Warga Pringsewu Kaget Rumah Tahfidz Qur'an di Gerebek Densus 88, Ternyata... - RadarIslam.com

Warga Pringsewu Kaget Rumah Tahfidz Qur'an di Gerebek Densus 88, Ternyata...

Warga Pringsewu kaget densus 88 gerebek rumah tahfidz qur'an
Radarislam.com
~ Sepintas Rumah Tahfidz Qur'an itu tampak sepertia biasa, tapi mendadak ramai dan membuat kaget warga ketika banyak polisi bersenjata lengkap yang datang. 

Rombongan Densus 88 dan Polda Lampung besama Polres Pringsewu menggeledah rumah yang dijadikan Yayasan Ishlahul Umat Lampung atau nama lain dari LAZ BM ABA di Klaten, Gading Rejo, Pringsewu, Kamis (4/11).
 
Salah seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya, Ibu S mengatakan bahwa memang yayasan ini dulu bernama LAZ BM ABA tapi diganti namanya.

“Pernah akhir 2020 itu kan didatengin polisi, tapi nggak rame kayak hari ini. Terus BM ABA ganti nama jadi Al Ishlah (Yayasan Ishlahul Umat Lampung),” ujarnya seperti dikutip Radarislam.com dri laman Kumparan.com.

Ia juga menambahkan kegiatan dari BM ABA jauh dari mencurigakan. Karena sehari-hari agendanya hanya mengaji bagi anak-anak maupun orang tua.

“Setau saya ya cuma hapalan Quran buat anak-anak. Materi lain pun nggak ada, cuma hapalan gitu. Nggak aneh-aneh,” kata Ibu S.

Tempat yang berdiri sejak 3 tahun lalu ini juga dikenal sebagai Rumah Tahfidz Quran Al Ishlah Pringsewu. Bahkan, anak-anak Ibu S pun ikut menghafal di tempat tersebut.

“Bagus-bagus aja tempatnya, ngajarin hapalan Quran. Dari buka 3 tahun lalu anak saya juga udah ngapal (hafalan) di sana,” kata Ibu S.

Mengenai waktu mengaji, disebutkan Ibu S bahwa tidak setiap hari mengaji. Namun, ada waktu liburnya. “Seminggu cuma 3 kali, jadi dibagi 2 kelompok gitu. Tapi tiap Jumat libur,” katanya.

Selain untuk anak-anak, di hari tertentu pun ada pengajian khusus ibu-ibu atau pun bapak-bapak. Lagi-lagi, Ibu S menganggap tidak ada yang aneh atau menyeleweng dari pemahaman yang ia pahami.

“Pengajiannya itu juga nggak sembunyi-sembunyi. Kalo pas pengajian kan ada materinya. Materinya pun nggak pernah ngerasa aneh karena juga kedengaran dari rumah, mereka pake pengeras suara,” ungkap Ibu S.

Ia yang tak ikut dalam pengajian tersebut tidak pernah merasa aneh. Menurutnya, materinya ya tentang pengetahuan agama secara umum.

“Walaupun saya gak ikut, karena saya pengajian di tempat lain, setau saya materi ya umum gitu,” lanjut Ibu S.

Dalam keseharian pun, ia tidak menaruh curiga karena kegiatan yang dilakukan nampak baik-baik saja. “Orang-orangnya juga baik kok,” kata Ibu S.

Sebelumnya, tiga orang pengurus Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA) Lampung ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Ketiganya ditangkap karena diduga berkaitan dengan aktivitas penggalangan dana aksi terorisme menggunakan kotak amal. Sebanyak 791 kotak amal diamankan dari gudang bekas Kantor LAZ BM ABA di Bandar Lampung.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, tiga orang itu ditangkap dalam operasi Densus yang digelar selama 3 hari di Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, dan Bandar Lampung. 

"Iya betul, ada tiga orang pelaku yang diamankan di beberapa wilayah di Lampung," kata Pandra dikutip Radarislam.com dari laman Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Informasi terbaru, Densus 88 kembali menangkap terduga teroris lain di tempat yang berbeda.

"Waktu penangkapan Senin, pukul 16.25 WIB di Jl Pulau Nias, Sukabumi, Sukabumi, Kota Bandar Lampung, tanpa perlawanan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).

Baca: Pria Asal Bojonegoro ini Ditangkap Tim Densus 88 Saat Hendak Sholat Subuh di Masjid

Dengan demikian, hingga hari ini total ada delapan tersangka teroris JI yang ditangkap di Lampung. Beberapa di antaranya merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (BM ABA). (*)

Share This !