Meski Kaya Raya Tanah Hektaran, Seorang Kakek Lebih Memilih Tinggal di Gubuk Bambu
Seorang kakek tua berusia 80 tahun tinggal di sebuah gubuk bambu atau sangat sederhana, meskipun sebenarnya dia adalah orang yang kaya karena memiliki tanah yang luas.
Rumah yang ditinggali si kakek dapat dilihat dalam video yang diunggah oleh Channel Youtube Aman Mulyana. Rumah gubuk tersebut dibangun dengan kayu dan anyaman bambu.
Kakek itu ternyata memiliki sawah berpetak-petak yang terhampar luas.
Namun jika dilihat secara sepintas, sama sekali si kakek tidak menunjukkan kalau dia mempunyai banyak harta.
Kakek itu sedang memupuk padi di tengah sawah, seperti para petani kebanyakan lainnya yang tampil secara sangat sederhana. Hal itu juga dapat dilihat dalam unggahan video tersebut.
Di sekeliling rumah si kakek berdiri, pemandangannya berupa hamparan sawah yang sangat indah.
Gemericik air irigasi juga terdengar, menambah suasana yang menenangkan hati siapa saja yang mendengarnya.
Tidak jauh dari rumah si kakek terdapat mushola yang sederhana tapi bersih. Sangatlah nyaman untuk beribadah sholat.
Jadi seperti inilah kehidupan di kampung,” ucap Aman Mulyana.
Aman Mulyana mengatakan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang kampung karena meskipun mereka memakai pakaian yang lusuh dan sangat sederhana tapi kekayaan utamanya tanahnya yang luas.
Rumah kakek itu sangatlah sederhana dan mungil. Rumah itu tidak seluas sebuah kamar hotel berbintang lima. Dindingnya terbuat dari bambu serta berlantai tanah.
Tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya, kakek ini lebih memilih hidup sederhana di tengah sawah, namun bukan berarti bapak ini tidak punya uang untuk membangun rumah.
Bahkan saking sederhananya, rumah si kakek tidak punya daun jendela.
Hanya sebagian saja dindingnya yang ditutup dengan anyaman bambu.
Pintunya juga ala kadarnya. Sebagian dibungkus dengan terpal biru.
Di rumah tersebut terdapat dua bangku panjang untuk duduk. yang letaknya di serambi.
Sementara, pada bagian dalam ada dipan bambu yang lebih luas. Di sanalah si kakek merebahkan badan setiap malam untuk beristirahat.
Saat ditanya berapa harga tanah di kampung itu, si kakek menjawab bahwa harga tanah di kampung itu tidaklah murah. Harga pasaran per bata (4 meter persegi) yang dekat jalan adalah Rp 5 juta.
Sehingga bisa diperkirakan kalau tanah si kakek dijual uangnya bisa mencapai milyaran rupiah karena tanah si kakek memang sangat luas.
Kakek yang hidup di gubuk itu mengatakan bahwa dia tak akan menjual tanah dan sawahnya. Dia beralasan bahwa dia tidak mau merepotkan anak dan cucunya.
"Kalau sawah saya jual dan umur saya panjang, nanti saya merepotkan anak [karena tak memiliki penghasilan sendiri]," ucap kakek tersebut dalam bahasa Sunda.
Dia akan tetap tinggal di gubuk sederhana tersebut dan mengurus area persawahan miliknya dengan nyaman serta penuh kebahagiaan.
Kakek tersebut mengatakan bahwa ia istrinya sudah meninggal 3 tahun yang lalu
"Istri sudah 3 tahunan meninggal," ucapnya.
Walaupun gubuk itu kecil, listrik masih bisa menyambung dari musala. Kakek tersebut juga kalau memasak masih menggunakan tungku tradisional, bukanlah kompor.
Di samping itu kakek yang tak disebutkan namanya itu juga menyatakan bahwa ia biasa mandi di sungai terdekat.
Sontak saja unggahan tersebut mendapat berbagai komentar dari warganet.
"Subhanallah sehat selalu si kakek. Paling berharga dalam hidup ini hanya iman dan islam, amin," komentar seorang warganet.
"Masya Allah Tabarokalloh. Memang hidup sederhana itu sangat dianjurkan oleh Rasulullah dan semoga bang Aman sehat terus," ucap warganet.
"Semoga kakek tua itu selalu diberi kesehatan dan keselamatan, Amiin," tulis warganet lain.
Masya Allah aku salut ma kakek itu, semoga kita bisa mencontoh kesederhanaannya," timpal lainnya.
Jadi, ternyata tidak semua orang suka hidup dalam kegelimangan harta.
Buktinya ada sebagian orang yang lebih memilih hidup dalam kesederhanaan untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan hidup.
Sekali lagi salut buat si Kakek. Tetap semangat dan sehat selalu ya Kek!!!