Namun, masih diperlukan penelitian yang lebih dalam untuk mengonfirmasi hal ini.
3. Berkurangnya pasokan oksigen untuk janin.
Ketika ibu hamil merasakan kecemasan, tubuhnya akan memproduksi hormon stress yang bisa berdampak kepada janin, yaitu epinephrine dan norepinephrine yang berefek mengencangkan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke rahim.
4. Berdampak kepada tumbuh kembang bayi.
Beberapa data menunjukkan bahwa pemicu stress kronis pada ibu hamil yang tidak diiringi dengan kemampuan manajemen stres yang baik dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah atau lahir prematur.
Hal ini disebabkan menurunnya aliran darah ke rahim yang dapat secara signifikan memengaruhi tumbuh kembang janin.
Baca Juga:
Sebenarnya merupakan hal yang normal bila seorang ibu hamil mengalami stress. Tapi sebaiknya jangan biarkan stres menjadi berkepanjangan dan menjadi makin parah. [Radarislam/ El]
Baca Juga:
- Rambut Banyak Ketombe Pasti Bikin Jengkel? Tak Banyak Yang Tahu, Begini Solusi Ampuh Lenyapkan Ketombe Tanpa Pakai Shampo
- Astagfirullah! Kebiasaan Buruk Saat Mandi Ini Bisa Sebabkan Kanker Ovarium, Terutama Yang Belum Menikah Wajib Hati-Hati
- Wow! Pakaian Kusam Bisa Kembali Putih Seperti Baru Lagi Dengan Cara Ajaib Ini
Sebenarnya merupakan hal yang normal bila seorang ibu hamil mengalami stress. Tapi sebaiknya jangan biarkan stres menjadi berkepanjangan dan menjadi makin parah. [Radarislam/ El]