Foto Pria ini disebut Kyai, Tapi Penampilannya Bikin Tercengang, Siapakah Dia? - RadarIslam.com

Foto Pria ini disebut Kyai, Tapi Penampilannya Bikin Tercengang, Siapakah Dia?

Radarislam.com.- Kyai atau Kiai adalah gelar yang diperuntukkan untuk ulama atau tokoh agama yang begitu dikenal dalam masyarakat. 

Penampilan kyai biasanya mengenakan jubah, sarung, peci, kopiah, lengkap dengan sorban dan tasbih.

Namun belakangan ini, neizen dihebohkan dengan foto sesosok pria yang ternyata adalah seorang kyai. 

Tetapi penampilannya jauh dari kesan yang umumnya dilekatkan pada seorang tokoh ulama.

Dalam foto tersebut tampak dua orang santri mencium tangan pria yang hanya mengenakan sarung dan rambut acak-acakan sambil memegang puntung rokok. 

Akan tetapi penampilannya pun sangat kumal tetapi beliau sangat dihormati.

Banyak yang tak menyangka penampilan pria yang dianggap tidak waras tersebut adalah Kiai Haji Mustofa yang berasal dari Desa Buker, Kecamatan Jrengik yang terletak di Kabupaten Sampang provinsi Jawa Timur.


Diketahui, penampilan Kiai Haji Mustofa ini sangat nyentrik. Siapa saja pasti mengira ia orang yang hilang ingatan jika tidak mengenalnya. 

Tak sedikit netizen yang mengaitkan sosok Kiai Haji Mustofa sebagai Wali Majdub.

Wali Madjub merupakan tingkatan ‘wali’ yang paling nyeleneh, dengan cara hidup yang dinilai unik. 

Sebagian besar dari Wali Majdub adalah keturunan langsung pemuka agama, mereka rela meninggalkan duniawi, hidup serta berpenampilan seadanya.

Wali Majdzub mempunyai sifat Jadzab yang masih dinilai aneh bagi orang awam yang belum paham ilmu tasawuf. 

Sifat Jadzb bisa dikatakan sifat nyeleneh yang kadang cenderung seperti orang yang kurang waras.

Majdzub secara Bahasa, berarti tertarik, atau tenggelam pada sesuatu hal. 

Terdapat beberapa orang yang lupa dengan segala-galanya kecuali Allah SWT, maka mereka disebut "Majdzuburrahmaan", demikian istilah para Sufi.

Selain itu, dalam kepribadian mereka biasanya berusaha untuk menutupi kesholehannya, dengan berpenampilan jauh dari duniawi, berpakaian kotor bahkan seperti orang gila. 

Gaya hidup seperti ini juga sebenarnya tidak disukai oleh para Ulama dan Ahlilma/’rifah billah.

Tapi mereka tak mau merendahkan atau menghinakan, sebagaimana peringatan Rasulullah SAW agar jangan merendahkan mereka sebagaimana dalam hadits beliau SAW :

"Barangkali orang yg berpakaian rombeng dan kumal yg diusir² di pintu² rumah itu, bila bersumpah dan berdoa kepada Allah, Dia segera mengabulkannya" (HR Muslim).

Waliyullah yang Majdzub bukanlah orang gila walaupun berperilaku nyeleneh bahkan tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari.

Salah seorang yang dikenal dengan wali majdzub adalah Al Habib Syechan bin Musthofa Al Bahar atau dikebal dengan Wan Sehan

Oleh para ulama² dan para habaib, beliau sering sekali di sebut-sebut sebagai waliyullah yang majdzub (nyeleneh) yang kerap kali menghilang jika karomahnya sudah terlihat di suatu tempat.

Beliau sangat susah di temukan dan dicari karena selalu berpindah-pindah tempat dengan cepat tanpa seorang pun yang mengetahuinya.

Bahkan, seorang Ulama dari Yaman, Al Habib Umar bin Hafidz pernah saat tengah fokus mengajar para santri di Tarim Yaman sering berkata "Kita kedatangan seorang waliyullah Wan Sechan tapi tidak terlihat oleh para jemaah".

Dikutip Radarislam.com dari NU online, ada sebuah kisah teladan seorang Wali Majdub. Saat itu beliau tengah mengalami sakit borok, namun beliau malah membiarkan ulat-ulat menggerogoti lukanya. 

Hal tersebut dianggapnya sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama makhuk hidup. Namun perilaku ini diniai aneh oeh banyak orang.

Sosok Kiai Haji Mustofa yang nyentrik dan nyeleneh ini banyak dikaitkan pada penampilan Gus Jakfar yang tak kalah uniknya. 

Gus Jakfar adalah peorang putra dari Kiai Saleh, pengasuh pesantren “Sabilul Muttaqin” di Pasuruan, Jawa Timur.

Gus Jakfar menjadi sosok yang paling berbeda dari saudara-saudaranya. Tapi putra bungsu Kiai Saleh ini mempunyai keistimewaan, sehingga seringkali dekat dengan para pejabat tinggi.

Baca Juga:
Walau begitu penampilannya bak anak jalanan. Tapi setiap kalimat yang disampaikan dari Gus Jakfar seringkali menjadi benar bahkan mudah terkabul. (ri/bs)

Share This !