Kisah Ustadz yang Kapok Ajukan Poligami ke Istri Karena Jawaban Menohok Ini - RadarIslam.com

Kisah Ustadz yang Kapok Ajukan Poligami ke Istri Karena Jawaban Menohok Ini

Kisah ustadz kapok ajukan poligami, Radarislam.com ~ Sebagian pria muslim ingin melakukan poligami dengan alasan mengikuti sunnah Nabi.

Sering kali sang istri tidak siap mendengar keinginan tersebut, apalagi jika yang akan menjadi madu jauh lebih muda dan lebih cantik darinya.


Ini kisah yang dialami oleh Ustadz Bangun Samudra. Ia pernah mencoba apakah istrinya membolehkannya melakukan poligami.

“Jeng, kalau Mas menikah lagi boleh?” tanyanya kepada Istri.

“Ndak boleh” Jawab sang istri

“Lho kenapa?” tanya Ustadz Bangun Samudra lalu ia pun membukakan Al Qur’an.

Mantan pastor itu membukakan surat An Nisa’ yang di dalamnya ada ayat


وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً

Dan jika engkau takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (apabila engkau menikahinya), maka nikahilah perempuan-perempuan (lain) yang engkau sukai: dua, tiga atau empat. Kemudian jika engkau takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja” (QS. An Nisa’ : 3)

“Kalau engkau melarang poligami berarti melanggar firman Allah” Kata Ustadz Bangun

“Lalu Mas menikah untuk apa?” istrinya ganti bertnya.

“Sunnah Rasul. Ibadah” jawab ustadz Bangun mantab.

“Mas, kalau Mas memang betul-betul menjalankan sunnah Rasul dan betul-betul untuk ibadah Mas, tak siapkan dua istri” Kata istrinya tegas.

Ustadz Bangun Samudra sangat kaget dengan jawaban ini.

“Kapan ta’aruf?” tanyanya ustadz bangun tidak sabar.


“Nanti sore siap” Jawaban istrinya yang lebih mengagetkan lagi.

Maka sorenya, ia pun berdandan rapi. S
ang istri menepati janji. Ia mengajak Ustadz Bangun Samudra pergi ke sebuah rumah.

Setelah pintu diketuk, keluarlah seorang perempuan.

“Kenalkan Mas, ini Mbah Darmi. Janda. Usianya 75 tahun” kata Istrinya.


“Lho, ini?” Tanya ustadz Bangun kebingunngan.

“Iya Mas. Janda. Berapa kitab hadits sudah Mas baca sejak masuk Islam sampai hari ini?” Tanya sang istri seolah menguji pengetahuan agamanya.

Ustadz Bangun Samudra terdiam.

Ia telah membaca 15 kitab hadits. Mulai Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan An Nasa’i hingga Hakim.

“Siapa istri muda dari Rasulullah?” Tanya istrinya 


“Aisyah” Jawabnya singkat

“Sebelumnya?” Tanya istrinya lagi

“Saudah” jawab Ustadz Bangun

“Usianya?” Istrinya terus mencecar

“69 tahun” Jawab Ustadz Bangun

“Status?” tanya istrinya sekali lagi

“Janda” Jawab Ustadz Bangun

Istri Ustadz Bangun Samudra seperti ingin mengingatkan suaminya bahwa semua istri Nabi janda dan berusia tua ketika dinikahi beliau.

Hanya Aisyah yang masih gadis. Dan semua pernikahan itu pun karena ibadah, dakwah dan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Calon kedua yang hendak ditaarufkan kepada Ustadz Bangun Samudra juga seorang janda lanjut usia. Akhirnya keinginan poligami itu pun kandas oleh kata-kata pamungkas istrinya.

“Istri Rasul semuanya janda dan tua, Mas. Jadi kalau Mas mau mengikuti sunnah Rasul, aku rela Mas. Ini Mbah Darmi dan calon berikutnya Mbah To, usia 76 tahun.”

“Kalau begitu Mas menjalankan sunnah Rasul yang lainnya saja,” simpul Ustadz Bangun Samudra. (*)

Sumber: Webmuslimah

Share This !