Ibu Tak Kuat Lari saat Erupsi Semeru, Wanita ini Pilih Berlindung di Dapur dan Tewas Berpelukan - RadarIslam.com

Ibu Tak Kuat Lari saat Erupsi Semeru, Wanita ini Pilih Berlindung di Dapur dan Tewas Berpelukan

Ibu dan anak tewas berpelukan di dapur erupsi Semeru

Korban erupsi Gunung Semeru satu persatu mulai ditemukan. Namun kisah pilu selalu mengiringi dibalik erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur.

Diberitakan, ibu dan anak meninggal dunia dalam kondisi saling berpelukan di dapur rumah mereka.

Adapun rumah mereka memang terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Dua korban meninggal dunia itu bernama Salamah (70) dan anaknya Rumini (28). Keduanya ditemukan meninggal dunia di antara reruntuhan bangunan yang roboh.

Diduga Rumini saat kejadian erupsi Gunung Semeru hendak menyelamatkan ibunya yang tak sanggup berjalan karena faktor usia.

Adik ipar Salamah, Legiman menceritakan bagaimana kondisi warga desa setempat yang berhamburan keluar rumah saat Gunung Semeru mengeluarkan dahaknya.

Semua orang ramai-ramai keluar dan menyelamatkan diri tanpa memperdulikan barang, apalagi rumah mereka.

Salamah yang sudah berusia lanjut diduga Legiman tidak kuat berlari.

Rumin pun tentu tak tega meninggalkan ibunya sendiri dan pada akhirnya memilih untuk tetap berada di rumah.

"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Ternyata 2 anggota keluarga Salamah, yakni suami dan anaknya juga bernasib malang.

Keduanya mengalami cedera akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah.

"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di Puskesmas," sambungnya.

Melansir dari CNN Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu (5/12) sekitar pukul 17.30 WIB, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 1.300 jiwa.

"BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu." kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).

Namun pendataan atas keseluruhan korban terdampak erupsi Gunung Semeru juga akan terus di update termasuk jumlah yang mengungsi.

"Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa," lanjutnya

Selain itu, puluhan orang juga dilaporkan terluka akibat erupsi Semeru.

"Korban luka berat sebanyak 35 orang, Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang," kata dia.

Baca Juga:
Puluhan korban luka berat itu, dirawat di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit yakni Rumah Sakit dr. Haryoto, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, Rumah Sakit Bhayangkara, dan Puskesmas Penanggal. (*)

Share This !